Seorang laki-laki membuka matanya perlahan, melihat sekitarnya dimana ruangan yang ia tempati dominan berwarna putih dengan sedikit warna biru.
Bau aneh khas rumah sakit menusuk kedalam indra penciuman milik jisung.
Pintu ruangan itu terbuka menampakkan chenle yang berjalan kearah ranjang Jisung.
"Lo udah sadar!?"ujar chenle yang dibalas anggukan lemah oleh jisung
Chenle mengajukan tangannya untuk menyentuh kening jisung untuk menilai suhu tubuhnya dan menilai beberapa bagian lainnya.
Chenle membuang nafas kasar.
"Besok kalo ngebut-ngebut lagi langsung gue bunuh ya lo bangsat?, untuk nggak mati lo! Gimana coba cara gue jelasin ke bunda lo kalo anaknya mati!?"Ucap Chenle panjang lebar lalu menoyor kepala Jisung bagian kiri yang tidak sakit.
"Ahh!"Rintih Jisung membuat Chenle tersadar akan perbuatannya barusan
"Maaf-maaf masih sakit banget ya?"Chenle menggenggam tangan Jisung sembari menatap serius kearah luka kepala yang masih basah tersebut.
Jisung terkekeh pelan mendengar reaksi yang diberikan Chenle.
Padahal dirinya hanya iseng.
"Gue bercanda chenle"Ucap jisung yang membalas genggaman tangan jisung
"Anjing lo ya!"Balas Chenle sembari menepis tangan jisung
Chenle berbalik badan hendak pergi namun jisung menahan tangannya.
"Jangan ngambek"ucap jisung
"Siapa yang ngambek!?"balas chenle
"Nih ... Istri gue."
"ck, udah bonyok begini masih bisa aja lo ngomong begitu"
Chenle mendudukan dirinya pada sebuah kursi kecil disamping ranjang jisung.
"Pulang"ucap jisung
"Kalo mau pulang berarti lo harus sembuh dulu"sahut chenle
"Begini doang udah bisa gue, paling besok juga balik kerumah"sombong jisung
"Oh gitu? Gw pencet aja gimana?"ucap chenle yang sudah akan memencet luka milik jisung
"Ga gitu juga anjay!!"
"Katanya tadi udah biasa, yaudah sini gue tambahin aja"
"Le sumpah!, gajadi dah"
"Ibun belum tau aja anaknya yang manja ini masuk rumah sakit gara-gara ugal-ugalan di jalan"
"Jangan kasih tau, kalo sampe ibun tau nanti gue beneran mati"sahut jisung
"Gue juga nggak mau kali jadi duda secepet itu!"ucapan chenle membuat jisung terkekeh pelan
Disisi lain guanlin sedang menuruti kemauan aneh renjun yang kini tengah mengandung anaknya.
Renjun memintanya untuk membuatkannya pancake tetapi setelah jadi ia ingin memakannya sembari duduk di atas pohon mangga?
"Berisik!!"ujar renjun yang kesal mendengar celotehan ayah dari calon anak yang sedang ia kandung
"Yang bener aja lah njun ... ntar kalo jatoh yang ada malah berabe kemana-mana!"
Renjun yang masih berusaha memanjat pohon tersebut akhirnya mengalah dan memilih untuk duduk dan bersandar di bawah pohon tersebut.
"Nah gini kek dari tadi"ucap guanlin sembari menyuapkan makanan yang berada pada tangannya tersebut
"Nanti sore jadi lihat jisung lin?"tanya renjun
"Jadi dong"jawab alin yang kembali menyuapkan makanan kedalam mulut mungil milik renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BOY TO BAD BOY [JICHEN] NEW
Fanfictionpernahkah kalian berpikir apa yang akan terjadi ketika pembangkang bertemu dengan pemiliknya?