Sebuah mobil berwarna abu-abu berjalan memasuki sebuah mansion bergaya industrial. Di dalam mobil tersebut terdapat dua orang pria. Si pengemudi memarkirkan mobilnya dan langsung keluar bersama rekannya.
Pengemudi itu bernama Conan Gardner, seorang pria dengan badan yang atletis. Rambut hitamnya dipotong sangat pendek khas anggota militer. Dia memakai kaus berkerah yang dipadukan dengan celana bahan berwarna cokelat.
Sementara itu rekannya bernama Arthur Finley. Pakaiannya lebih formal dibandingkan dengan Conan. Pria dengan tinggi badan hampir enam kaki itu mengenakan setelan jas berwarna biru tua. Rambut cokelatnya tersisir rapi membingkai wajahnya.
"Akan aku buktikan jika Shane hanya bercanda," tantang Arthur.
Conan menimpali, "Aku meragukan hal itu. Dia terdengar lebih meyakinkan."
Mereka berdua menaiki tangga menuju pintu depan. Tanpa basa-basi Conan langsung membuka pintu. Mereka berjalan melewati sebuah lorong hingga mencapai sebuah ruang terbuka yang difungsikan sebagai ruang tengah. Di sana mereka melihat seorang pria yang sedang duduk membelakangi sebuah jendela besar sambil membaca buku. Pria itu adalah Shane, atasan mereka. Beberapa waktu sebelumnya Shane memberi kabar jika dia tidak bisa bekerja karena dia telah mengalami sebuah kecelakaan yang membuatnya harus beristirahat total.
Shane menurunkan bukunya dan menatap Arthur dan Conan. Mereka melihat wajah atasan mereka yang penuh dengan bekas luka. Terlihat juga beberapa lebam di tangannya dan kakinya yang saat ini tertutup oleh celana panjang yang dia kenakan.
"Sudah aku duga kalian berdua akan datang," ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya. Dari caranya berdiri dan berjalan, dia terlihat seperti menahan sakit.
"Kau terlihat sangat buruk, Shane," komentar Arthur.
"Aku sudah tahu! Karena itu aku tidak dapat melakukan pekerjaan selanjutnya. Misi tunggalku kemarin cukup menyulitkan sehingga aku menjadi seperti ini. Grand Master sudah melihat kondisiku dan menyuruhku untuk beristirahat sejenak. Aku akan kembali menjalankan misi bersama kalian setelah aku benar-benar pulih," jelas Shane.
Mereka bekerja di lembaga pemerintahan bangsa Cambion. Cambion adalah sekelompok manusia setengah iblis yang tinggal di underworld. Mereka dipimpin oleh seseorang yang mereka panggil Grand Master. Shane, Conan, dan Arthur adalah anggota badan penyelidikan yang bertugas menyelidiki kasus yang berhubungan dengan para cambion.
Tiba-tiba terdengar suara telepon. Shane meminta Arthur untuk mengangkatnya. Arthur mengangkat telepon itu. Setelah sekata-dua kata kemudian dia menutupnya. "Grand Master bilang ada misi baru untuk kita. Sepertinya kali ini hanya kau dan aku," ujar Arthur kepada Conan.
"Kami harus pergi. Semoga kau bisa bergabung kembali dengan kami," kata Conan kepada Shane.
"Ishh... jangan khawatirkan aku. Lagipula ini kesempatan bagus untuk kalian. Sekarang pergi dari tempat ini!" perintah Shane.
Mereka kembali ke kantor dan langsung menuju ke ruangan utama Grand Master. Ruangan itu berada di lantai paling atas gedung tepatnya di menara paling tinggi gedung tersebut. Jalan menuju ruangan itu dijaga dengan sangat ketat. Sejumlah cambion sudah dipilih dan dilatih secara khusus untuk melakukan tugas tersebut. Para cambion terlatih itu disebut dengan Master. Sebutan itu dipakai karena mereka diharuskan untuk menguasai ilmu sihir dan ilmu beladiri. Arthur dan Conan merupakan seorang Master.
Setelah diperbolehkan masuk oleh para penjaga, Conan dan Arthur langsung menemui Grand Master. Pria itu sudah menunggu kedatangan mereka. Grand Master menyuruh mereka untuk duduk. Dia bahkan menawarkan mereka berdua untuk minum scotch--minuman beralkohol asal Skonlandia.
"Seperti yang kita semua tahu jika Shane tidak dapat menjalankan misi ini. Sayang sekali. Seharusnya dia bisa lebih berhati-hati. Karena hal itu aku memutuskan Conan akan bertanggungjawab atas misi kali ini." Grand Master memberikan satu map berkas kepada Conan. "Misi ini menyangkut seorang pengikut yang membunuh seorang yang dianggap penting di dunia manusia untuk dijadikan persembahan. Ritual persembahannya diketahui oleh orang lain dan sekarang menimbulkan banyak kekacauan. Kalian harus bisa menemukan siapa cambion yang bertanggungjawab atas pengikut itu."
Conan berkata, "Kami mengerti, Grand Master."
"Oh ya, satu hal lagi. Shane sudah menunjuk seorang pengganti untuk membantu kalian untuk menjalani misi selama dia tidak ada. Awalnya aku menolak karena aku berpiki jika kalian sudah cukup mampu untuk menjalankan misi tanpa Shane, tetapi setelah aku melihat orang yang dia ajukan aku langsung menyetujuinya. Aku sudah menghubunginya dan dia bilang jika dia akan menemui kalian di sana. Data dirinya juga sudah aku sertakan di berkas itu untuk memudahkan kalian dalam mencarinya walaupun sesama cambion dapat merasakan aura satu sama lain."
"Apa kami mengenalnya?" tanya Conan.
"Kalian mungkin tidak mengenalnya secara langsung, tetapi kalian pasti pernah mendengar tentangnya. Dia adalah salah satu Master yang menyelesaikan pelatihannya di usia yang sangat muda sama seperti Arthur. Dia sempat bekerja di bagian medis selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk mengambil kesempatan untuk bekerja di dunia manusia."
Saat mereka hendak keluar dari ruangan itu, Grand Master berbisik kepada Conan, "Awasi rekan-rekanmu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi aku punya firasat buruk mengenai mereka berdua. Aku khawatir mereka tidak dapat bekerja sama dengan baik." Conan mengangguk dan menyusul Arthur yang sudah berjalan terlebih dahulu.
**
Ruangan kerja tim Shane cukup luas dengan lantai dan dinding yang terbuat dari batu. Meskipun ada beberapa jendela berukuran besar tetap saja ruangan itu memiliki aura dingin. Terdapat beberapa meja kerja yang terbuat dari kayu berukir. Saat ini hanya tiga meja kerja yang terisi yang ditampati oleh Shane, Arthur, dan Conan. Sisa meja kerja lainnya dipenuhi oleh tumpukan berkas-berkas yang belum sempat untuk dibereskan. Di salah satu sisi dindingnya terdapat sebuah rak buku besar yang hanya terisi setengahnya. Terdapat satu ruangan lainyang terhubung dengan ruang kerja yang sifungasikan sebagai laboratorium tempat mereka mengolah barang bukti atau penemuan-penemuan lain.
Arthur baru saja selesai membaca berkas misi yang diberikan oleh Grand Master. Dia langsung menggunakan komputernya untuk membuka bagian arsip cambion. "Sudah aku duga!" serunya.
"Ada apa?" tanya Conan yang baru saja kembali ke ruangan dengan membawa kopi.
"Aku sedang mencari tahu tentang Master yang Shane tunjuk untuk menggantikannya, lalu aku menemukan ini," kata Arthur sambil memproyeksikan layar komputernya ke sebuah layar monitor besar.
"Ah, aku tahu dia! Hampir semua orang yang bekerja di lapangan mengenalnya. Dia saat ini bertugas untuk membantu para pekerja lapangan di dunia manusia. Dia pernah membantuku dalam suatu misi," kata Conan.
"Aku kira sebuah misi hanya dijalankan oleh tim yang diberi tugas saja."
"Kadangkala ada hal-hal yang tidak bisa kita duga. Di saat itu terjadi, mereka yang bisa membantu kita."
Arthur kembali membaca profil Master tersebut. "Di sini disebutkan jika dia menerima pekerjaan pertamanya sebagai seorang penyidik. Dia berada di divisi yang sama dengan kita saat ini. Kemudian ada jeda beberapa tahun sebelum dia kembali dan masuk ke bagian medis."
"Mungkin saja dia menjalani pendidikan di dunia manusia saat itu. Kau juga melakukannya 'kan."
"Kau benar." Arthur kembali membaca keterangan di komputernya. Raut wajahnya menunjukan jika ada sesuatu yang salah.
"Ada sesuatu yang mengganggumu?"
"Tidak. Hanya saja ada sesuatu yang tidak benar dengan data-datanya."
"Kau bisa khawatirkan itu nanti. Sekarang kita harus pergi ke dunia manusia. Bersiaplah. Jika sudah aku akan membuka portalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Murder of A Vampire
FantasyConan Gardner dan Arthur Finley ditugaskan untuk menyelidiki pembunuhan yang mengarah ke sebuh ritual pemujaan setan. Mereka dibantu oleh seorang dokter spesialis medikolegal bernama Chelsea Nattmor. Kasus semakin aneh setelah mereka menemukan pesan...