Fredric mengambil dua penjepit puting. Leon yang melihat itu membelalakkan matanya lebar.
“Kau gila!” Umpat Leon.
“Bukankah ini yang kamu mau?”
Leon memang menginginkannya, tapi bukan untuknya tapi untuk fredric. Kini rencananya telah beralih menjadi bumerangnya sendiri. Leon harus kabur. Kalau tidak dirinya yang akan menjadi santapan brutal fredric.
Leon hendak berbalik menuruni ranjang, tapi tangan kekar fredric menghalanginya.
“Eettt… mau kemana?”
Wajah Leon sudah sangat memelas. Ia ingin istirahat, setidaknya lima menit saja. Tapi tidak ada tanda-tanda fredric memberikan ruang untuknya istirahat, membuat tubuhnya lemas.
“Aku mohon, fredric! Setidaknya beri aku istirahat. Aku sangat lelah.”
Fredric berpikir sejenak. “Baiklah.” Tapi sekejap kemudian ia kembali menggempur tubuh Leon dengan kasar.
“Hghhh…. Kau bilang ingin memberiku istirahat?” Dasar bajingan gila. Leon tertipu olehnya.
Fredric tersenyum seringai. “Betul! Tapi nanti. Ketika juniorku sudah terpuaskan.”
Dasar brengsek! Tidakkah fredric tau tubuh Leon sudah mulai kelelahan. Bahkan besi itu masih belum dicabutnya. Melihat wajah Leon yang sudah sangat putus asa, membuat fredric makin bergairah. Fredric tersenyum seringai. Kemudian ia menarik besi kecil itu dari lubang kencing Leon dengan cepat.
“Hghhh…. Aakkhhh….” Lengkuh Leon tubuhnya terangkat ke atas.
Sesuatu yang sedari tadi Leon tahan akhirnya keluar setelah fredric mencabutnya. Cairan bening serta air mani bercampur jadi satu keluar begitu saja dari dalam sana.
Leon merasa lega. Deru nafasnya bisa Fredric dengar. Tubuhnya terasa lemah seperti tidak memiliki tenaga kembali. Perlahan kedua matanya tertutup.
“Sayang! Kau tidak pingsan kan?” Fredric menepuk-nepuk pipi Leon, tapi Leon tidak merespon.
Sialnya benar saja. Leon pingsan disaat penis miliknya masih tegang.
Fredric menghembuskan nafasnya kasar. Mau bagaimana lagi, ia harus menenangkan juniornya terlebih dahulu kan? Akhirnya fredric menyetubuhi Leon dengan keadaan pingsan. Barulah setelah dirinya terpuaskan, ia ikut berbaring di samping Leon. Ikut menutup kedua matanya. Namun sebelum itu, fredric melepas borgol di tangan leon. Lalu kemudian terlelap bersama dengan posisi fredric yang memeluk tubuh Leon.
__
“Eeeggghhh…” Leon mengerjapkan matanya perlahan. Ia bangkit berusaha untuk duduk, namun denyut di kepalanya membuatnya terasa sakit teramat.
“Aakkhhh… kenapa? Seluruh tubuhku rasanya sakit sekali?” Leon yang belum menyadarinya memeriksa keadaannya sendiri.
Mengingat adegan panas dirinya dengan fredric malam itu, membuatnya mengumpat dalam hati. Sial apa yg direncanakannya pada akhirnya menjadi Bumerangnya sendiri.
Leon melirik dan meneliti setiap sudut ruangan itu. Aaahh... Ini kamar tempat fredric yang dia sekap semalam. Tapi ia tidak menemukan fredric disana.
“Sial! Apa fredric mencoba kabur dariku lagi?” Gumamnya.
Cekreeekkk….
Tidak lama setelah itu, pintu kamar mandi terbuka. Menampakkan fredric yang terlihat segar baru selesai mandi dengan keadaan rambut hitamnya yang basah. Setiap tetesan air di rambutnya mengenai tubuh seksi fredric.
Seketika Leon terpanah dengan apa yang ia lihat di pagi hari. Bukankah ini pemandangan yang indah? Tanpa disadari ia sampai tidak berkedip.
“Sudah selesai, memandangnya?” ucap fredric membuat lamunannya buyar.
Leon yang tertangkap basah terus memandangi tubuh fredric membuat wajahnya merona merah bak kepiting rebus.
“Bagaimana tidurmu? Apa nyenyak?” Tanya fredric sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.
Leon ngelag sebentar. “Yah… aaapa? Ah… ya. Maksud ku, yah. Aku tidur terlalu nyenyak sepertinya.”
Apa ini? Ini diluar prediksi Leon. Leon pikir fredric akan kabur setelah apa yang ia lakukan kepadanya, tapi ini sebaliknya, fredric bahkan menanyakan keadaannya. Apakah Leon masih tertidur dan ini mimpi baginya? Leon yang tidak percaya menepuk-nepuk pipinya sendiri.
“Ada apa sayang! Kenapa kamu menampar pipimu sendiri?” Fredric menangkup wajah Leon dengan kedua telapak tangannya dengan pandangan khawatir.
Lagi-lagi Leon tidak percaya ini. Sungguh, fredric nya memanggilnya sayang? Apakah ini nyata atau hanya mimpinya saja? Tapi saat dirinya menampar pipinya barusan terasa sakit. Jadi ini pasti nyata. Ok fix, Leon pura-pura tidak tahu saja. Padahal hatinya bunga-bunga bermekaran. Perutnya pun berisi kupu-kupu terbang pastinya.
“Ayo bangun! Aku akan membantu membersihkan tubuhmu.”
“Ah… itu.. itu… tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri.” Leon sedikit mendorong tubuh fredric menjauh ketika fredric ingin membantunya bangun.
Jangan sampe fredric tau kalo saat ini jantungnya berdegup kencang. Leon tidak bisa mengontrol hatinya saat ini. Tiba-tiba saja fredric menjadi baik kepadanya hanya dengan satu malam.
Leon menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, lalu kaki mungilnya mulai turun dari ranjang.
Brukkk…
Belum sempat ia berdiri tegak, namun kakinya serasa lemas, seperti tidak memiliki tenaga.
“Pffttt….. hahahaaaa” fredric tertawa melihat Leon yang jatuh.
“Haisss nyebelin kamu! Ngapain kamu ketawa?” Kesal Leon memanyunkan bibirnya kedepan.
Melihat itu, fredric berjongkok, lalu mengangkat tubuh Leon.
Greepp…
Leon membelalakan mata terkejut. “Apa yang kamu lakukan?”
“Tentu saja membantumu!”
fredric berjalan menuju kamar mandi.
“Kau tak perlu seperti ini, fredric! Aku bisa sendiri.”Leon menyembunyikan wajahnya di dada bidang Fredric.
Fredrik tersenyum. “Kau yakin bisa? Dengan kaki mu itu?” Maksud fredric dengan kaki Leon yang lemas. Bagaimana bisa Leon berjalan sedangkan tadi saja sudah jatuh.
Leon tidak bisa menjawab, memang benar dirinya merasa lemas sekali.
Fredric menurunkan Leon di bathup yang sudah terisi air hangat, yang sengaja sudah fredric siapkan untuk Leon.
Fredric membelai wajah Leon. “Aku akan membantu menggosok punggung mu!”
“Tidak! Itu… itu tidak perlu. Aku bisa sendiri” kekeh Leon.
Melihat Leon yang bersikeras tidak mau di bantu, fredric hanya menurut.
“Baiklah, kalau begitu aku akan menyiapkan baju ganti untukmu dan menyiapkan sarapan kita.” Ucapnya kemudian keluar dari dalam kamar mandi, meninggalkan Leon sendiri disana. Namun, sebelum pergi, fredric mengucap sesuatu yang membuat Leon syok berat.
“Leon! You are mine!”
___
See you

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession sex with you [END]
RomanceWARNING ‼️🔞🔞🔞BDSM Leon sangat terobsesi dengan fredric, hingga membuatnya nekat menculiknya dan melecehkannya. Namun siapa sangka, mangsa yang seharusnya ia mangsa, justru berbalik memangsanya. #BxB #BDSM #KEKERASAN SEKSUAL