HEPPY READING
"Maaf! Aku kembali gagal melindungimu, Sayang!" Afan mengecup kening Devi.
"Maaf! Maaf!"
Hanya kata maaf yang keluar dari mulut Afan. Afan menitikan air matanya, gadis ini! Gadis yang sangat berharga di hidupnya.
Flashback ON
Dfy! Itu adalah nama panggilan Afan dulu, masih ingat nama Afan? Afan Dicaprio.
Hari itu! Ia melihat seorang gadis kecil tengah menangis di persimpangan jalan, Afan datang menghampiri gadis itu dengan motor sportnya.
"Hei gadis cengeng!" seru Afan kepada gadis itu, Devi.
Afan turun dari motor sportnya menghampiri Devi.
"Hei gadis cengeng! Untuk apa kau di sini? Kau akan menarik perhatian preman c4bul!" ucap Afan tanpa perasaan.
Devi yang mendengar itu semakin menangis tersedu-sedu. Afan kaget dan menenangkan Devi.
"Sudahlah! Aku antarkan kau pulang saja," tawar Afan
Devi masih menangis, Afan menghela nafas pelan.
"Jangan menangis! Siapa namamu?" tanya Bryan melembutkan suaranya.
Devi mendongak menatap Afan
"Se--rly"
(Note: kita ubah aja ya nama Sri jadi Serly, Serly atau Sri itu panggilan Devi waktu kecil)
"Nama yang jelek!" ledek Afan.
Devi kembali menangis mendengar ucapan Afan
Afan yang merasa kasihan mengelap air mata Devi yang berjatuhan."Kau jadi jelek jika menangis!" ujar Afan melihat mata Devi yang sembab.
Devi hanya menatap polos Afan.
"Dimana rumahmu? Aku antar pulang,"
"Serly gak mau pulang!"
"Serly yang cantik dan manis, kalo mamah dan papah Serly nyariin gimana?"
"Papah? Mamah? Mereka ninggalin Serly!"
Devi kembali menangis, Afan melihat itu menarik Devi ke pelukannya.
"Lalu kau akan tinggal dimana!? Kolong jembatan?" tanya Afan bergurau sembari mengusap punggung Devi untuk menenangkannya.
"Pokoknya Serly gak mau pulang kerumah!" kekeh Devi.
Afan pun berinisiatif untuk membawa Devi pulang kerumahnya untuk sementara.
"Baiklah! Jika kerumahku?"
Devi mengangguk antusias. Afan pun mengajak Devi kerumahnya.
"Naik!"
Devi naik keatas motor sport milik Afan.
"Pegangan, nanti kau jatuh,"
Devi memegang pundak Afan.
"Aku bukan tukang ojek!"
Afan memindahkan lengan Devi ke pinggangnya.
"Begini lebih nyaman!"
Flashback OFF
Itu adalah momen pertama mereka bertemu.
"Eughh!"
Devi siuman dari pingsannya. Ia melihat Afan yang tengah menatap datar dirinya. Untung saja Afan sudah bisa mengekspresikan wajahnya.
"Istirahatlah." Setelah mengucapkan itu Afan keluar dari kamar milik Devi.
Afan memejamkan matanya, biarlah ia tutup rapat dahulu masalah ini. Ia tidak ingin Devi terancam, ia harus melindungi gadisnya. Tunggu sebentar lagi! Ia harus mencari tahu siapa yang membuat berita Devi kecelakaan pesawat.
Tiba-tiba Frans datang.
"Bagaimana?" tanya Frans tersenyum tipis.
"Terimakasih! Kau selalu membantuku, kau selalu ada saat aku terpuruk."
Afan dan Frans adalah sahabat dari kecil, mereka terpisahkan karena Frans lebih memilih melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atasnya di luar negeri. Hingga suatu hari Frans kembali dan menenangkan Afan yang dulu sempat terpuruk kehilangan Devi. Hinggalah sekarang!.
-----------------------------
Makin menarik gak nih alurnya, jangan lupa tinggalin jejak kalian dan penuhi komentar.JANGAN LUPA 👉🏻⭐👈🏻 and komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS KESAYANGAN MAFIA
Teen Fiction[ JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI DAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!! ] Siapa sangka di hari kelulusanku saat SMA,aku di jual kepada mafia kejam oleh Paman dan Bibi. Entah apa yang Paman dan Bibi inginkan! Mereka tidak pernah puas menyiksa ku. Tuhan begitu heba...