14.30 WIB
Setengah jam lagi acara akan segera dimulai, Reesa sedang mempersiapkan dirinya diruangan studio. Sedangkan Varesh dan Julian kini sedang menunggu gadis itu didekat panggung yang sudah disiapkan. Varesh dapat menilai sifat Julian, ternyata laki-laki ini sudah banyak perubahannya. Entah hal apa yang membuat Julian menjadi laki-laki yang lebih baik dari sebelumnya.
"Resh?" panggil Julian membuat Varesh menatapnya.
"Gue minta maaf ya, kalau dulu gue pernah macem-macem ke lo," lanjutnya.
Varesh mengangguk. "Santai aja kali, gue tahu lo cemburu sama gue karena gue deket sama Reesa,"
Julian terkekeh. "Lo suka sama Reesa?"
Varesh menghembuskan nafasnya. "Karena gue gentle man, jadi gue harus jawab ya," jawaban Varesh membuat Julian mengangguk.
"Tapi gue gak akan rebut dia dari lo, kalau pilihan dia ke lo ya gue gak bisa ambil kebahagiaan dia dong," lanjut Varesh.
Julian menatap Varesh. "Sorry ya Resh,"
Varesh menggeleng. "Lo harus buat dia bahagia, itu aja yang gue mau,"
"Pasti Resh, lo mau kan temanan sama gue?"
Varesh menatap bingung laki-laki yang berada disampingnya. "Temanan lah, masa musuhan,"
Julian tersenyum. "Siap kawann!"
Julian merangkul bahu Varesh, hal itu tidak luput dari pantauan Adjie dan juga Nino.
"Mereka jadi temanan cuy," ujar Nino.
Adjie menghela nafasnya. "Kita tetep harus hati-hati sama dia!"
~~~
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB, acara pun dimulai. Pembawa acara sudah berada di atas panggung, membacakan runtunan acara yang akan dilaksanakan pada hari ini. Pembukaan pertama akan menampilkan performan dari tim Cheerleader.
Para siswa dan siswi berhamburan menuju lapangan hanya untuk melihat pesona seorang Jeanny Abila Chadwick. Jeanny sempat menyapa Varesh sebelum gadis itu berlari menuju lapangan dan Reesa memperhatikan reaksi antara Varesh dan juga Jeanny.
"Kenapa gue sakit hati ya kalau tuh cewek deket-deket sama Varesh" gumamnya.
Julian yang berada di belakang tubuh Reesa dapat mendengarnya, dan Julian hanya tersenyum. "Kamu tenang aja, Varesh gak akan lupa kok sama kamu,"
"Sayang?" kaget Reesa ketika Julian tiba-tiba disampingnya.
Julian terkekeh. "Kenapa kaget gitu sih?". Reesa menundukkan kepalanya.
"Sayang, lihat aku," julian tersenyum ketika Reesa menatapnya.
"Maafin aku ya, kalau dulu aku terlalu kekang kamu,"
"Justru sekarang aku senang kalau lihat kamu senang, mau kamu lagi sama Varesh atau siapapun itu," lanjutnya.
"Tapi aku gak ada maksud sakitin kamu," ujar Reesa sedikit panik.
Julian menggeleng. "Aku percaya Varesh, aku udah bilang ke dia buat jagain kamu kalau kamu lagi sama dia. Jadi, kamu gak usah khawatir takut aku marah atau apalah. Itu gak akan terjadi lagi,"
Julian menarik Reesa ke dalam pelukannya, ia mengelus lembut rambut Reesa. "Prioritas aku sekarang adalah lihat kamu bahagia."
Dari jauh Varesh tersenyum tipis ketika melihat Reesa dan Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varesh Andhikara Kavindra
Ficción GeneralVaresh Andikara Kavindra, seorang remaja laki-laki yang memiliki kehidupan dengan tulisannya. Dari semua laki-laki yang mudah mengutarakan perasaannya, sedangkan ia tidak. Tidak mudah untuk mengutarakan perasaannya kepada orang lain dan dia lebih me...