Lanjut noh... Jangan nagih lagi.
Heppy Reading
Leon keluar dari dalam mandi mengenakan jubah mandi. Ia melihat di atas kasur tersedia kain disana. Leon membuka kain itu dan dumm...
"Apa-apaan ini?" Leon mengangkat apron ditangannya yang berwarna pink.
Leon membuang apron itu ke lantai. Ia kemudian berjalan menuju lemari, membuka lemari itu yang nampaknya kosong.
"Dimana baju-baju ku?!"
Leon merasa bingung karena tidak ada satupun bajunya di lemari, hanya ada apron pink saja.
Dengan kesal, mau tidak mau Leon mengenakan apron itu. Ia kemudian turun kebawah dimana fredric sedang bergelut dengan dapur, menyiapkan sarapannya.
"Fredric!" Panggil Leon.
Fredrik yang tengah memasak, berbalik badan. Menatap Leon yang memanggilnya.
"Ya_"
Brakkk....
Fredric terpanah melihat Leon yang mengenakan apron pink yang disiapkannya. Ia sampai menjatuhkan sumpit di tangannya, membuat suara nyaring terdengar di dapur.
"Leon kau_" wajah fredric merona.
Badum badum badum
Jantungnya berdegup kencang. Leonnya terlihat sexi. Fredrik ingin sekali menerkamnya, memakannya kalau saja iya tidak ingat kalau semalam dirinya terlalu berlebihan menggempur tubuh Leon.
"Fredric! Apa kau liat dimana baju-baju ku yang berada di lemari?" Tanya Leon. Ia merasa tidak nyaman mengenakan apron dengan di belakangnya yang terbuka.
Fredric menahan tawanya. "Aku sudah membuangnya." Dengan entengnya fredric berucap membuat Leon membelalakan mata.
"APAH?! DI BUANG?! KENAPA KAMU BUANG?"
Fredric cuman menarik kedua bahunya acuh. Toh fredric yakin Leon mampu membelinya lagi. Baju-baju yang ia buang barusan pasti tidak ada apa-apanya.bagi Leon. Secara Leon itu anak tunggal kaya raya. Seorang anak konglomerat. Bahkan tempat dirinya disekap aja sekarang, adalah villa miliknya, yang letaknya berada di salah satu pulau kecil miliknya.
Fredric jadi berpikir, bagaimana Bajingan kecil ini membawanya kesini dengan keadaan pingsan?
"Kau, tidak masalah, kan pakai itu?"
Leon menunduk, sebenarnya ia tidak nyaman. Tapi jika fredric senang ia hanya bisa mengangguk.
"Yah... aku tidak apa-apa." Ucap Leon diakhiri dengan senyumannya yang manis.
Ahhh... itu membuat junior fredric ingin bangun.
"Kemarilah! Kau pasti lapar karena dari kemarin belum makan, kan?" fredric menepuk-nepuk pahanya.
Leon sedikit ragu, tapi ia tetap melangkah.
"Duduk, sini!" Fredric menarik tangan Leon, Hingga Leon terjatuh diatas pahanya.
"Kamu sangat seksi dengan apron itu!" Bisik fredric di telinga Leon.
Leon menatap fredric, pandangan keduanya saling bertemu. Tangan fredric meraih tengkuk Leon. Mendaratkan bibirnya di bibir Leon. Leon yang mendapatkan aksi itu memejamkan mata, menikmati sentuhan bibir fredric yang mulai melumat hingga lidahnya mulai masuk, mengakses rongga mulutnya.
"Mmmhhh... Aakhhgg...." Leon hampir kehabisan nafas. Ia terengah-engah ketika ciuman panas itu terlepas.
"Naik keatas meja, dan angkat pantat mu, Leon!"
"Apah? Tapi_"
"Kau tidak dengar apa yang ku katakan?"
Leon sedikit takut. Fredric terkadang berbeda. Fredric nya ketika sedang sex begitu kasar, namun ketika tidak dalam keadaan sex fredric nya terlihat sangat manis.
Leon naik keatas meja. Fredric berhasil melepas apron pink yang di pakai Leon.
"Menungging!" Perintah fredric. Leon hanya bisa patuh.
"Ngghhh... Ahhh... Fredric...!" Lengkuh Leon ketika Fredric melonggarkan lubang pantatnya.
"Leon! Apa kau suka ketika aku menyentuhmu di sini?"
"Ngahh.... Hah... Fredric! Tidak!" Tubuh Leon tersentak kala jari-jari fredric didalam sana mengenai prostatnya.
"Tidak? Tapi lubang mu menghisap jari ku begitu kuat, Leon!"
"Hahhh... Berhenti bicara seperti itu! Akkhh..."
Fredric menyeringai. "Lalu, apa yang harus ku bicarakan?"
"Cepat!"
"Yah?"
"Cepat masukkan!" Pinta Leon sudah tidak tahan lagi. Jari-jari tebal fredric terus membuatnya ingin lebih.
"Leon! Aku tidak mengerti apa yang kau inginkan. Cobalah untuk bicara dengan jelas." Fredric mencoba menggoda Leon.
"Ngghhh... Kau pura-pura tak tahu?"
"Tentu saja aku tidak tahu, Leon. Kalau kau tidak menjelaskan apa yang kau inginkan."
"Sialan kau! Ngahh... Masukkan! Aahhh..
Masukkan penis mu di dalam!" Pinta Leon sudah sangat putus asa. Tubuhnya benar-benar sangat panas saat ini."Disini?"
"Huahh... Ngahhh...." Leon kembali tersentak kala jari Leon mencongkel prostatnya tanpa aba-aba, Membuatnya cum tepat mengenai makanan di atas meja.
"Wahh... Coba, lihat Leon! Sosis itu sudah seperti terbalur mayones instan milik mu!"
Zhaa POV: kalian jangan pada trauma ya😭
Fredric mengangkat garpu yang tertancap sosis yang berbalur sperma milik Leon.
"Buka mulutmu, sayang!"
Leon menggeleng. "Apa kau gila? Itu menjijikkan!" Tegas Leon kala fredric ingin menyuapinya sosis itu.
"Bagaimana mungkin ini menjijikkan? Ini adalah milikmu, Leon!" Maksudnya sperma milik Leon. Fredric menjilatnya sosis itu demi membuktikan bahwa itu tidak menjijikan sama sekali.
"Lihat? Aku bahkan memakannya!"
Wajah Leon sudah sangat jijik. Namun ketika fredric menyodorkan sosis itu kembali di mulutnya, Leon tanpa menolak. Ia membuka mulutnya lalu mengunyah dan menelannya.
___
Ada yang mau sosisnya berbalut mayones🤤
Kalo mau lanjut minimal vote dan komen lah...
Kalo sepi komen nanti ku jual ajalah buat PDF. Jadi klo kalian mau baca harus bayar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession sex with you [END]
RomanceWARNING ‼️🔞🔞🔞BDSM Leon sangat terobsesi dengan fredric, hingga membuatnya nekat menculiknya dan melecehkannya. Namun siapa sangka, mangsa yang seharusnya ia mangsa, justru berbalik memangsanya. #BxB #BDSM #KEKERASAN SEKSUAL