Caelum dan Lyra sedang menikmati suatu malam dengan bersantai di sofa sambil menonton film series.
Lyra yang terhanyut dengan film yang Ia tonton, sedangkan Caelum yang terhanyut dipikirannya sendiri ketika Caelum menyeletuk.
"Apa kamu mau pergi berkemah? Besok aku libur." Membuat Lyra tiba tiba menoleh cepat kearahnya.
Dengan semangat Lyra menganggung berkali kali dengan cepat "Mau mau mau!" Jawabnya semangat, seketika energinya kembali.
"Kita akan kemah kemana? Berapa lama? Apa yang harus kita bawa? Hmmm haruskah aku membuat bekal?" Cecar Lyra terlalu semangat. Membuat Caelum terkekeh.
"Apa yang membuatmu begitu bersemangat? Ini hanya camping...." Balas Caelum sambil mengetik sesuatu di ponselnya.
"Kita akan pergi camping di tempat andalanku, aku sudah membuat pesanan. Mungkin kamu bisa menyiapkan beberapa sandwich, ramen dan daging untuk kita bakar nanti disana. Jangan lupa bawa air yang cukup banyak. Selebihnya aku yang akan urus. Besok pagi kita akan berangkat." Titah Caelum.
"Siap boss!" Jawab Lyra patuh. Dan dengan semangat langsung mengerjakan apa yang Caelum katakan.
Dan pergilah mereka berdua pada paginya. Tentunya setelah ada perdebatan kecil karna Lyra menyiapkan makanan yang sungguh banyaknya sehingga dapat Caelum habiskan selama seminggu. Padahal mereka kan hanya pergi satu hari satu malam, dan yang bisa memakan semua itu hanyalah Caelum.
Sepanjang perjalanan Lyra dengan semangat berkaraoke didalam mobil sambil memberi lambaian tangan pada hantu hantu yang mereka lewati. Ketika mobil akhirnya berhenti...
"Apa kita sudah sampai?" Tanya Lyra sambil menatap sekeliling, mereka seperti berada di tempat post perhentian yang diisi beberapa mobil.
Caelum menggeleng "Kita masih harus naik mendaki keatas untuk mencari tempat mendirikan tenda." Sambil turun dan berusaha mengeluarkan barang barang bawaan mereka.
Melihat banyaknya barang yang harus Caelum bawa, membuat Lyra sedikit merasa bersalah. Lyra kan tidak tau mereka masih harus mendaki untuk ke tempat kemahnya.
Namun Caelum membawa semua itu tanpa mengeluh sedikitpun. Setelah satu jam lamanya, akhirnya Caelum pun memilih spot kemah dimana terlihat luang kosong kecil yang cocok untuk didirikan kemah, dengan dikeliling pohon pohon rindang dan tidak jauh dari situ terdapat danau kecil dengan curug yang indah.
Dan tentunya menurut Lyra spot itu tidak dikeliling oleh para hantu yang mendiami perbukitan tersebut, memikirkan ada hantu lain yang siap mengintainya membuat Caelum merasa was was. Padahal Lyra telah berulang kali bilang kalau hantu hantu selalu menghindari Caelum. Entah itu hal baik atau tidak, Caelum masih belum yakin.
Karena Lyra adalah hantu ceroboh, dan membuat pekerjaan mendirikan tenda itu cukup lama. Caelum bekerja sendirian membuat tenda, sedangkan Lyra mengunpacking perbekalan mereka untuk membuat makan malam.
Langit sudah berubah menjadi gelap, ketika akhirnya mereka berdua duduk didepan api unggu dengan Caelum yang sudah menyelesaikan makan malamnya diikuti dengan beberapa tusuk marshmallows.
"Caelum...bukannya biasanya orang orang akan menyanyi nyanyi, bermain alat musik sambil duduk didepan api unggun seperti ini?" Tanya Lyra.
Caelum menatapnya santai "Memangnya tenggorokan mu tidak lelah setelah menyanyi satu album tadi di mobil? dan berbicara tanpa henti sepanjang kita mendaki?" Tanya Caelum sinis.
Lyra mengabaikan sindiran Caelum dengan tidak peduli, "Kamu kan tadi membawa gitar, kenapa kamu tidak memainkannya? Aku kan ingin mendengarmu bernyanyi." Keluhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity
RomanceLyra terbangun sebagai hantu dengan hanya ingatan tentang namanya dan obsesinya terhadap Caelum, idolanya yang terkenal. Dalam upayanya untuk memahami mengapa dia terjebak di antara dunia kehidupan dan kematian, Lyra memutuskan untuk membuntuti Cael...