"Chloe.. Chloe.. Chloe.."
Aku membuka mata. Yang pertama kulihat adalah Jakah duduk di kursi dekatku.
Netraku melihat ke arah dimana enam kakak beradik diantaranya Heli, Solon, Jino, Jaan, Shion dan Noah sedang tidur sembari duduk bersamaan saling berbagi.
"Syukurlah kau sudah bangun."
Jakah tersenyum riang sampai lesung pipitnya kelihatan.
Tetapi tunggu sebentar???
Chloe?
Tidak mungkin!
Aku HELI. H-E-L-I!
Aku tergeletak jatuh dari tempat tidur. Berdiri sambil tertatih. Jakah ingin membantu tetapi tangannya ditepis olehku.
Aku tertegun tidak percaya saat melihat cermin diatas nakas.
"TIDAK MUNGKIN. HIKS!!! AKU TIDAK... MUNGKIN PEREMPUAN!!!"
Heli yang dalam diri Chloe menangis meraung.
Enam bersaudara itu sontak terbangun oleh suara Chloe menangis.
"Chloe!! Syukurlah! Kita sudah di tempat aman. Tidak ada yang mengejar kita lagi." Itu suara Shion yang masih belum mengerti kondisi sekarang.
Semua mengerubungi Chloe terduduk dibawah nakas sambil membenturkan kepalanya, berharap ini semua hanyalah mimpi.
"KAU! KAU SIAPA!?? ITU BUKAN DIRIMU YANG ASLI BUKAN?"
Chloe menunjuk Heli sambil meremas kuat pakaiannya.
"Aku Heli sungguhan Chloe? Kau kenapa?"
Rasanya tidak benar, deja vu melihat dirinya sendiri. Pasti dia adalah orang lain atau bahkan Chloe itu sendiri yang bertukar tubuh dengannya.
"PEMBOHONG!"
"Chloe, tenanglah..bernapas sejenak, lalu katakan yang sebenarnya pada kami." Jino menenangkan bahunya ditepuk. Chloe menangis kembali sembari membalas lingkaran pada pelukan Jino.
Berakhir hari itu, mereka berpelukan diiringi tangis. Karena mereka selamat hari itu. Dan membawa Chloe kabur ke tempat aman.
.
.
..
.
"Katakan yang sebenarnya."
Saat berdua dengan Heli. Malam ini dingin, bulan purnama bulat sempurna.
"Aku Heli. Sudah kukatakan berulang kali, Chloe."
"Lantas kalau kau Heli dimana Chloe? Aku siapa? Aku punya banyak ingatan tentang Heli. Aku yakin sekali di kehidupan sebelumnya aku Heli!"
Chloe tetap bersikeras dengan keyakinannya.
"Sudahlah. Lakukan apa yang diminta tubuh ini. Tidak semua itu benar. Tidak semua itu abu-abu. Tidak semua harus dipercaya."
Plak!
"Kau bicara omong kosong."
Chloe menampar Heli.
Chloe bergidik ngeri perkataan itu terlontar dari belah bibir Heli.
"Bulan malam ini sangat indah bukan?"
Heli maju selangkah. Saat Chloe mencoba mundur sampai Chloe sendiri terbentur jendela rumah mereka. Heli meremas kuat lengan Chloe.
Matanya berubah merah serta menyibakkan rambut panjangnya bersiap menancapkan taringnya pada leher Chloe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acquire | hee-centric
Fanfictionsome chapters contain 🔞 ✍️ write when i'm free. don't expect too much one-shot/two shot..etc i hope u enjoy the story :> written in indonesian mix english.