EPISODE 4

562 62 36
                                    

Waktu berjalan dengan sangat cepat. Tak terasa, Zayyan, Hyunsik, dan Gyumin sudah menjadi siswa SMA satu bulan lamanya. Mereka juga harus siap menghadapi dua kegiatan yang akan dilaksanakan bulan ini, bersama dengan teman-teman sekelas dan teman-teman satu angkatan mereka.

Dua kegiatan yang akan dilaksanakan di SMAN Nusantara 1 adalah Pendidikan Kepramukaan Dasar atau PKD dan Pentas Seni atau Pensi. Dua kegiatan ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada awal bulan dan akhir bulan ini. Nantinya, PKD akan diikuti oleh semua siswa baru kelas X dan beberapa siswa kelas XI yang terpilih sebagai Pembina Kelompok, sedangkan Pensi akan diikuti oleh semua orang yang menjadi bagian dari lingkungan sekolah, mulai dari Murid, Guru, Satpam, Office Boy, sampai pedagang di kantin.

Pendidikan Kepramukaan Dasar atau PKD merupakan kegiatan berbasis Pramuka yang diadakan oleh pihak sekolah, dengan tujuan untuk melatih kedisiplinan, rasa tanggung jawab, rasa kekeluargaan, dan kerjasama siswa. Kegiatan PKD akan dilaksanakan selama tiga hari dua malam, di Bumi Perkemahan Kiarapayung di Kabupaten Sumedang. Kegiatan ini dilaksanakan dan diawasi langsung oleh guru-guru dan jajaran pelatih ekstrakurikuler Pramuka dan Patroli Keamanan Sekolah atau PKS, agar pelaksanaannya tidak dinodai oleh tindakan kekerasan dan perpeloncoan senior yang marak terjadi belakangan.

Sebelum hari pelaksanaan tiba, semua siswa baru akan diberikan pemberitahuan, pengarahan, serta pengumuman mengenai di kelompok mana mereka akan berada nantinya dan siapa guru pembimbing kelompok mereka. Setelah itu, keesokkan harinya, perwakilan dari setiap kelompok akan diminta untuk datang ke lapangan dan menarik undian untuk menentukan siapa senior yang akan menjadi pembina kelompok mereka. Masih di hari yang sama, para pembina kelompok yang terpilih akan mendata siswa baru yang akan dibina oleh mereka dan mengadakan rapat kecil di sekitar lapangan, untuk menentukan siapa ketua kelompok, pembagian tugas selama tinggal di bumi perkemahan, dan menentukan barang bawaan apa yang akan dibawa oleh setiap siswa.

Alasan dipilihnya senior kelas XI menjadi pembina adalah karena mereka memiliki pengalaman yang sama dengan siswa baru. Mereka pernah mengikuti kegiatan PKD dan dianggap mampu dalam memberikan saran berguna bagi para siswa baru. Senior Kelas XI juga dianggap lebih bisa menjadi teman mengobrol bagi para siswa baru daripada guru. Karena usia mereka yang tidak terlalu jauh, komunikasi pun tidak akan terasa canggung.

Hari ini, para siswa di kelas XI-MIA 1 tengah ribut. Pasalnya, hari ini adalah hari diberikannya pengumuman dan pemberitahuan itu. Mereka bertanya-tanya, di kelompok mana mereka akan ditempatkan dan siapa guru pembina yang akan mengawasi kelompok mereka, selama kegiatan berlangsung.

Zayyan, Hyunsik, dan Gyumin juga ikut-ikutan ribut. Alasannya karena mereka bertiga khawatir akan ditempatkan di kelompok yang berbeda, selama kegiatan berlangsung. Bagaimanapun, mereka tidak begitu pandai dalam bergaul dan sangat canggung saat di tempatkan di antara orang-orang baru.

Tok! Tok! Tok! Kriiiieeeeett~

Seorang guru perempuan masuk ke kelas, dengan senyuman lebar. Guru perempuan itu adalah Bu Mega. Dia adalah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, yang kebetulan sedang ada jadwal di kelas X-MIA 1, dan kebetulan juga dimintai tolong oleh Kepala Sekolah untuk memberikan pengumuman kepada para siswa di kelasnya.

Bu Mega menepuk meja dua kali dan berkata,

"Ketua Murid, tolong disiplinkan para murid dan beri salam pada guru!"

Ketua Murid dengan patuh menjentikkan jarinya dan berkata,

"Hey, hey, hey! Diem semuanya, udah ada Bu Mega!

"Bagus. Sekarang, beri salam!"

Semua siswa berkata dengan serempak,

"Selamat Pagi, Bu!"

Crazy Cutie Thing Called PIYIK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang