PROLOG: NO KIDDING, BRO!

849 66 12
                                    

WARNING!!!

Cerita ini mengandung unsur BXB, Boys Love, Yaoi, bagi yang merasa salah lapak, silahkan mundur, silahkan tinggalkan cerita ini dengan cara baik-baik!

Saya hanya meminjam nama karakter, selain dari itu itu, segala sesuatu yang ada dalam karya ini hanyalah fiksi dan tidak berhubungan dengan dunia nyata.

Silahkan membaca dengan bijak dan selamat membaca!

.
.
.

.
.

.
.

.
.
.

Pats!!!

Lampu yang amat terang tiba-tiba dinyalakan. Cahayanya membuat mata Zayyan yang menutup, bergetar dan terbuka tiba-tiba. Zayyan menatap sekeliling dan seketika berkeringat. Ruangan tempat ia berada gelap, namun, di antara kegelapan itu, berdiri lima orang. Mereka adalah para Siswa Top dan populer di sekolahnya. Mereka adalah orang-orang yang sudah seminggu ini dijauhi olehnya.

Orang yang berdiri paling dekat dengannya, maju dan berdiam tepat di bawah bola lampu yang menjadi satu-satunya sumber penerangan. Wajahnya yang tampan dan kelihatan murah hati, sedikit dinodai oleh kekecewaan. Dia bertanya pada Zayyan.

"Aku nggak ngerti, kenapa kamu kayak gini. Apakah selama ini aku kurang baik sama kamu? Atau.. tanpa aku sadari, aku pernah nyakitin kamu? Kenapa kamu benci aku? Kenapa kamu jauhin aku?"

Zayyan menggelengkan kepalanya dan berkata,

"Nggak, itu nggak bener, Kak Davin! Aku nggak benci Kakak, Kakak juga nggak nyakitin aku atau ngelakuin sesuatu yang salah, kok!"

Orang yang dipanggil Davin menghela napas, lalu bertanya.

"Terus kenapa kamu jauhin aku?"

Orang yang berdiri di belakang Davin menyahut dan maju.

"Iya, kenapa kamu jauhin dia? Kenapa kamu jauhin aku juga? Padahal aku nggak pernah absen buat bantuin kamu lolos dari kemarahannya Ketua OSIS, aku juga nggak pernah absen berada di sisi kamu dan kasih solusi buat masalah kamu, Zay. Kamu nggak suka aku terlalu ikut campur sama hidup kamu, ya? Kalau iya, maaf. Aku salah!"

Zayyan menggelengkan kepalanya dan membalas,

"Nggak, Kak Beomsoo, Kakak nggak salah! Tolong jangan minta maaf kayak gitu!"

Seseorang di belakang Beomsoo maju dan berkata,

"Iya, itu benar. Kamu nggak seharusnya minta maaf sama dia, justru dia yang harusnya minta maaf sama kita. Dia banyak salah sama kita.

"Zayyan, aku udah bantuin kamu berkali-kali, aku juga udah ngebantuin kamu lepas dari hukuman guru berkali-kali, dengan memanfaatkan jabatan aku sebagai Ketua OSIS. Tapi, kamu sama sekali nggak merasa pengorbanan aku berharga, kamu bahkan dengan tega ngejauhin aku."

Zayyan meringis saat mata tajam pria itu menatapnya dengan kecewa.

"Ka-Kak Wain, bukannya aku nggak merasa pengorbanan Kakak buat aku itu berharga. Aku nggak pernah mikir gitu! Cuma.. cuma-,"

Orang di semping kiri Davin maju dan berkata dengan kesal.

"Cuma apa? Cuma usaha yang kita keluarin buat lo itu nggak cukup buat bikin lo puas? Gitu, hah?

Crazy Cutie Thing Called PIYIK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang