Pandawa Bercerita | Part 5

142 19 1
                                    

⚠️ DISCLAIMER ⚠️
- Brothership only
- Gambar, foto, etc. cr; google & pinterest
- Tidak ada kaitannya dengan visualisasi

✨VOTE DULU YUK✨
Meski baca offline, tetap pencet bintangnya ya!
Happy Reading, Guys~

⭐⭐⭐

.

.

.

.

.

"Omo, omo... Dedek Gyuraaa!!!" Nathan --teman Jeanno, datang dan langsung berhambur memeluk Gyura yang sedang nonton tv sambil nyemilin cookies milna di ruang tengah.

"Apaan nih?" Disusul Hegar --teman Jeanno juga, langsung mencomot cookies khusus bayi di toples yang Gyura pegangi.

"Lah, enak banget anjir??? Pantesan adek gua juga suka snack ini."

Bocah bermata bulat dengan pipi chubby yang kian menggembung --sebab penuh dengan cookies di mulutnya-- itupun tak sempat merespon banyak kala dua manusia ini datang. Jadi diam saja sambil berkedip-kedip polos ke arah Jeanno seolah meminta tolong.

Melihat itu, kakak termuda Gyura itupun kontan berlari cepat. Panik menyaksikam permata Genandra di kerubungi dua makhluk jelmaan syaitonirrojim itu.

"HEH JAUH JAUH KALIAN DARI ADEK GUE!" Mata Jeanno melotot tak terima. Kedua tangannya sudah dihempas-hempaskan dari kejauhan. Mengintruksi Nathan dan Hegar supaya jauh-jauh dari adik sucinya. Mana mereka habis basket, belom pada bersih-bersih badan, bisa-bisanya langsung nemplok ke Gyura!

Tak peduli dengan amukan Jeanno. Nathan malah semakin ndusel ke tubuh Gyura. Gyura sendiri jadi reflek nahan napas. Kini melebarkan mata semakin dibuat kaku tak mampu berkutik. Hegar pun tak tanggung-tanggung. Dia malah menciumi pipi Gyura tanpa permisi sembari berkomentar bau Gyura yang harum persis seperti bayi baru mandi.

"Anjir, adek gue yang masih umur 1 tahun aja nggak sewangi ini__ eeh eehhh..." Jeanno tiba dan langsung menarik kerah Hegar dengan tangan kanan, lanjut mendorong muka Nathan kuat-kuat pakai tangan kirinya.

"Woi, sat! Tangan lu bau terasi___ aduh muka tampan gue..." Nathan mencak-mencak, ingin balas grawuk wajah Jeanno tapi tidak bisa. Kedua tangannya tak sampai.

Gyura yang sudah terbebas dari dua inang yang menempel di tubuhnya itu pun buru-buru menghembuskan nafas lega, meletakkan toplesnya ke samping, lalu bertepuk tangan girang sembari menatap Jeanno yang sudah seperti pahlawan kesiangannya hari ini.

Jeanno pun mengangkat dagu jumawa. Berasa dia harus dapat extra quality time dengan Gyura setelah ini.

"Lepas, ege! Robek ini seragam gue." Hegar meronta-ronta, heboh menggampari lengan Jeanno meminta dilepaskan. Jeanno risih, langsung memberi tatapan sengit yang membuat Hegar kicep seketika.

Nathan sendiri jadi terjatuh ke lantai akibat Jeanno mendorong dan menghempaskan wajahnya, efek kesal dengan Hegar, Nathan yang menerima getahnya.

"Anjrot pantat gua!" Keluh Nathan, mengusap-usap gunung kembar sexy-nya.

"Ngomong kasar terus gue gampar satu-satu ya mulut kalian!" Ancam Jeanno. Cowok itu sudah beralih menutup rapat kedua telinga Gyura dengan kedua tangannya. "Dasar, pengaruh buruk banget kalian buat adek gue!"

Berusaha berdiri, Nathan menyatukan alis. "Dih, mana ada pengaruh buruk? Lihat tuh, yang ada kita ke sini bawa pengaruh positif. Liat noh, adek lu ketawa-ketawa tuh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pandawa Bercerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang