Jaemin dan dendamnya

142 20 1
                                    

JAEMJEN

Gasuka Jeno uke? Minggat!

Masih baca? Bego berarti

Jaemin Dom & Jeno sub

Cerita fiktif belaka

Bukan nyata

Menatap lekat pantulan tubuhnya di cermin kaca sambil melisik bekas bekas goresan yang berada di dada dan pundaknya membuat Jaemin menghela nafasnya lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap lekat pantulan tubuhnya di cermin kaca sambil melisik bekas bekas goresan yang berada di dada dan pundaknya membuat Jaemin menghela nafasnya lelah. Kemudian mengarahkan pandangan ke arah lemarinya yang terbuka lebar, disana terlihat begitu banyak kaos hitam serta putih yang tergantung rapih.

Membuat Jaemin melangkahkan kakinya dan berjalan santai menuju lemari yang terbuka itu lalu mengambil salah satu kaos hitamnya kemudian ia lepaskan gantungan yang ia sematkan di kaosnya. Setelah itu, barulah ia memakai kaos hitam tersebut dan terakhir menutup lemari nya lalu berjalan ke arah ranjang yang terbilang cukup kecil karna ranjang itu, hanya muat di pakai untuk satu orang saja.

Bruk

Lalu menghempaskan tubuhnya begitu saja saat dirinya sudah berada di dekat ranjang kemudian menatap langit langit kamarnya, memikirkan Jeno yang akhir akhir ini membuat dirinya bimbang. Tentang rencana yang sudah ia susun rapih, pasalnya, Jaemin tak ingin terburu-buru untuk membalaskan dendamnya sebab menurut Jaemin, menyiksanya secaea perlahan itu akan lebih menyenangkan.

Namun, Jaemin terkadang tidak bisa menahan emosinya saat mereka tengah bersama karna ingatan 15 tahun yang lalu selalu muncul ketika ia melihat wajah pria itu. Dan rasanya tetap sama! Menyakitkan serta menganggu membuat Jaemin, ingin langsung membunuh.

Apalagi setelah kejadian itu, Jaemin rasa Jeno akan melupakan nya karna kejadian tersebut sangatlah tidak penting menurutnya namun berbeda dengan Jaemin yang masih terasa jika ia mengingatnya.

"Akan ku pastikan, kali ini aku akan benar benar membuat penderitaan mu melebihi apa yang dulu pernah kau perbuat padaku, Lee," geram Jaemin tanpa sadar kedua matanya menajam menyiratkan akan dendam yang masih terpendam, diiringi dengan kedua tangannya yang terkepal kuat.

Dengan ingatan yang kembali berputar, Jaemin berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membuat Jeno tenang mulai dari sekarang karna ada banyak penderitaan yang mulai sekarang untuk membuat pria itu benar benar merasakan hancur yang sebenarnya.

"Dan aku berjanji, mulai besok, di setiap harinya akan rasa sakit yang perlahan membuat dirimu hancur, kau bisa pegang ucapan ku yang satu ini," lanjut Jaemin bergumam dan kali ini sambil bermain main dengan pria itu, Jaemin akan memulai penderitaan nya besok, kalian tunggu saja.

...

Dibawah teriknya matahari terdapat seorang Haechan yang masih setia mengoceh, ah padahal Jeno sudah jelaskan bahwa ia sudah baik baik saja sekarang. Namun tetap saja! Seolah tak perduli dengan penjelasan nya, Haechan masih mengoceh tentang nya membuat Jeno yang mendengar itu hanya memutarkan bola matanya malas.

Sedangkan Mark juga salah satu Adik sepupunya Jeno yang bernama Jisung itu pun hanya bisa diam saja karna Haechan jika tengah mengomel akan panjang urusannya membuat Mereka berdua memilih untuk tetap pada zona amannya saja.

Hingga beberapa menit setelahnya, Haechan berhenti mengoceh namun tatapan tajamnya masih mengarah kepada Jeno membuat pria itu hanya pasrah saja.

"Tapi lo yakin Bang? Mereka bukan salah satu dari musuh kita?" Tanya Jisung tiba tiba saja saat tadi, ia memilih diam.

Jeno menganggukkan kepalanya, seingat Jeno waktu itu ia benar benar tidak mengetahui siapa orang yang mengeroyoknya karna wajah mereka tampak asing, apalagi kendaraan mereka sangat jauh berbeda dengan musuh musuhnya.

"Cuma gue gak paham, maksud dia nyerang gue itu apa?" Balas Jeno dengan bimbang membuat Haechan, Mark, juga Jisung itu hanya menganggukkan kepalanya saja.

Sambil berpikir dan mengingat kembali, apakah salah satu dari mereka pernah membuat salah dari geng lain? Atau orang orang itu adalah suruhan geng musuhnya? Namun jika di pikirkan lagi.

Sepertinya untuk opsi kedua itu mustahil karna menurut mereka musuhnya tidak akan menampilkan secara jelas bahwa mereka sangat pengecut.

"Keknya ada orang yang gak suka sama lo gasi, Jen?" Terka Mark tiba tiba membuat semua mata mengarah pada dirinya.

Kemudian diberikan anggukkan setuju dari Haechan. "Bisa jadi si, Jen," sambung Haechan membuat Jeno kembali mengingat kesalahan apa yang membuat dirinya hingga berada di situasi seperti kemarin.

"Atau Bang Jeno, ada buat kesalahan? Sampe sampe salah satu dari anggota mereka kesel dan gak terima?" Timpal Jisung membuat Jeno semakin berpikir keras tentang beberapa kasus yang ia buat bulan ini.

Sepertinya jika di ingatkan kembali, Jeno memang ada beberapa kasus dengan itu namun bukan tanpa sengaja karna orang itu duluan lah yang mencari gara gara dengan dirinya, alhasil karna Jeno orang yang tak bisa di tantang dan memiliki emosi yang susah ditahan maka terjadilah aksi baku hantam.

"Keknya iyasi karna beberapa hari ini, banyak banget yang cari gara gara sama gue," setuju Jeno dengan ucapan yang Jisung katakan barusan.

Lalu sedetik kemudian Mark merangkul Jeno sambil mengacak acakan rambut nya gemas. "Makanya! Kalo emosi tuh ditahan Jeno, jangan apa apa senggol bacok!" Gemas Mark memberi tahu membuat Jeno mendengus kemudian melepaskan rangkulan itu.

"Kalo dia gak mulai, gue juga gak akan ngehajar dia," jawab Jeno kesal yang dibalas hanya kekehan ringan saja oleh Mark.

Memaklumi sikap Jeno yang sejak dulu tidak ingin di ganggu karna ia sangat membenci ketika ketenangan nya mulai di ganggu, oleh beberapa orang disana.

Tbc
.
.
.
.

Maaf ya,,, kalo kali ini dikit, karna kapasitas nya masih segini segini aja.

Love and Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang