Bab 28

1K 56 2
                                    


Ternyata orang tua Salma, mamah rony, nabila, paul, dan putri sekarang juga sampai di rumah Salma.

" Tolong terima anak mamah ya Salma". Salma dan Rony menoleh bersamaan

" Salma, mamah disini melamar kamu untuk jadi menantu mamah, jadi istri rony" . Mamah Rony menggenggam tangan Salma.

"Tp tante.. " Salma tampak memikirkan papah Rony karena memang tdk setuju kalau Rony memilih Salma. Mamah Rony paham apa yang sedang gadis itu pikirkan sekarang

"Soal papah biar mamah nanti yang bicara" Mamah Rony mengusap lembut punggung Salma. "Kamu gak usah khawatir ya nak" Lanjutnya

Salma masih ragu dia menatap kedua orang tuanya mencoba mencari jawaban yang bisa meyakinkan Salma.

"Ayah sama ibu, ikut apa kata hati kamu nak. Tadi mamahnya Rony sudah meminta kamu pada ayah dan ibu, semua keputusan kami serahkan sama kamu. "

"Jadi gimana Salma". Tanya mamah Rony kembali
" Kamu mau kan jadi istri Rony".

"Salma mau tante". Lalu Salma memeluk mamah Rony. Kedua wanita di hadapan Rony sekarang sama sama meneteskan airmata Rony yang berada di dekatnya pun akhirnya ikut memeluk kedua wanita itu.

" Makasih ya sayang. Mamah nitip Rony. Apapun yang terjadi kalian harus saling mendampingi dan menguatkan"

"Abang jaga Salma dengan baik. Mamah tau anak mamah ini pasti bisa bertanggung jawab".

" Mah, makasih ya mah" Rony menangis bahagia

"Ibu ayah". Salma beralih di depan orang tuanya dan memeluknya.

"Bahagia selalu ya anak ayah"

"Ayah Rony ijin melamar Salma untuk jadi istri Rony. Untuk saat ini Rony belum punya apa apa yah". Rony menjeda ucapanya lalu menarik nafas panjang. " Tp insya allah Rony akan berusaha menggantikan peran dan tanggung jawab ayah ke salma" Tony menciun tanga ayah Salma

"Nak rony" Ayah Salma meneteskan airmata
"Ayah merestui kalian berdua". Semoga kalian bahagia selalu". Rony memeluk ayah Salma

" Ibu... " Salma memeluk ibunya erat.

Mamah, Nabila dan putri yang melihatnya ikut terharu dan meneteskan airmata. Paul ikut terharu lihat sahabatnya itu..

Salma membantu ibunya menyiapkan minum dan makanan Nabila dan putri pun ikut membantu

"Cie mau nikah". Nabila menggoda Salma. Lalu ditimpali oleh putri

"Ehemmm". Aku ikut senang lihat kalian". Oh ya Salma kita belum kenalan secara resmi ya"

"Hehehe. Iya kak putri. Tp kita aku udah sering lihat kak putri kok".

"Hehehhe" Jadi aku bisa jadi sabahat kamu juga sal".

"Bisa kok kak" Kalau kak putri gak sibuk bisa main sama kita juga, ya kan nab? ". Nabila hanya mengangguk dia fokus dengan risol di depannya. Rasanya sudah ingin dimakannya.

" Ambil aja Nabila". Ucap Ibu Salma

"Ah.. Hehehhe. Boleh bu". Ucap Nabila sambil cengegesan

" Boleh sayang makan aja dulu".

"Makasih ibuu". Nabila lalu makan satu risol.

Kini semua sedang ngobrol santai di ruang tamu Salma sambil makan risol tentunya. Pandangan Rony sejak tadi hanya tertuju ke Salma sungguh tak menyangka wanita itu akan segera menjadi istrinya, namun jalannya harus seperti ini penuh rintangan dan bisa saja tak ada acara meriah.

Paul menyadari sejak tadi temanya itu tak berkedip akhirnya membuyarkan pandangan Rony.

"Kedip woy" Paul menyenggol siku Rony

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang