Sejak kejadian di ruangan itu, Zuohang berusaha menjauhkan diri dari tokoh utama. Sebisa mungkin dia menghindari bentrokan dengan mereka. Bisa dibilang Zuohang cukup trauma dengan mereka, terutama Zhangji dan Zhixin. Untung saja dia satu kelas dengan Yuhan, bukan satu kelas dengan dua orang brengsek itu.
'Bolehkah gw bersikap seperti ini? Arhhh!!! Biarkan! Bagaimanapun, alur cerita ini telah melenceng jauh dari yang seharusnya. Jadi, kenapa gw harus berpikir apakah Tindakan gw ini benar atau salah. Sekarang yang terpenting adalah gw harus menjaga jarak dengan tokoh utama,' bisik Zuohang dalam hati.
Brakkk!!!
"Woiii, Zuohang!!! Keluar sekarang. Apa masalah lo, ya? Kenapa lo membully Lusi?"
Tidak ada angin, tidak ada badai, geng Tianrun datang ke kelas Zuohang bersama Lusi. Kondisi Lusi bisa dibilang cukup memprihatinkan karena wajahnya penuh lebam dan badannya basah kuyup.
'Haihh masalah lain... Tidak bisakah gw hidup damai di sini walau sehari saja,' keluh Zuohang dalam hati. Dia hanya bisa menghela nafas. Dia benar-benar lelah dengan apa yang terjadi padanya.
"Lo lagi! Bolak-balik kalian semua lagi! Sebelum lo membuat kekacauan di kelas orang, lebih baik lo periksa apa yang sebenarnya terjadi. Lagi pula, Zuohang sudah berada di kelas sejak tadi, kapan dia akan menindas perempuan jalang ini?" ucap Zeyu dengan nada marah.
" Lusi, bisakah kamu memberitahuku apa yang terjadi?" kata Huang Shuo.
"Ta...tadi Lusi per... pergi ke toi... toilet. Setelah itu, se... senior Zuohang datang dan...marah. Dia... lalu...menamparku," jawab Lusi sambil terisak.
"Dengarkan itu! Yang jelas cupu ini sedang mencari masalah," kata Jiaxin. Zuohang menghela nafas lagi. Dia bangkit dari kursinya dan menghampiri Lusi.
"Baiklah, Lusi. Pertama, gw ingatkan lo baik dan polos, ternyata lo sama seperti wanita jalang lainnya. Haus akan perhatian!"
"Lo..." Tianrun menghentikan Jiaxin yang ingin meninju Zuohang karena menghina Lusi. Zuohang hanya mengangkat bahunya seolah dia tidak peduli pada Jiaxin. Dia melanjutkan kata-katanya;
"Kedua, gw memuji akting lo, tapi hasil karya lo kurang rapi. Lo bilang gw mengganggu lo saat lo pergi ke toilet. Namun, gw berada di kelas dari sebelumnya. Dan yang membuat pekerjaan lo kurang rapi adalah..."
Zuohang menghapus riasan wajah Lusi dengan tisu yang dibasahi dengan penghapus riasan. Kini, terlihat jelas lebam di wajah Lusi hanyalah riasan belaka.
"See? Kalian semua bisa menilai siapa yang mengatakan kebenaran dan siapa yang berbohong," tambah Zuohang. Setelah itu, Zuohang keluar dari kelasnya. Keadaan yang tadinya sepi berubah menjadi keributan. Mereka memaki dan mengutuk tindakan Lusi.
"Kak, Lusi bisa menjelaskan... Ini saja..."
"Diam, Lusi! Mengapa kau melakukan ini? Aku benar-benar kecewa padamu," kata Jiaxin. Dia keluar dari kelas Zuohang diikuti oleh Tianrun, Yukun dan Shuo. Lusi pun langsung pergi dengan perasaan malu dan terhina.
'Sial gagal lagi!!! Lo benar-benar bikin gw muak, Zuohang. Tunggu lo pembalasan gw!'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
'Alur cerita berubah. Ini semakin menarik. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk merebutmu dari sang tokoh utama. Tunggu aku, Zuohang!' batin seseorang???
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sampai jumpa nanti. Selamat membaca semua!

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zuohang (END)
FanficAkibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...