21

58 7 0
                                    

Shikamaru merasa jengah dengan teman pirangnya itu yang tidak beranjak dari sofa sama sekali. "Ada apa, Naruto?"

Sasuke ikut melihat kearah Naruto. "Kau ada masalah dengan Hinata?"

Naruto tidak merespon sama sekali, pemuda itu masih enggan menanggapi.

Sai tertawa. "Sekarang apa lagi? Kau dituduh tidur dengan Shion?"

Naruto menurunkan tangan yang menutupi matanya, pemuda itu merasa tertarik untuk menaggapi. "Kau tau, Sai?"

"Ino memberitahuku, Hinata menangis seharian kemarin" jawab Sai.

Naruto memukul sofa. "Ck, Brengsek"

Shikamaru mengernyit. "Shion?"

Naruto mengangguk. "Aku tidak tau kenapa Shion bisa masuk apartemenku, dan sialnya dia keluar saat Hinata tepat di depan pintu"

...

Sasuke mengingat-ingat kejadian itu. "Seingatku, saat aku keluar apartemenmu, Shion berkunjung membawa kardus besar"

"Kau membiarkan dia masuk?" Naruto menaikkan nada bicaranya.

Sasuke mendengkus. "Saat itu aku masih mabuk, Naruto. Aku tidak menyangka kalau saat aku keluar dia mengambil kesempatan masuk apartemenmu"

"Brengsek. Wanita keparat itu juga mengambil kesempatan melecehkanku" Naruto semakin geram.

Sai tampak berpikir. "Apa maksudmu, Naruto?"

"Kau tau, Hinata melihat banyak bercak merah bekas ciuman di tubuhku" ucap Naruto frustasi.

Mereka semua tertawa. Naruto semakin geram, pemuda itu bangkit berdiri. "jangan menertawakanku brengsek"

Shikamaru memutar bola matanya malas. "Kau kalah main kartu, Naruto. kau mendapat hukuman, dijepit pakai jepitan jemuran"

Naruto menganga. "Apa?"

"Ternyata kau sangat mabuk malam itu" Sai tertawa mengejek.

Jadi dirinya memiliki banyak tanda merah di tubuhnya bukan karena dilecehkan oleh Shion? Jadi Hinata hanya salah paham? Hahh, untung saja Naruto belum mendamprat Shion.

...

Shion merasa lega bisa terlepas dari obsesinya kepada Naruto. Gadis pirang itu tidak harus lagi merendahkan ego dan gengsinya untuk mengejar-ngejar orang yang justru secara terang-terangan menolaknya.

Malam itu Shion berencana mengemas barang pemberian Naruto, mengembalikannya pada pemuda itu. lima bulan pacaran dengan Naruto membuatnya banjir hadiah, pemberian pemuda pirang itu. tak tanggung-tanggung hadiah dari Naruto merupakan barang dari brand mewah. Bukankah semua perempuan menyukainya?

Pagi itu Shion pergi ke apartemen Naruto, hendak memencet bel namun dia melihat Sasuke yang keluar dengan masih sedikit memejamkan mata.

Shion langsung masuk karena Sasuke tidak menutup pintu apartemen Naruto kembali. Gadis itu meletakkan kardus besarnya di samping kabinet. Shion mersakan apartemen Naruto begitu sepi, mungkinkah Naruto masih tidur?

Dia tidak langsung keluar, gadis itu masih melihat-lihat foto yang ada dikabinet, sampai suara bel menyadarkannya. Gadis itu buru-buru keluar, melihat Hinata yang ada di depan pintu. Shion sangat terkejut, namun segera pergi, enggan berdebat dengan Hinata lagi.

...

Naruto memasuki apartemennya, buru-buru mengecek CCTV. Dan benar saja, Shion memang datang membawa kardus besar yang diletakkan disamping kabinet. Naruto segera mengeceknya. Ah, ternyata barang pemberiannya dulu.

Naruto segera menyalin rekaman itu, mengirimkannya kepada Hinata. Berharap kekasihnya itu tidak salah paham lagi.

Pemuda pirang itu tidak menghianatinya, tidak selingkuh dari Hinata, tidak ada yang terjadi saat Shion di apartemennya. Gadis itu sudah salah paham padanya.

...

Hinata kembali dari dapur membuat susu, membawanya ke kamar. Dia melirik ponselnya bergetar, menampilkan pop up pesan dari Naruto.

Dari kemarin Hinata mengabaikan Naruto, tidak membalas pesannya, tidak mengangkat teleponnya. Namun saat ini Naruto mengiriminya video, gadis itu penasaran dengan isinya.

Hinata membukanya, melihat dengan seksama kegiatan seorang gadis yang ada dalam rekaman itu. sekarang terjawab semuanya. Dia menuduh Naruto tanpa bukti. Dia terlalu gegabah, mungkin sikapnya sudah kelewatan kepada kekasih pirangnya itu.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Miracle✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang