Ritual Balas Dendam

0 0 0
                                    

"Apa kalian berdua punya pengalaman dengan alat-alat kedokteran." tanya Chelsea.

Arthur menjawab, "Aku banyak bereksperimen dengan makhluk hidup. Apa itu termasuk?"

"Aku tidak," timpal Conan.

"Tidak apa-apa. Kalian masih punya waktu untuk mempelajari ini. Kalian hanya perlu tahu dasar-dasarnya saja," kata Chelsea sambil memberikan sebuah buku tebal.

"Apakah ada pilihan lain?" tanya Conan, "Aku tidak ahli dengan sesuatu yang berhubungan dengan makhluk hidup."

Chelsea berpikir sejenak. "Bagaimana jika kau mengamankan daerah sekitar selama Mr. Finley dan aku bekerja? Aku akan memberikanmu denah rumah sakit. Aku juga meminta kau untuk membuat pengalihan jika diperlukan. Kau mengerti, Mr. Gardner?" usul Chelsea.

"Aku bisa melakukan itu," ujar Conan.

"Maaf jika aku menyuruhmu seperti ini. Kau yang seharusnya memimpin bukan aku," kata Chelsea kepada Conan.

"Usul yang baik memang diperlukan. Lagipula kau lebih memahami kondisi lapangan."

Chelsea memberikan gulungan kertas berisi seluruh denah rumah sakit kepada Conan. Dia membiarkan kedua pria itu mempersiapkan diri mereka sementara dia pergi ke kamar tidurnya.

Dia menutup pintu dan mengucapkan mantera anti-penyusup. Setelah memastikan semua aman, dia mengambil sebuah alat yang berbentuk mirip dengan sebuah tablet PC dari dalam lemari. Dia menghidupkan alat itu dan mulai mengetikkan tulisan yang dia temukan di tubuh korban ke dalam sebuah program.

"Ah, sial!" umpatnya ketika dia sudah mengetahui apa maksud dari tulisan-tulisan tersebut. Dia langsung menghubungi Shane.

"Hai! Bagaimana misimu? Apakah berjalan lancar?" sapa Shane.

"Sejauh ini ya," jawab Chelsea. "Shane, aku ingin bertanya. Apakah kau ingat siapa yang menyerangmu malam itu?"

"Kau harus fokus ke misimu! Aku tidak ingin kau terlalu khawatir."

"Bukan begitu! Aku pikir penyeranganmu dan misi ini berhubungan."

"Bagaimana bisa?"

Chelsea mengirimkan tulisan di tubuh korban beserta apa yang sudah dia temukan. Shane membaca semua itu dengan teliti. Dia mengkerutkan dahi.

Chelsea berkata, "Aku tidak yakin jika ada orang lain yang mengetahui secara detail mengenai misi 20 tahun yang lalu selain orang-orang yang memang terlibat. Ini pasti ulahnya! Polisi baru saja menenukan beberapa mayat baru. Aku akan pergi untuk memeriksanya."

"Kau akan pergi bersama dengan Arthur dan Conan kan?"

"Tidak, aku berniat menyelinap saat mereka sibuk di bawah."

Raut wajah Shane berubah menjadi kesal. "Jangan lakukan itu! Kau tahu jika itu adalah jebakan. Kau bisa mengalami hal yang lebih buruk dariku. Kau bisa benar-benar mati."

Chelsea mendengus. "Kalau aku mati pun tidak ada yang peduli. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi."

"Bagaimana denganku?" tanya Shane. "Jangan buat usahaku untuk menyembuhkanmu sia-sia. Aku tahu kau sangat membencinya, tapi ini bukanlah waktu yang tepat. Dunia ini masih membutuhkanmu."

Chelsea terdiam. Pikirannya kembali ke 20 tahun yang lalu di mana dia hampir mati saat menjalankan misi. Dua mengingat bagaimana Shane menggunakan kekuatan necromacer--kekuatan memanggil arwah--untuk menariknya kembali dari kematian.

"Chelsea kau masih di sana?" tanya Shane. "Jika kau tidak menjawab, aku akan menghubungi Arthur dan memintanya mencegah apapun yang akan kau lakukan. Kedua pria yang aku kirim merupakan orang-orang terlatih. Mereka akan bisa melawanmu dengan mudah."

The Murder of A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang