Jatuh cinta

9 2 0
                                    

Kemarin ketika ada pertemuan antar Kerajaan membahas tentang pertimbangan untuk melawan kerajaan musuh dan mengambil kembali rakyat yang dijadikan budak, atau mereka bernegosiasi dan akan dijajah. Putri Valerie justru bahagia dengan kesan yang diberikan oleh Pangeran Jake sewaktu mereka berada ditaman bunga, gadis itu masih terbayang-bayang oleh ketampanan cinta pertamanya membuat Zeldris mengira kakaknya sudah gila.

Ratu Wilhelmina turut bahagia melihat putrinya tersenyum lepas setelah bertemu dengan Pangeran Jake, Ratu Wilhelmina mendukung cinta putrinya itu.

Putri Valerie jadi percaya diri ketika mendapat dukungan dari ibunya, namun kebahagiaan itu pecah ketika seorang wanita kesatria datang untuk bertemu langsung dengannya. Putri Valerie menanyakan apa maksud kedatangannya, dan dia adalah Christiana Amstrong seseorang yang diutus oleh Raja menjadi pelindung dan pelayan pribadi Valerie.

Pada awalnya Valerie menolak karena tidak menyukai keputusan ayahnya, namun Ratu Wilhelmina meyakinkan putrinya jika tidak ada salahnya menerima Christiana menjadi pelindung dan pelayan pribadinya.

Dengan berat hati dia menerima itu, dan hari terus berlalu begitu cepat hingga hari Minggu. Hari yang ditunggu oleh Putri Valerie untuk keluar dari istana dan melihat keadaan rakyatnya, kegiatan ini sangat disenangi oleh Valerie karena dia sudah bosan hanya menetap di Istana. Menurutnya luar istana tidak seburuk yang dikatakan oleh ayahnya, ya mungkin memang banyak pencuri yang berkeliaran namun Valerie sudah mengantisipasinya dengan menyamar sebagai rakyat biasa.

.
.
.
.
.
.
.

"Tuan Putri, mengapa anda tidak memakai pakaian yang lebih bagus daripada ini?" ucap Ana sembari membantu memakaikan pakaiannya.

"Diam Ana, lebih baik seperti ini agar terlihat sangat mirip seperti rakyat biasanya pada umumnya. Dan kamu jangan membawa pedang sebesar itu, cukup kamu membawa belati sebagai senjata" Nada bicara Valerie sedikit melembut karena Ana berhasil meyakinkan dirinya.

Ana mengangguk, dalam pantulan cermin terlihat bahwa Valerie sangatlah cantik walaupun hanya menggunakan pakaian yang sederhana. Jika bisa jujur menurut Ana, Putri pertama Raja memanglah berbeda dengan kebanyakan bangsawan membuat dirinya kagum.

Kedua wanita itu keluar dari istana melalui pintu yang biasa digunakan oleh Valerie, walaupun pintu itu menghubungkan kamarnya dengan hutan namun tidak masalah bagi dirinya. Ana cukup terkejut melihat kelakuan Putri Valerie, namun dia cukup memaklumi karena Valerie adalah gadis yang mandiri dan tangguh juga berani.

Mereka sampai dipusat pedesaan rakyat Liones, Valerie menggunakan nama samaran yaitu Valen sedangkan Ana tetap dengan namanya. Putri Valerie dekat dengan anak anak didesa itu, dia bermain dan tertawa bahkan membeli roti untuk anak anak didesa itu. Kebahagiaan yang dirasakan oleh Valerie juga dirasakan oleh Ana, Ana yang awalnya sangatlah dingin berubah menjadi hangat karena mereka.

Dia merubah ekspresi wajahnya agar lebih terlihat lembut, Valerie memberikan apresiasi berupa permen yang biasanya ia bawa untuk Ana. Dia tahu bahwa wanita itu sangatlah kejam karena dia pernah bertemu Ana sedang membunuh musuh kerajaan, Valerie mengajak anak anak didesa untuk bermain suling.

Valerie mulai memainkan suling miliknya, anak anak didesa menari dan menyanyi bersama di ikuti dengan Ana. Desa itu nampak lebih berwarna karena kehadiran Valerie, mereka tidak sadar bahwa Valerie adalah Putri Raja mereka.

Langit menunjukan bahwa sebentar lagi akan menjelang malam, Valerie tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal kepada anak anak didesa itu. Dia bersama Ana kembali ke istana melalui pintu yang sama. Ketika mereka berada dihutan, sebuah anak panah melesat cepat kearah mereka. Beruntung nya Valerie berhasil selamat berkat Ana dan Ana mendapat luka gores dibagian lengannya, belati yang disimpan dikeluarkan oleh Ana.

"Siapa kalian?! berani sekali menyerang kami" teriak Ana.

Dua pria bertopeng keluar dari persembunyiannya mereka, dilihat dari cara mereka berpakaian dan topeng yang dikenakank mereka. Valerie tau bahwa mereka adalah bandit yang suka berkeliaran disini, Valerie berbisik kepada Ana untuk mengalihkan perhatian mereka dan membiarkan Valerie untuk menyerang mereka dari belakang. Ana mematuhi perintah Valerie, kedua bandit itu menyerah Ana dengan anak panah, namun dengan cepat Ana menghindari serangan itu.

Valerie sudah berada di belakang dua bandit itu dan berhasil mematahkan leher mereka, Ana tersenyum kepada Tuan putrinya itu. Kedua wanita itu kembali kedalam istana dan membiarkan dua mayat tergeletak begitu saja.

Valerie belum lelah, dia memutuskank setelah mandi akan memandang bulan di teras kamarnya. Ana diminta oleh Valerie untuk menemaninya mengobrol santai, Valerie meminta untuk jangan berbincang seperti Putri dan pelayan namun sebagai seorang kakak dan adik. Ana ingin menolak namun karena Valerie memaksa dia menerimanya, Valerie menggunakan gaun hitam elegan berdiri diteras memandang bulan yang bersinar terang di atas langit.

Ana berdiri dibelakang Valerie, dia melihat keindahan bulan dan Putri kerajaan secara bersamaan. Sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Valerie untuk Ana.

"Ana, pernahkah kamu merasakan jatuh cinta dengan seseorang yang hanya menganggapmu teman?".

"Aku belum pernah merasakan jatuh cinta, tapi untuk kasus seperti itu sepertinya sudah banyak terjadi" ucap Ana, Valerie tersenyum kecil mendengar itu.

"Lalu bagaimana pendapatmu tentang itu??"

"Bagi saya, itu adalah hal biasa untuk setiap orang. Apakah anda sedang jatuh cinta?" tanya Ana, Valerie menatap bulan dan membayangkan Jake sedang berdansa dengannya.

"Sepertinya aku memang jatuh cinta kepadanya, tapi aku bingung cara meyakinkan dunia ini jika kita layak bersama" ucap Valerie.

Ana menyentuh bahu Valerie dengan perlahan, "Jika aku bisa merasakan cinta, aku juga ingin seperti anda".

"Kamu bisa merasakannya, Ana. Kamu akan bertemu dengan cintamu, setiap orang akan mendapatkannya".

"Bolehkah saya bercerita kak?"

Valerie menatap Ana yang kini berada disebelahnya, "Tentu saja boleh, apakah ini bersangkutan dengan pria yang pernah kamu sukai?"

Ana cukup terkejut, dia tertawa kecil.

"Mungkin bisa dibilang iya, dahulu ketika aku berumur 10 tahun. Aku bertemu dengan seorang pria yang baik hati dan memberikanku coklat, aku kasta rendah didesa karena orang tuaku meninggal dan aku menjadi budak dirumah orang kaya. Aku jatuh cinta dengannya, namun kenyataan berkata jika kita tidak bisa bersama karena dia adalah anak bangsawan walaupun bukan Raja, namun Tuan Besar adalah sepupu dari seorang Raja. Ya.. itu cukup membuatku bersedih, namun aku tidak menyerah dan masih menyukainya".

Cerita Ana membuat Valerie cukup senang karena kasta mereka tidak jauh, dia memeluk Ana seperti adiknya sendiri.

"kasta tidak akan meruntuhkan cintamu Ana, aku tahu kamu masih mencintainya. Berjuanglah jika kamu memang ingin bertemu dengannya, aku dengan Jake hanya sebatas teman masa kecil" ucap Valerie, dia melepaskan pelukannya dan mengalihkan pandangannya.

Ana tersenyum melihat tuannya itu, "Aku tahu itu berat untuk anda, tapi aku yakin jika Raja tidak keberatan dengan cinta anda untuk Pangeran Jake. Kalian masih bisa ditakdirkan bersama".

"Yaaa.. semoga itu yang akan terjadi pada akhirnya, Ana "

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

• Promises in the past '|| [Enhypen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang