Hari baru

19 3 1
                                    

Keesokan paginya, sinar matahari yang lembut memasuki kamar Yuna dan Jungkook melalui jendela yang terbuka. Yuna terbangun lebih awal dan merasa segar, meskipun pikirannya masih dipenuhi berbagai hal tentang pernikahan mereka.

Di dapur, Minho,  sedang menyiapkan sarapan. Jungkook, yang sudah bangun lebih awal, membantunya dengan mengatur meja makan. Aroma kopi dan roti panggang memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman.

"Selamat pagi, bang" sapa Jungkook sambil tersenyum.

"Selamat pagi, Jungkook. Bagaimana tidurmu tadi malam?" tanya Minho sambil tersenyum jahil.

"Baik, terima kasih. Semuanya berjalan lancar," jawab Jungkook dengan senyum malu-malu.

Yuna masuk ke dapur, tersenyum melihat kedua pria itu berinteraksi dengan akrab. "Pagi, semuanya."

"Pagi, Yuna," kata Minho. "Duduklah, sarapan sudah siap."

Mereka bertiga duduk di meja makan, menikmati sarapan bersama. Suasana di antara mereka terasa hangat dan penuh keakraban. Setelah beberapa saat, Minho mengambil sebuah kotak kecil dari saku jaketnya dan meletakkannya di meja.

"Jungkook, Yuna, aku punya sesuatu untuk kalian," kata Minho sambil tersenyum lebar.

Yuna dan Jungkook saling bertukar pandang sebelum melihat ke arah kotak itu dengan rasa penasaran. Jungkook mengambil kotak itu dan membukanya. Di dalamnya, ada dua tiket pesawat ke Paris.

"Ini adalah hadiah dari aku untuk bulan madu kalian," kata Minho dengan bangga.

 "Aku tahu kalian berdua butuh waktu untuk bersantai dan menikmati waktu bersama setelah semua kesibukan ini."

Yuna menatap tiket itu dengan mata berbinar. "kak ,ini luar biasa! Terima kasih banyak!"

Jungkook tersenyum lebar, merasakan kehangatan dari perhatian Minho. "Terima kasih, bang. Ini benar-benar hadiah yang luar biasa."

Minho mengangguk, merasa puas dengan reaksi mereka. "Aku hanya ingin kalian berdua bahagia. Paris adalah kota yang indah dan romantis, tempat yang sempurna untuk memulai lembaran baru dalam hidup kalian."

Yuna meraih tangan Jungkook dan tersenyum padanya. "Kita akan pergi ke Paris, Jungkook. Ini akan menjadi bulan madu yang indah."

Jungkook mengangguk, merasakan kebahagiaan yang meluap di dalam hatinya. "Ya, Yuna. Aku sangat menantikan momen-momen indah bersama kamu di sana."

Mereka melanjutkan sarapan dengan penuh semangat, membicarakan rencana perjalanan mereka ke Paris. Hari itu, rumah mereka dipenuhi dengan kebahagiaan dan harapan baru untuk masa depan mereka bersama.

Setelah sarapan selesai, Minho bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Dia mengambil tas kerjanya dan melirik ke arah Yuna dan Jungkook yang masih duduk di meja makan.

"Aku harus pergi sekarang. Kalian berdua jaga diri dan nikmati hari ini," kata Minho dengan senyum.

"Terima kasih, kak Minho. Hati-hati di jalan," jawab Yuna.

"Ya, terima kasih ,bang" tambah Jungkook.

Minho melambai kepada mereka sebelum keluar dari pintu, meninggalkan Yuna dan Jungkook di rumah.

Setelah Minho pergi, Jungkook berbalik ke arah Yuna dengan senyum lembut. "Yuna, apakah kamu ada kelas hari ini?"

Yuna menggelengkan kepala. "Tidak, hari ini aku bebas. Kenapa, Jungkook?"

Jungkook meraih tangan Yuna dan menggenggamnya erat. "Kalau begitu, aku ingin mengajakmu ke kantorku. Aku ingin memperkenalkanmu pada seluruh karyawan bahwa kamu adalah istri tercinta ku."

Cinta untuk Yuna (Yukook ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang