Chapter 4

9 2 2
                                    

Sesaat bibir Caelum menyentuh cairan tersebut, Caelum langsung mengetahui kalau minuman tersebut telah dicampur dengan obat perangsang. Namun, bukan Caelum namanya jika Ia akan terpengaruh dengan hal ini, dosis obat yang terkandung dalam minuman ini cukup kecil.

Caelum sudah terbiasa dijebak menggunakan berbagai minuman yang dicampur oleh berbagai kalangan di industri ini, bahkan dari baunya saja Caelum sudah dapat mengenali apakah minuman tersebut diberi campuran atau tidak. Untungnya kekebalan tubuh Caelum sudah sangat besar, jadi Ia paling-paling hanya merasa tidak nyaman saja. Seringkali Ia lebih memilih untuk menghindarinya, atau jika Ia sedang bosan Ia akan dengan sengaja meminumnya, untuk mengetahui sejauh apa yang akan dilakukan orang yang meracuninya.

Dan kali ini, Ia ingin melihat akan apa yang diperbuat Lyra.

"Kenapa kamu mengambil minuman tersebut? Bahkan kamu tidak pernah menerima makanan atau minumaj dari fansmu karena pernah diracuni dulu. Bisa bisanya kamu menerima minuman dari wanita asing!" Omel Lyra panik, sungguh panik.

Ia tahu peringatannya mungkin diabaikan oleh Caelum, tapi ia berharap setidaknya Caelum akan mendengarkannya. Namun, tatapan Caelum yang penuh tantangan membuatnya sadar bahwa harapannya sia-sia. Caelum hanya menatapnya dengan ekspresi yang berkata, "Apa yang bisa kamu lakukan, hantu kecil?"

Tanpa memedulikan cemoohan Caelum, Lyra pun berlari mencari Sean dan Kalvin. Berharap salah satu dari mereka bisa membantu Caelum terlepas dari minuman itu. Tidak butuh waktu yang lama untuk menemukan keberadaan Sean dan Kalvin, mereka berdua begitu mencolok.

Sayangnya, Lyra tidak tahu apa yang harus Ia lakukan agar mereka berdua menghampiri Caelum yang sepertinya sudah terpengaruh obat. Sean sedang bercumbu panas dengan dengan seorang wanita di ruangan privat yang tadi ditempati mereka, sedangkan Kalvin masih berada di lantai dansa, menari erotis dengan entah itu siapa.

Lyra berpikir cepat, siapa yang harus dia mintakan pertolongan. Keduanya berada dalam posisi yang tidak memungkinkan, yang satu lagi akan bercinta yang satu lagi harus membuat Lyra melewati lautan manusia.

"Aduh, apa yang harus kulakukan?" gumam Lyra, panik.

Pada akhirnya, Lyra pun berlari ke arah Sean, setidaknya dia hanya perlu mengganggu kedua manusia itu sebelum mereka benar-benar bercinta daripada harus melewati lautan manusia. Sambil menutup setengah matanya supaya tidak melihat adegan erotis di depannya, Lyra berteriak heboh, "Sean! Sean! Kamu harus membantu Caelum! Dia diracuni wanita aneh!"

"Aku tidak tahu wanita itu memasukkan apa ke minumannya, yang pasti itu bisa berbahaya!" teriak Lyra, berusaha mengguncang-guncang kemeja yang dipakai Sean. Namun hanya terlihat seperti digoyang-goyangkan oleh angin.

"Sean, kamu harus membantu Caelum, dia sedang tidak baik-baik saja. Plis, plis!" mohon Lyra, hampir menangis frustasi. Tanpa hilang akal, Lyra pun membanting gelas-gelas alkohol yang berada di atas meja membuat kedua sejoli itu memberhentikan aksi erotisnya.

"Apa itu? Siapa yang menjatuhkan gelas-gelas ini?" tanya Sean heran kepada wanita di sebelahnya. Sean mengalihkan pandangannya berkeliling, mencari siapa pelaku yang telah menjatuhkan gelas-gelas tersebut. Tapi sungguh aneh, hanya ada mereka berdua di ruangan ini. Lagipula ini adalah ruangan khusus, tidak mungkin ada orang yang bisa masuk sembarangan kecuali Kalvin, Caelum dan dirinya sendiri.

Merasa sudah mendapat perhatian Sean, Lyra pun dengan hati-hati mengorek kantong celana Sean mencari dompetnya. Setelah ketemu, dengan sengaja Lyra menjatuhkannya ke depan, dengan posisi dompet tersebut terbuka memperlihatkan foto bertiga antara Sean, Kalvin, dan Caelum.

Keahlian stalker Lyra berguna juga ternyata, karena sering membuntuti kemanapun Caelum berada, Ia juga jadi menemukan hal-hal yang berkaitan dengan orang di sekeliling Caelum. Seperti halnya Sean, yang menyimpan foto mereka bertiga di dompetnya.

GravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang