Five

325 21 0
                                    

Akhirnya mereka berdua sampai di parkiran sekolah.

"Sini gw bantu bukain."

Reza menepis tangan Andrean yg mencoba membantu Reza membuka tali helm-nya.

"Gw bisa sendiri." Reza masih berusaha sekuat tenaga membuka talinya.

"Yakin?"

"Ya. Gw bisa."

"Nih bukain." Reza pun mendekatkan diri ke Andrean. Ia sudah menyerah.

"Hahaha. Katanya bisa?"

"Bawel. Helm lu butut jadi susah."

"Baru beli ini."

"Masa?"

Clek! Tali helm pun berhasil kebuka.

"Nah, bisa kan. Ntar pulang bareng sama gw."

"Ye, bawel. Kalo gw gak lupa." Reza pun langsung lari meninggalkan Andrean di parkiran.

Andrean pun terus menatap Reza sampai tak terlihat lagi wujudnya. Ia tersenyum melihat tingkahnya.

"Ngeliat siapa, Ndre?" ucap Bagas yg ntah darimana yg membuat Andrean terkejut.

"Kagak."

"Jarang-jarang gw liat lu senyum. Fenomena langka ini. Musti diabadikan." ledeknya.

Andrean pun tidak menghiraukan perkataan temannya dan pergi menuju kelasnya yg diikuti oleh Bagas.

...

Di lain sisi Reza sudah berada di kelasnya.

"Lah tumben lu dateng jam segini? Biasanya 5 menit mau bel baru dateng." ucap Arjuna teman sebangkunya.

"IYA ANJING. ASAL LU TAU YAA DEK... PAGI-PAGI UDAH KESEL GW ARGHH.."

"Kenapa anjay?"

"Andrean dateng jemput gw pagi-pagi sialan."

"APA??!!" ucap Kiara temen yg di belakang bangkunya.

"Monyet kaget gw." ucap Reza dan Arjuna.

"Kok bisa? Andrean yg anak IPS itu kan? Yg cakepnya bikin uring-uringan? Yg dingin banget plus anti senyum. KOK BISA SIH? LO PAKE PELET YA?"

"Stop nyerocos, Ra. Kuping gw budeg sebelah nih." ucap Arjuna.

"Hehehe sorry."

"Lagi lu nguping aja. Main nimbrung pula." timpal Reza.

"Napasih namanya juga punya kuping. Gak sengaja denger bukan nguping ya."

"Halah alesan."

"Kok bisa sih, Za?" Arjuna pun penasaran

"Iya kok bisa sih?"

"Awalnya gara-gara kemarin yg kepala gw kena basket, tapi sekarang gw sama dia jadi deket. Gak sih.. dia kayaknya yg sok deket."

"Sumpah? Asal lu tau ya, Andrean tuh anti banget kenalan sama orang. Apalagi pake jemput-jemput gitu. Temennya aja gak ada yg dijemput anjir. Lah lu baru kenal udah dijemput. Curiga gw, Za." jelas Kirana

"Emang, Za, kalo admin lambe turah udah ngomong gak pake rem."

"Bener banget."

"Heheheh. Aman kok, Asal ntar istirahat gw ikut lu bedua ya. Biar bisa ketemu Mas Andrean. Omaygat Mas, I love you."

"Serah lu, Ra. Gw aja males ketemu itu orang. First Impression sama itu orang udah jelek banget."

Bel pun berbunyi, pelajaran pun di mulai.

...

"Jun, lo laper gak?" bisik Reza ditengah jam pelajaran.

"Kagak."

"Ayo temenin gw ke kantin."

"Kagak lah gila, lu gak liat gurunya siapa? Bentar lagi juga istirahat."

"Masih lama anjir. Yaudah lah gw sendiri aja."

Reza pun mengangkat tangan.

"Bu saya izin ke toilet ya."

"Ya sana, jangan lama-lama."

"Makasih bu."

Ia pun langsung bergegas ke kantin.

"Bude, mau mie ayamnya satu."

"Oke, Den."

Tanpa menunggu lama mie ayam pun jadi dan Reza menduduki diri di meja yg kosong.

Reza pun kaget karena tiba-tiba seseorang datang dan duduk di sampingnya. Orang itu adalah Andrean

"Anjing. Lu kayak setan, Ndre. Ada dimana mana. Dateng tanpa permisi."

"Daripada lu pagi-pagi udah makan mie ayam, sendirian pula."

"Kenapa? mau?"

"Why not." Andrean pun membuka mulutnya.

"Dih, punya tangan kan? Makan sendiri."

"Pelit. Tinggal suapin."

Reza pun melihat kanan kiri untuk memastikan tidak ada teman sekelasnya atau orang yang Ia kenal.

Lalu Reza pun menyuapi mie-nya kepada Andrean.

"Makasih." Andrean pun mengelus kepala Reza dan langsung ditepis oleh sang empunya.

"Mau madol lu ya?"

"Iya. Kenapa mau ikut?"

"Ogah, abis makan jg gw balik ke kelas."

"Good."

"Madol dimana?"

"Rooftop, mau ngudud."

"Oh lu ngerokok?"

"Iya. Kenapa?"

"Gapapa."

"Mau cobain rokok gw gak? Rokok daging."

"Monyet. Sini gw gunting rokok daging lo biar putus."

"Hahaha. Yaudah abisin mienya. Daripada ketauan guru. Gw mau cabut." Andrean pun pergi meninggalkan Reza.

Reza tak menyangka orang yg Ia kira sombong, budek, sok keren, ternyata bisa berubah sikapnya dan bisa bercanda juga. Atau hanya kepadanya Ia bersikap hangat?

TBC.

Don't forget to click the star button, okay?
Thanks for your support, guys.

Mr. Cool (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang