Ini sudah seminggu Felix bekerja dan kegiatannya masih sama, membuatkan minuman untuk para karyawannya, bertugas mengantarkan berkas dan membelikan makan siang. Bahkan office boy di sana beberapa kali meminta maaf padanya karena Felix yang harus mengerjakannya tetapi selama itu juga Felix masih tidak mengatakan apapun pada kakaknya. Sebenarnya tanpa Felix memberitahunya, Christ sudah mendapatkan laporan dari anak buahnya dan itu membuatnya sangat marah tetapi Felix menghentikannya dan mengatakan semua itu tidak masalah baginya. Walaupun begitu, Christ tidak bisa tinggal diam dan meminta Mark untuk mengatur pertemuan dengan pemegang saham dari perusahaan itu dan berencana untuk merger. Padahal alasan sebenarnya ia mungkin akan melakukan konsolidasi bisnis setelah ia berhasil memerger perusahaan itu dengan miliknya. Tentu itu tanpa sepengetahuan Felix.
Sedangkan di tempat Felix bekerja, semua pegawai sedang sibuk membereskan tempatnya masing-masing setelah pemberitahuan dari HRD jika perusahaannya akan didatangi oleh Penerus Bang Empire dalam rangka rapat terakhir dengan pemegang saham.
❝Aku dengar jika Tuan Christopher itu masih lajang,❞ ucap gadis yang berada di belakang kursi Felix.
❝Aku berencana untuk mendapat perhatian, siapa tau dalam semalam aku akan menjadi raya kaya.❞ Ucapan itu membuat Felix memutar matanya dengan jengah.
❛Kepercayaan dirinya tinggi sekali,❜ ujar Felix dalam hati dongkol. Ia yakin selera kakaknya tidak serendah itu untuk menjadikan orang yang hanya mengejar harta untuk mendampinginya, pun Felix tidak akan menyetujui itu.
❝Ah iya, aku dengar anak magang yang baru juga akan datang hari ini.❞ Ucap pegawai lainnya.
❝Eh, kenapa bisa bersamaan dengan Bang Empire yang kemari? Apa jangan-jangan anak magang itu adalah keluarga dari Bang?❞ Semakin banyaklah orang-orang yang bergosip dan berspekulasi aneh-aneh membuat Felix jengah. Tetapi tidak lama dari itu, ketua tim mereka datang bersama dengan HRD dan orang-orang penting lainnya.
❝Semuanya, tolong perhatiannya sebentar ya.❞ Orang-orang yang berkumpul tadi langsung berbaris dengan rapi setelah melihat siapa yang datang.
❝Hari ini kita kedatangan tamu penting dan aku harap kalian bisa memberikan pencitraan yang bagus untuk perusahaan kita, mengerti?❞ Ucap HRD itu membuat semua orang menjawabnya dengan serempak sebelum akhirnya kembali sibuk lagi untuk mempersiapkan kedatangan tamu istimewa itu.
★★★
Christopher saat ini berada di mobilnya yang menuju perusahaan dimana Felix bekerja, sementara bosnya sedang memeriksa ponselnya, ada Mark yang duduk di kursi depan sedang memeriksa dokumen yang menjadi bahan bahasan rapat hari ini.
❝Saya sudah memeriksanya dan semua telah sesuai, Tuan.❞ Ujar Mark sesaat setelah dirinya menutup berkas itu dan memberitahu Christopher.
❝Sudah kubilang berapa kali untuk tidak formal jika tidak ada tamu,❞ ujar Christ dengan nada kesal membuat Mark tersenyum.
❝Maaf,❞ ucapnya membuat Christ menganggukkan kepalanya.
Sebagai asisten memang Mark berdedikasi cukup sempurna untuk standar Bang. Walaupun keluarga Bang tidak pernah sekalipun melihatnya hanya sebagai asisten tetapi Mark tetap tahu diri dan menempatkan posisi sesuai dengan keadaan. Jika berada di jam kerja maka ia akan berbicara formal pada senior yang sekarang menjadi bosnya itu tetapi jika sedang di luar pekerjaan maka Mark akan menjadi junior yang mengidolakan seniornya itu. Christopher merupakan idolanya sejak dulu, apapun yang dilakukan oleh pria tinggi itu selalu menginspirasi Mark. Pun begitu dengan keluarga Bang lain yang menerimanya dengan tangan terbuka, mereka dengan senang hati menerima Mark dan adik-adiknya tanpa maksud lain.
❝Kita sampai, Tuan,❞ ujar sopir yang mengemudikan mobil membuat Mark langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk bosnya.
Keduanya berjalan dengan Mark di belakang Christopher, tiba-tiba dari arah kanan ada seorang gadis yang menabrak bosnya itu. Dengan cepat Mark sedikit mendorong gadis itu menjauh dari Chris. Belum sempat ia menanyakan maksud gadis itu, pemilik saham dan HRD perusahaan itu datang dan menyambut keduanya.
❝Selamat datang, Tuan Bang.❞ Sapa salah satu petinggi perusahaan pada Christopher dan Mark, melihat ada seorang gadis yang berdiri di dekat mereka membuat orang-orang itu kebingungan.
❝Tuan Bang, kalau boleh tau siapa gadis di sampingmu itu?❞
❝Aku tidak mengenalnya,❞ jawab Christopher dengan dingin membuat orang-orang itu terdiam sesaat hingga akhirnya melanjutkan kegiatan yang seharusnya. Chris dan Mark diajak berkeliling sebelum melakukan rapat dan gadis yang sebelumnya masih bertahan di tempatnya.
❝Siapa dirimu?❞ Tanya HRD yang memang masih berada di sana untuk menyambut anak magang yang katanya anak orang kaya.
❝Ah, aku anak magang yang baru, Tuan.❞ Ucap gadis itu dengan tersenyum.
Pria yang menjadi HRD itu menelisik penampilan gadis itu dari atas hingga bawah, ❛semua yang dipakainya seperti bermerek, apa dia benar anak orang kaya itu?❜
❝Siapa namamu?❞ Tanya pria itu lagi memastikan jika dugaannya benar.
❝Cindy Bang, Tuan,❞ seketika mata pria itu membelalak, ❝apakah kau adik dari Tuan Christopher Bang?❞
Jelas saja ia menanyakan hal tersebut, keduanya datang bersamaan dan juga tadi gadis itu berdiri di dekat Penerus Bang juga asistennya.
Gadis itu tidak menjawab apapun selain tersenyum, sekali lagi pria itu bertanya, ❝tetapi kenapa Tuan Bang bilang tidak mengenalmu?❞
Dirasa punya kesempatan bagus, gadis itu menjawab, ❝karena memang aku diharuskan tidak mengumbar identitas sebagai Tuan Putri Bang. Jadi aku harap Tuan bisa menerimaku dengan baik disini.❞
Kembali pria itu tersenyum puas seolah-olah mendapatkan jackpot bisa berkenalan dengan anak kedua Bang.
❝Ah, baiklah. Mari saya antarkan ke lantai tempat Anda bekerja nanti,❞ ujar HRD itu yang berubah sikapnya yang tegas menjadi lembut pada gadis itu.
Keduanya berjalan beriringan dan masuk ke lift yang akan mengantarkan mereka berdua ke lantai 4 dimana tim Sponsorship bekerja, gadis itu sepertinya merasa di atas angin karena bisa mengatakan jika dirinya adalah bagian dari keluarga Bang yang merupakan orang terkaya pertama di Seoul. Tanpa ia tahu sebenarnya seorang yang asli akan ditemuinya.
❝Perhatikan semua,❞ HRD itu berdiri di depan pegawai Sponsorship termasuk Felix. ❝Perkenalkan, ini Cindy Bang, adik dari Tuan Bang, akan bekerja bersama kita mulai hari ini.❞
Sontak itu membuat Felix terkejut, ❛what the fuck is going on?❜
❝Wah, kau adalah anak konglomerat itu?❞ Tanya salah satu pegawai perempuan.
Gadis itu hanya mengangguk dan berkata, ❝mohon kerjasamanya setelah ini, ya.❞
Felix berdiri dengan tegak, isi kepalanya membeku seketika. Di pikirannya hanya satu pertanyaan konyol, ❛apa ayah punya anak haram?❜
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟏] Anak Intern Yang Kaya ꒰𝐡𝐲𝐮𝐧𝐥𝐢𝐱꒱
Fanfiction꒰ongoing꒱ 𝐓𝐡𝐞 𝐑𝐢𝐜𝐡 𝐌𝐚𝐧 𝐖𝐡𝐨 𝐃𝐢𝐬𝐠𝐮𝐢𝐬𝐞 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 : 𝟏. 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐧 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐚𝐲𝐚 Felix selalu dimanja oleh orangtua juga kakak laki-lakinya. Selama hidupnya, ia hanya merasakan hidup yang mudah. Terlalu sering hing...