3

29.3K 504 2
                                        

Tubuh fredric semakin panas. Rasa nikmat dan ngilu bercampur jadi satu.

Ccuuhh...

Leon meludah di penis Fredric. tangan Leon mulai bergerak naik turun, memaju mundur.

Tubuh Fredric makin bereaksi. “Aaahhh Leon! terus… ya… seperti itu. aaahhh… Leon! Please, aku hampir sampai. Leon, Leon! Mhhh... aku mau sampai…” Desah Fredric menikmati permainan tangan leon.

Tiba-tiba Leon menghentikan aktivitasnya. Membuat fredric yang tadinya hampir sampai di puncaknya merasa kesal dan putus asa.

“Leon! Kenapa berhenti? tolong aku Leon! tolong!” Fredric mulai kehilangan akal sehatnya. Rasa sesak dibawah sana membuat Penisnya hampir meledak.

Fredric terus mengerang dan menggoyangkan pinggulnya agar Leon bisa memuaskan penisnya.

“Jangan cum dulu, sebelum aku mengizinkannya. Jika kau cum tanpa seizin ku, maka aku akan menghukummu!”

“Sayang! Coba kau lihat ke kanan mu! Apakah kau tak ingin mencobanya?”Ucap Leon dengan senyum seringainya.

“Aaa-paa semua itu, Leon!” Fredric menatap benda-benda aneh yang ditunjuk Leon. Benda aneh dengan berbentuk beberapa jenis.

“Aku berniat menggunakan alat itu satu persatu nanti. Semua alat itu akan membuatmu keenak dan terpuaskan nantinya.” Leon dengan tenang mendekati meja yg penuh dengan alat2 ekstrem.

Di Atas meja tersebut ada cambuk, vibrator getar, besi kecil yg dengan gerigi runcingnya, beberapa dildo dengan berbagai bentuk. dan lilin yg sudah dinyalakan.

“Hmmm... Sayang kau mau coba yg mana dulu?”  Ucap Leon sambil mengangkat alat tersebut satu per satu. menunjukkannya pada Fredric.

“Dasar gila! Apa yang akan kamu lakukan dengan alat-alat itu?” Fredric mulai ngeri dengan alat-alat yang berada di atas meja itu. Darimana bajingan kecil itu mendapatkan alat seperti itu?  Dirinya mulai kewalahan, namun hasratnya masih memuncak.

“Bagaimana dengan cairan lilin?” Leon mengangkat lilin merah yang menyala dengan api.

“Jangan lakukan itu, dasar kau bajingan tengik…”

Tess…

“Ughhh…” belum selesai Fredric bicara, leon menumpahkan cairan lilin di perut Fredric. Membuat fredric merasa kepanasan.

“Ber-henti! Jangan lagi! Uuhhh”  Penis fredix terlihat merah dan terus mengeluarkan cairan.

“Aaahh cairanmu sungguh menggodaku.” Leon menatap penis Fredric.

Sluurp…

Leon menunduk dan menghisap penis fredix bersamaan dengan tetesan lilin mengenai tepat di dada dan puting kanan milik fredric.

“aarrgghh… Leon! aarrgghh... Eee Hmm terus Leon, terus! enak, rasanya enak Leon!”

suara sodokan penis fredric didalam mulut Leon terdengar sangat indah.

“Oohh nikmat, Leon! itu sangat nikmat, aku sangat menyukainya.”

Plukk...

Penis yg di blowjob terlepas begitu saja. Membuat yang punya semakin menggila. Leon berhasil memainkan hasrat fredric.

“Jangan terburu-buru, sayang. masih banyak hal yg belum kita coba.” Kini Leon berbalik ke arah meja dan mengambil alat yang lain. Fredric menoleh dan melihat bagaimana cara Leon berjalan berlenggak lenggok di hadapannya.

Glukk...

Fredric Menelan salivanya ia mulai mengakui, ia tertarik dengan tubuh pria. Bukan, bukan tubuh pria. Lebih tepatnya tubuh Leon.

Zaa: gw yg nulis aja greget njir kapan jebolnya.

Leon bilek: nikmati aja permainannya.

Obsession sex with you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang