4

74 9 3
                                    

Naruto melajukan motornya membelah kota. Tujuannya adalah club malam yang biasa mereka pakai berkumpul. Hingga dia menyadari gadis dengan rambut sepinggang tengah berdiri di samping mobil, sibuk dengan hp di tangannya.

Naruto menepikan motornya, menghampiri Hinata. "Mobilmu kenapa?"

Hinta menoleh ke sumber suara. "Oh, Naruto. Bannya kempes, aku tidak memiliki gantinya"

Naruto memeriksa ban mobil Hinata. "Kau sudah menghubungi siapa saja?"

"Itu, hpku habis batray" Hinata memelas, ia menggigit bibir bawahnya.

Naruto tertawa, dia suka dengan penderitaan gadis itu. "Kau lucu sekali, Hinata"

Hinata memukul bahu Naruto. "Jangan menertawakanku Naruto. Kau menyebalkan"

Naruto menghubungi Neji, karena hanya dia nomor kerabat Hinata yang ia punya, memberitahu perihal mobil sepupunya itu.

"Ayo kuantar pulang" Naruto menawari, rasanya tidak tega membiarkan gadis sendirian malam-malam.

Hinata lega mendengarnya, itulah yang ia tunggu-tunggu. "Dari tadi kek". Gadis itu tersenyum lebar, buru-buru naik motor Naruto.

Naruto memutar bola matanya malas, gadis itu menjengkelkan seperti biasanya. "Pegangan yang erat"

Hinata menurut, mengeratkan pegangan, merapatkan tubuhnya pada Naruto. "Oke, siap"

Naruto mengerjapkan matanya, dia merasakan sesuatu menekan punggungnya, membuat pemuda itu membayangakan yang iya-iya. Naruto segera mengenyahkan pikiran kotornya, melaju ke kediaman Hyuga.

...

Naruto memasuki club, sepeti biasanya, lampu remang-remang juga warna warni, ditambah musik yang sedang berputar. Teman-temannya sudah berkumpul, ditemani beberapa botol alkohol di meja.

"Bersulang untuk Sai yang ke 21 tahun" Sasuke berseru. Mereka mengangkat gelas, bersulang.

Sai memilih merayakan ulang tahunnya di club langganan mereka. Pemuda itu tidak memiliki keluarga, orang tuanya meninggal saat dia berumur 15 tahun karena kecelakaan pesawat. Sehingga merayakan hari bahagia bersama teman-temannya merupakan pilihan paling bijak. Tidak ada kado disana, bagi laki-laki kado tidaklah penting.

"Aku akan meluluhkan gadis imajinasiku" Sai beresolusi.

Mereka semua tertawa. Laki-laki dan pikiran mesumnya memang tidak bisa dipisahkan.

"Jadi siapa gadis itu?" Kiba memancing.

Sai menaik turunkan alisnya. "Ratu bohay kampus, Ino Yamanaka"

Mereka kembali tertawa, terdengar pula suara cuitan.

Naruto meninju pundak Sai sambil tertawa. "Brengsek"

...

Malam itu Naruto belum tidur, jarinya sibuk mengotak atik hp, melihat beberapa unggahan instagram mantan kekasihnya. Sakit hati dan kecewa yang pernah pemuda itu rasakan hilang saat tau bahwa Shion selingkuh darinya.

Naruto masih memerhatikan foto mantan kekasihnya itu berpelukan dengan dosen dikampusnya, sesekali mulutnya mengumpat. Berani sekali gadis itu mempermainkannya.

Naruto memiliki kriteria pria idaman yang sudah melekat erat pada dirinya. Dia tampan, memiliki tubuh tegap atletis, ditambah dia merupakan seorang pewaris tunggal perusahaan Namikaze. Bukankah itu sempurna? Apakah itu belum cukup?

"Cih, dia terlalu banyak maunya" Naruto melempar hpnya ke atas ranjang.

...

Tok tok tok

"Naruto, kau sudah tidur?"

Naruto mendengar suara familiar, itu ayahnya. Pemuda itu membuka pitu kamarnya. "Ada apa, ayah?"

"Ke ruang kerjaku sekarang" Minato berlalu.

Naruto menerka-nerka apa yang akan terjadi setelah ini. Dari nada bicara ayahnya tidak ada amarah, tapi kenapa mencekam begini?

...

Minato menyodorkan beberapa lembar kertas kepada Naruto. "Kau berulah lagi?"

Naruto bingung, seingatnya dia belum berkelahi bulan ini. "Aku tidak melakukan apa-apa, ayah"

"Justru itu, kau tidak melakukan apa-apa. Tidak mengerjakan tugasmu, kau membayar orang. Dan sialnya orang yang kau bayar sangat bodoh" Minato menatap tajam putranya itu. "Setidaknya cerdaslah sedikit, Naruto. Kau tau konsekuensinya"

Naruto mendelik, membaca lagi kertas yang disodorkan ayahnya tadi. Oh, shit! Itu adalah tugasnya. Banyak typo disana, semuanya tidak memenuhi standar, sialnya tanggal belum diganti.

Naruto keluar ruang kerja ayahnya frustasi, "Sialan kau Shino". Naruto telah memabyar mahal tugasnya itu, tapi Shino justru hanya copy paste!

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Miracle✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang