𝐁𝐀𝐁 𝟏𝟎

68 11 2
                                    

Felix memandang ke arah gedung di depannya, terlihat mewah dan meriah dengan lampu-lampu terang yang menjadi dekorasinya. Ia menggelengkan kepalanya karena sudah terlihat jelas ide siapa di balik kemegahan pesta malam ini.

❝Ayah dan ibumu sudah sampai?❞ Tanya Hyunjin padanya.

Felix menoleh ke arah tunangannya itu, ❝iya.❞

Melihat wajah Felix, Hyunjin menghela napasnya. ❝Kau yakin aku tidak perlu di sekitarmu?❞

❝Maafkan aku,❞ ujar Felix dengan suara kecil tetapi Hyunjin tersenyum tipis.

❝Gak perlu minta maaf, aku mengerti kok.❞ Ujar Hyunjin walaupun sebenarnya itu tidak mengerti kenapa teman kecil sekaligus tunangannya itu masih kekeuh tidak ingin mengumbar identitasnya sebagai Penerus Bang.

Saat berada di butik, Christopher dan Mark ternyata menyusul kesana sehingga Hyunjin menghabiskan sore dengan menghabiskan kopi di kafe samping butik saat Felix sibuk dengan adik kembarnya tersebut. Disanapun Hyunjin akhirnya mengetahui jika di perusahaan tersebut mendapatkan beberapa hal tidak mengenakkan bahkan ada satu gadis yang berpura-pura sebagai Penerus Bang. Awalnya Hyunjin mempertanyakan kenapa Felix mengubah identitasnya saat melamar di sana, tetapi ia urungkan karena Hyunjin mengingat hal buruk yang Felix dapatkan saat di sekolah dulu. Dimana ia dan Jisung tidak berada di dekatnya karena bersekolah di negara yang berbeda.

❝Aku akan mengecekmu berkala, bagaimana?❞ Tanya Hyunjin mencoba untuk membuat Felix tidak merasa bersalah padanya.

❝Kau tidak masalah?❞ Tanya Felix dengan nada berharap, Hyunjin tersenyum dan membelai pipi Felix hingga muncul rona merah memalu.

❝Saat ini aku tidak masalah,❞ ucap Hyunjin, ❝tetapi jika terjadi hal seperti dulu, aku tidak akan tinggal diam. Kau mengerti ❛kan apa maksudku?❞

Felix menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, ❝aku janji tidak akan terjadi lagi seperti dulu. Aku sudah bisa menjaga diriku sendiri,❞ jawabnya membuat Hyunjin tersenyum.

Belum sempat Hyunjin ingin berkata, tiba-tiba seseorang mengetuk jendela mobilnya. Felix bersemu malu saat menyadari jika sedari tadi mereka hanya berada di mobil berdua. Ketukan itu masih terdengar, dan si pelaku sepertinya memang berniat untuk mengganggu kegiatan dua sejoli tersebut. Hyunjin langsung membuka pintu dan melototi orang tersebut. ❝Apa?❞

Orang itu hanya tertawa geli melihat wajah Hyunjin yang menggelap, ❝ups, apa aku mengganggu acara lovey dovey kalian?❞

Felix keluar dari mobil dengan menundukkan kepalanya saat mendengar kata-kata yang menggoda keduanya, Jisung dan Woojin yang memergoki mereka hingga beberapa orang disana menoleh ke arah mereka.

❝Berisik,❞ ujar Hyunjin.

❝Jiji,❞ ucap Felix semakin membuat Jisung tertawa. ❝Jiji, sudah. Jangan menggodaku, lagi.❞

❝Oke, oke.❞ Ujar Jisung sambil menutup mulutnya untuk meredamkan tawanya. ❝Ayo, kita pergi.❞

Felix dibawa Jisung pergi lebih dulu sedangkan Hyunjin dan Woojin menyusul di belakang dan keempat orang tersebut masuk ke ballroom yang terdapat di hotel keluarga Hwang tersebut.

Felix berpisah dengan Jisung dan ia bergabung dengan teman-teman divisinya, Felix bisa melihat keluarganya maupun keluarga Hwang yang melihat ke arahnya dengan tatapan mempertanyakan tetapi beruntung Jisung dan kakaknya sudah mengatakannya pada kedua keluarga itu. Felix bisa melihat ibunya menggelengkan kepalanya, ia hanya bisa melempar cengiran membuat ibunya semakin tidak habis pikir dengan kelakuan anaknya tersebut.

❝Eh, kalian sudah melihat anak pertama Hwang?❞

Perhatian Felix beralih pada rekan kerjanya yang membicarakan Hyunjin yang berdiri menarik perhatian orang-orang di meja paling depan.

❝Eh, eh. Lihat, itu Cindy.❞ Ujar salah satunya sambil menunjuk ke arah Cindy yang berjalan mendekati keluarga Bang. Felix yang melihat itu hanya bisa melemparkan pandangan pada Jisung dan mengkodenya yang dengan ajaibnya pria itu mengerti apa yang diinginkan Felix.

Jisung berjalan mundur dengan perlahan mendekati Woojin, ❝apa kau liat gadis itu, Kak?❞

Woojin mencuri pandang ke arah Cindy dan raut wajahnya berubah, ❝itu gadis yang sama pas waktu Felix dan rekan kerjanya makan malam di resto, kenapa?❞

Dengan suara pelan Jisung menjawab, ❝itu cewek yang katanya pura-pura jadi anaknya paman, tau.❞

Woojin tiba-tiba tertawa membuat suasana yang tenang itu sontak membuat para tamu menoleh ke arahnya. Jisung langsung menyingkir dan berjalan jauh dari saudara kandungnya itu karena malu. Tetapi itu tidak bertahan lama karena Woojin langsung menariknya lagi untuk mendekat. ❝Seriusan dulu, emang beneran?❞

Jisung menatap sinis kakaknya tersebut tetapi kemudian ia berkata, ❝coba tanya Kak Christ, dia tau kok.❞

Woojin terdiam sebelum akhirnya melihat ke arah Cindy kembali, gadis itu sepertinya memang sengaja mendekati mereka untuk sekedar memberikan ucapan terima kasih walaupun tidak ada yang menganggapinya. Orangtuanya ataupun keluarga Hwang dan Bang tidak terlalu menanggapi eksistensinya sehingga gadis itu berlalu pergi dan berjalan ke arah meja yang dikhususkan untuk para pegawai undangan sampai akhirnya Master of Ceremony mengumumkan jika acara akan dibuka sebentar lagi dan para tamu menempati kursinya masing-masing.

Berbeda dari yang lain, Felix tidak duduk di kursi karena ya bisa kalian tebak jika dirinya tidak mendapatkan kursi saat Cindy datang, ia diusir secara halus. Kini ia berdiri bersama Ji-Won yang merelakan kursinya harus berpindah kepemilikan karena wanita itu ingin menemani Felix. Tetapi jangan harap Felix akan merasa kecil disini, karena selain Ji-Won yang menemaninya, ia juga ditemani oleh sepiring dessert yang sengaja diberikan oleh Changbin sebelum pria tersebut bergabung dengan karyawan pria lainnya.

❝Kamu gak penasaran kenapa si Cindy itu malah gabung disini bukan di meja keluarga Bang?❞ Tanya Ji-Won membuat Felix dengan cepat menelan makanannya.

❝Mungkin memang itu bukan tempatnya,❞ jawab Felix membuat Ji-Won menoleh ke arahnya.

❝Maksudmu dia bukan anak konglomerat itu?❞ Felix hanya mengangguk sebelum memakan kembali cemilannya membuat Ji-Won semakin penasaran. ❝Bagaimana kamu bisa mikir gitu?❞

Tanpa menelan makanannya Felix menjawab, ❝ya karena aku tau.❞ Jawabnya membuat Ji-Won terdiam.

[𝟏] Anak Intern Yang Kaya ꒰𝐡𝐲𝐮𝐧𝐥𝐢𝐱꒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang