Selamat Malam Minggu, yang gabut sini author temenin!
Vote itu gratis, apa lagi kalau kalian terhibur!
~~~
"Terkadang kita tidak perlu memberitahu semua hal tentang diri kita kepada siapapun"
14 Februari 2024
15.30 WIB
Suara bel terdengar, menandakan waktu pembelajaran sudah berakhir. Dikelas, Varesh memasukkan alat tulisnya ke dalam tas. Laki-laki itu mengambil jaket yang ia sandarkan dikursi lalu memakainya, aktifitas itu tidak luput dari pandangan Jeanny. Hingga membuat dua sahabat Varesh berbisik satu sama lain.
"Ji, lihat deh si Jen," ucap Nino kepada Adjie.
Muhamad Adjie Pangestu, panggilannya Adjie. Ia adalah sahabat Varesh sejak kecil, berteman dengan Nino sejak masuk SMA ini. Adjie lebih banyak mengetahui hal-hal tentang Varesh, Adjie pun sangat tahu apa yang tidak diinginkan dan apa yang sangat diinginkan oleh Varesh. maka dari itu ia hanya menghela nafasnya ketika Nino berucap.
"Kenapa si?" tanya Adjie yang mengikuti arah pandang Nino.
"Jen suka sama si Varesh, apa kita bantu Jen aja ya?" Ucap Nino.
Adjie menatap bingung teman sebangkunya. "Bantu apa anjir? Gak usah ngadi-ngadi lo!"
Nino menghembuskan nafasnya."Ya, comblangin mereka cuy. Lagian si Varesh kan jomblo"
Adjie menatap Varesh yang sedang menyelendangkan tasnya. "Iya Varesh memang jomblo, tapi lo gak usah so nyomblangin. Siapa tahu si Varesh diem-diem suka sama cewek lain. Kan kita gak ada yang tahu" ucap Adjie membuat Nino menggaruk kepalanya.
"Hm, iya deh" balas Nino.
Adjie tersenyum ketika melihat kedatangan seorang gadis mencari keberadaan sahabatnya.
Flashback On
"Lo lagi nulis apa Resh?" tanya Adjie.
Mereka berdua sedang berada dikamar Varesh. Setiap hari sabtu Adjie selalu berkunjung ke rumah Varesh hanya untuk numpang rebahan kalau kata Adjie.
"Biasa lah." jawab Varesh singkat.
Adjie yang penasaran beranjak dari kasur dan mengintip kegiatan Varesh di meja belajarnya.
"Anjay puisi cinta, buat siapa nih?" goda Adjie.
Varesh tidak bereaksi kaget sama sekali, laki-laki itu hanya tersenyum sembari melanjutkan kegiatannya.
"Tanpa gue kasih tahu, suatu saat nanti pasti lo sadar, siapa orang yang gue suka."
Dear Untuk Seseorang,
Mencintai dalam diam, dalam aksara dan dalam nyanyian
Memerdu cinta walau angin dingin, Udara sempit dan menyesakkan
Oleh dingin menjadi kian sunyi, Aku mencintaimu dengan perasaan
Dalam pandangan yang tak lama, Dalam rasa yang begitu sederhana
KAMU SEDANG MEMBACA
Varesh Andhikara Kavindra
Ficção GeralVaresh Andikara Kavindra, seorang remaja laki-laki yang memiliki kehidupan dengan tulisannya. Dari semua laki-laki yang mudah mengutarakan perasaannya, sedangkan ia tidak. Tidak mudah untuk mengutarakan perasaannya kepada orang lain dan dia lebih me...