21

601 76 20
                                    

"pelan-pelan"Jisung merangkul pinggang Chenle dan menuntunnya untuk mengikutinya

"Gue bisa jalan sendiri."balas Chenle yang di abaikan oleh Jisung

Jisung duduk di atas sofa abu-abu milik mereka lalu ia menarik Chenle agar duduk di pangkuannya.

"Turunin gue Jisung, Gue udah nggak ada tenaga lagi buat adu argumen sama lo. Gue capek."

"Kalo gitu biar gue aja yang ngomong, lo dengerin gue"

Tidak mendengarkan. Chenle berdiri dan hendak pergi.

"Muak gue dengerin suara lo. mending gue naik ke atas, tidur."

"Gue juga ..."Sahut jisung cepat, membuat Chenle berhenti untuk menunggu kalimat apa yang akan dikeluarkan selanjutnya oleh Jisung

"Gue juga muak sama lo" Deg. Tubuh yang lebih mungil membeku seketika.

Chenle melirik Jisung sebentar.

Jisung dapat melihat netra indah tersebut dipenuhi air mata yang siap jatuh kapan saja.

"Oh, oke."sahut chenle lalu berjalan naik keatas

Setelah itu suasana menjadi sangat sunyi. Jisung berada di bawah seorang diri, sementara chenle, ia mengurung diri di dalam kamar.

"Bangsat lo park jisung"Jisung mengumpati dirinya sendiri sembari memijat batang hidungnya

°°°

"Inget ya oppa"yuna berdiri dari duduknya dan berjalan kearah jisung

"Sekali aja oppa berani macem-macem, bunda kesayangan oppa ini bisa berlubang kepalanya"bisiknya

Di dalam ruangan sana jisung dapat melihat dari kaca dua arah dimana jaemin di sekap dan di belakangnya ada satu orang berpakaian serba hitam siap menekan pelatuk pistol kapan saja.

"Sial. bunda gue lecet sedikit aja gue bunuh lo bangsat!"

"Sebelum oppa bunuh yuna nanti chenle duluan yang jasadnya yuna taro di depan oppa"lanjut yuna

"Biadab!, Istri gue ga ada hubungan apa-apa sana urusan kita!!" Ujar Jisung berusaha melepaskan diri dari cekalan dua pria bertubuh bongsor tersebut

"Setelah orang-orang lo bakar aset keluarga gue dan sekap bunda gue disini lo masih mau mau bunuh Istri gue!?"

"Segitunya banget lo ya obses sama gue?, emang anjing lo ya bangsat!"

"Oppa tenang aja, asalkan oppa bisa jadi pacar yuna yang penurut kayak anjing, pasti jalang sama bunda oppa aman"

"Lepasin gue bangsat!"sentak jisung pada dua bodyguard yang mencekal tubuhnya

"Inget oppa, bunda bisa nggak bernyawa detik ini juga karena oppa"peringat yuna kembali

"Oppa harus nurut sama yuna kalo mau bunda hidup lebih lama"jisung melirik kearah Jaemin yang di tutup mulutnya menghunakan kain dan kedua tangan dan kakinya di ikat dengan kencang

"Lepasin bunda gue bangsat!, lo mau gue kan?. Oke gue turutin asal lo nggak nyakitin bunda gue."

"Mikir dong, emang tanpa dia di sekap oppa mau nurut?. Nggak kan?, makanya dia nggak akan pernah Yuna lepasin."

"Cewek gila bangsat!, jangan sampe gue tonjok muka lo ya anjing!"

Yuna memasang tampang dramatis dan mendekat kearah jisung yang di pegangi oleh kedua orang yang bertubuh sama besarnya dengan dirinya.

Gadis itu menyentuh rahang kokoh milik jisung.

"Tinggal nurut doang apa susahnya sih?, yuna bisa bikin oppa enak kalo oppa juga nurut sama yuna"yuna menangkup kedua pipi jisung dan menyatukan paksa kedua bibir mereka

GOOD BOY TO BAD BOY [JICHEN] NEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang