"Benar, memang Baron adalah pengawal setia saya saat itu. Dan kini dia menjadi Ayahmu?" heran Raja berpikir.
"Sepertinya Baron yang telah mengambil Amorexia dari kita, menyembunyikan Amorexia di pedesaan yang berdiri tanpa sepengetahuan kita dan membesarkan Putri kita disana." cecar Ibunda dibenarkan yang lainnya.
"Kita tangkap Baron dan masukan dia kedalam penjara!" putus Raja mendapatkan gelengan ribut dari Leivana.
"Jangan Raja! Dia Ayah saya, jangan sakiti dia, saya mohon ... " melas nya mengatupkan kedua tangannya didepan dada.
"Tidak bisa Amor," tolak Raja tak mau.
Leivana terdiam menundukkan kepalanya. "Tetapi dia orang yang telah merawat saya, rakyat desa itu sangat menyayangi saya hingga sampai saya tumbuh menjadi seperti ini, masih hidup dan kembali kepada kalian." lirihnya sedih membuat mereka menjadi kasihan.
Raja membuang napasnya kasar. "Baiklah, saya tidak akan menghukum Baron!" tegasnya mengambil keputusan membuat Leivana mengembangkan senyumannya manis.
"Terimakasih, Raja!" syukurnya berucap.
"Jangan panggil saya seperti itu, kau adalah Putri ku, panggil dengan sebutan Ayah." sahut Raja mendapatkan anggukan mengerti Leivana.
"Dan ini adalah Pangeran Vincentius, dia Kakak mu." ujar Ibunda memberitahu.
"Tetapi saya mempunyai satu keinginan." cicit Leivana membuat mereka menanti perkataannya selanjutnya.
"Saya mau menjadi Putri kalian jika pedesaan yang saya tinggali bisa menjadi lebih kayak dan berdiri dibawah kekuasaan Kerajaan secara resmi!" pintanya mendapatkan anggukan setuju dari mereka semua.
Ibunda berdiri, ia mengambil sebuah mahkota untuk dipasangkan dikepala Leivana. "Kau telah menjadi bagian penting dari Kerajaan ini, Amorexia." cecarnya sembari memasangkan mahkota itu.
Tak lama setelahnya disambut sorak gembira orang-orang membuat Leivana mengembangkan senyumnya lebar.
Beberapa Minggu Setelah nya.
Leivana berlari kencang menubruk tubuh orang yang sangat ia sayangi, ia meneteskan air matanya bahagia karena bisa kembali bertemu dengan pria yang tengah ia peluk erat ini.
"Ayah, meskipun aku bukan anak kandung mu, sampai kapanpun akan ku anggap engkau sebagai Ayah terbaikku!" cicitnya mengurai pelukannya dan melepaskannya dengan berat hati.
"Maafkan aku, Ayah. Aku tidak bisa tinggal bersama mu lagi, karena Leiva sudah menjadi bagian dari Kerajaan dan harus menetap tinggal disana," ucapnya merasa bersalah.
Pria itu mengelus rambut anaknya lembut, ia tersenyum menandakan bahwa ia baik-baik saja dan tak mempermasalahkan hal itu. "Dan maaf, aku tidak datang kemari dengan Doggy, dia telah mati." sambungnya sedih mengingat anjing kesayangannya.
Baron mengangguk mengerti. "Ayah senang karena setelah kau tahu semuanya, kau tidak membenci Ayah mu ini." batinnya bahagia.
"Desa ini akan diperbaiki, Ayah diperbolehkan tinggal di Kerajaan bersamaku!" serunya bersemangat.
Akhirnya mereka pulang bersama-sama ke Kerajaan dengan perasaan sangat bahagia. Desa itu pun menjadi layak untuk ditinggali dan Leiva berganti nama menjadi Amorexia.
Amor berani terjun membantu rakyat yang sedang mengalami kesusahan. Hingga ia sangat disegani dan dihormati oleh orang-orang.
Amorexia merasa sedih karena perjalanan petualangannya berakhir dan berhenti disini karena tujuannya sudah tercapai serta terwujud. Sementara Carl sudah tak terlihat lagi, menghilang entah kemana.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Leivana's Adventure [END]
Short StoryLeivana, tinggal di tengah hutan dibawah kekuasaan sebuah kerajaan yang megah, namun sama sekali tak terjamah oleh mereka. Anak dari seorang pengembala domba yang miskin. Dan ingin melakukan petualangan yang tidak pernah ia rasakan. 🦋🦋🦋 "Naga hit...