Bab 3 - Demo Ekskul

45 29 5
                                    

Bandung, Juli 2012

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandung, Juli 2012.


SMA Tunas Bakti saat ini terlihat ramai. Banyak orang berlalu lalang, begitupula banyaknya meja stand yang berdiri. Ini adalah satu minggu setelah penerimaan siswa baru, dan saat ini diadakan acara demo ekskul untuk mempromosikan macam-macam ekstrakurikuler yang ada di sekolahan ini.

Tangan kanan Kemala terus bergerak mengipasi wajahnya dengan kipas tangan milik Akmal bergambar kelinci yang dipinjamnya. Terik matahari di bulan ini membuatnya merasa sangat tersiksa.

"Panas banget, argh." Kemala terus mengipasi wajahnya dengan tak sabaran.

Akmal yang sedari tadi di sampingnya pun merasa sedikit terganggu dengan pergerakan Kemala yang seperti cacing kepanasan. Mereka berdua saat ini berada di perpustakaan sekolah. Seharusnya mereka berada di lapangan karena sebentar lagi acara demo ekskul akan dimulai lagi setelah tadi jeda untuk istirahat siang. Ya, sekarang jam menunjukkan pukul setengah satu siang.

"Kenapa sih Mala, Ya Ampun. Diem, dong." Bisik Akmal tanpa melepaskan pandangannya terhadap buku yang sedang ia baca.

"Ini AC perpustakaan kenapa ngga ada rasanya gini, sih. Panas banget." Kemala hampir frustasi dibuatnya.

Akmal menghela nafasnya pelan. "Ya gimana lagi, cuacanya emang lagi se ekstrem ini."

Kemala mengerucut sebal. Sebenarnya Bandung tak terlalu panas dibandingkan dengan kota besar lainnya. Suhu nya pun saat ini tak terlalu tinggi, hanya sekitar 32 derajat dibandingkan kota lainnya yang suhunya jauh lebih tinggi.

Kemala menyeruput es jus jeruk miliknya. Kemala menyandarkan kepalanya di bahu milik Akmal.

"Mal, balik aja yuk. Gue males nonton demo ekskul gitu." Ucap Kemala membuat Akmal segera menoyor kepala gadis itu.

"Mana bisa gitu, Mala! Nanti kita kena poin yang ada." Ucap Akmal membuat Kemala merengek kecil.

"Hush, jangan berisik! Nanti kita dimarahin penjaga perpustakaan." Akmal membungkam mulut Kemala.

Kemala mengangguk anggukkan kepalanya dan Akmal segera melepaskan bungkamannya.

"Ini sebentar lagi pasti OSIS bakalan ada patroli dan kita disuruh ke lapangan buat nonton demo ekskul itu lagi." Ucap Kemala lirih membuat Akmal mengangguk pelan.

"Ya udah lah gimana lagi, kita juga ngga bisa menghindar." Sahut Akmal.

Kemala menutup buku novel yang tadi sempat ia baca. Perpustakaan saat ini sangat sepi, mungkin hanya ada dirinya dan Akmal saja?

Mereka memang duduk di kursi yang terletak di pojok perpustakaan yang tertutup beberapa rak buku. Tempat ini terbilang cukup aman.

"Mal, gue laper." Bisik Kemala membuat Akmal segera menutup buku yang sedang ia baca.

Hai, DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang