Mr. J

31 1 1
                                    

Abhipraya smara setiap orang tentunya berbeda-beda dan tentunya jalan pemikirannya pun tidak selalu berjalan sama, namun jika kedua insan memiliki ikatan batin maupun renjana yang kuat Semoga Tuhan tak memberikan takdir yang semua orang akan dapatnya pada akhirnya.

:
:
:
:
:
:
:
:

Bermain pedang bersama orang lain adalah sebuah permainan yang sangat digemari oleh anak-anak kecil pada zamannya, zaman dahulu yaitu di Era Arphoneus banyaknya pemuda yang sudah dilatih mengayunkan pedang untuk melatih mereka menjadi seorang prajurit karena terjadinya pertempuran antar saudara yang memperebutkan tahta maupun pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan.

Era Arphoneus adalah saksi semua kerajaan Eropa maupun kekaisaran Romawi lainnya saling membentuk kekuatannya masing masing, tak lupa mereka juga menghasilkan banyak keturunan untuk meneruskan tahta mereka dan membangun kelompok atau bekerjasama sesama kerajaan untuk membuat kokohnya pertahanan dalam negeri.

Dalam peta dunia tentunya memiliki banyak wilayah dan Raja atau presiden yang memimpin suatu negara, terdapat satu wilayah luas yang mempunyai banyak Kerajaan salah satu Kerajaan terbesar di negeri Tartareus ialah Liones Kingdom, negeri Garfield milik Victorian Empire, negeri Celestial milik Broghivor Kingdom, negeri Zartarus milik Britania Kingdom dan masih banyak kerajaan yang berdiri dengan kekuasaan yang setara dengan kerajaan besar lainnya.

Fact : 53,8% The kingdom that controlled all of Tartarius and sea trade was the Liones Kingdom

:
:
:
:
:
:
:
:

Tahun 1751 tepat pada tanggal 25 July, terdengar suara gemuruh ombak besar dan petir yang saling bersahutan disambut dengan tangisan bayi dari Kerajaan Liones. Suara bayi perempuan terdengar dari kamar Raja Lancelot ll yang kini menjadi Raja dari Kerajaan Liones, ia memandang raga istrinya yang lemah itu dengan berlinang air mata dan mengecup manis kening istrinya. Raja Lancelot sangat bersyukur atas lahirnya putri dari Istri satu satunya itu, menggendong dan mencium bayi mungil itu Raja Lancelot mengutus Adipati untuk mengumumkan kebahagiaan ini kepada rakyatnya bahwa putri Raja Lancelot telah lahir kedunia ini.

Sang Ratu meraih tangan suaminya, ia berucap lirih kepada suaminya untuk menjaga putri mereka dengan baik karena ia merasa tak kuasa menahan rasa sakit di tubuhnya.

"Yang mulia, tolong penuhi hidup putri kita dengan kebahagiaan dan rahmat dari Tuhan. Maaf karena tak bisa memberikanmu seorang putra untuk meneruskan tahtamu selanjutnya, berikan putri kita nama yang salah satu namanya ada nama saya. I love you your Majesty, I will never regret living and giving birth to your child. Hopefully we meet again." kata terakhir yang diucapkan ratu membuat raja tersentuh dan meneteskan air mata.

Ia menyesal karena tak memenuhi seluruh keinginan sang ratu dan sibuk pada perang dunia, bahkan ketika Ratu sedang mengandung ia kurang menghabiskan waktu bersama istrinya. Sang Ratu bak malaikat itu tetap memaklumi suaminya yang sibuk pada urusan Kerajaan dan memakmurkan rakyatnya, ia tetap berada di samping sang Raja dan menemaninya setiap saat walaupun ia juga kekurangan cinta dari suaminya.

Sang Raja memeluk raga istrinya terakhir kali sebelum ia dibawa menuju Gereja untuk dimakamkan, Raja tak kuasa menahan air matanya membuatnya memutuskan untuk datang terakhir ke pemakaman istrinya itu. Bayi kecil itu di titipkan pada kepala Pelayan di istana, Pelayan yang ditunjuk ialah kepercayaan Raja karena sudah mengabdi pada sang Raja dari zaman kerajaan belum mempunyai kekuasaan sebesar ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Berfokus pada tahun 1763 tepat pada hari lahir putri Raja Lancelot ialah Anastasya Valerie Arghitanicent putri pertama Raja, dirayakan oleh seluruh bangsawan yang hadir ke pesta di Istana Liones. Diberikan banyak hadiah oleh para bangsawan dari banyak Kerajaan yang datang dan Kekaisaran, namun menurut Putri Valerie hadiah paling berkesan ialah teman baru datang dari Kerajaan Broghivor. Pangeran Sim Jake atau Jake adalah anak Raja Barta lll yang datang ke Istana Liones untuk merayakan ulang tahun sang Putri, bersama sang Ratu kedua (Ibu tiri Pangeran Jake) dan Raja tak lupa Anak kedua mereka yaitu Sim Jay Park (Pangeran Jay). Mendekati Raja Lancelot untuk mengucapkan selamat dan memberikan hadiah dari mereka kepada Putri Valerie. Raja Lancelot sibuk berbicara dengan Raja lainnya, sedangkan anak-anak mereka bermain di dalam istana dikawal oleh Perajurit Raja masing-masing kecuali Putri Valerie dan Pangeran Jake yang memisahkan diri dari banyaknya orang di Istana.

Putri Valerie mengajak pangeran Jake kesebuah kebun bunga milik dirinya dan mereka bermain petak umpet berdua, tertawa bersama dan berkenalan satu sama lain membuat keduanya cepat akrab.

"Hi Pangeran Jake, perkenalkan nama aku Anastasya Valerie Arghitanicent umur aku 12 tahun. kalau kamu??" tanya Valerie, ia memegang tangan Jake untuk bersalaman.

"Nama aku Sim Jake, senang berkenalan denganmu" balas Jake, gadis itu tersenyum kepadanya.

"Kamu lebih muda dari aku ya?? oh iya Jake, terimakasih yaaa udah nemenin aku bermain disini. Kamu tahu? aku sangat kesepian disini karena tak punya teman bermain, adikku juga masih kecil dan aku hanya bermain dengan Ratu Wilhelmina. Tapi tapi semenjak kamu datang kesini aku punya teman bermain yahh walaupun hanya untuk hari ini, tapi semoga kamu datang lagii yaaa" ucap Velicia panjang lebar.

Mata Jake selalu tertuju pada senyum Valerie yang manis, walaupun mereka memiliki jarak usia lebih tua Putri Valerie 2 tahun. Namun menurut Jake, sang Putri sangatlah baik dan seperti anak seusianya. Putri Valerie menyadari bahwa Pangeran Jake hanya diam saja dari tadi bahkan tak membalas percakapan di antara mereka, Putri Valerie cemberut dan itu disadari oleh Pangeran Jake.

"Maaf Tuan Putri, aku tidak sadar kalau aku melamun. Aku pasti akan datang kembali jika Ayah mendapat undangan ke Istana milikmu lagi, oh iyaa kenapa kamu memanggil ibumu dengan sebutan Ratu??" tanya Pangeran Jake pada sang Putri.

"Tentu ia ibuku walaupun bukan Ibu kandung, aku memanggilnya seperti itu karena menghormatinya dan aku akan memanggilnya Ibu jika memang aku sudah terbiasa bersama Ratu Wilhelmina. Oh iyaaa jangan ceritakan kepada siapapun yaa jika Ratu Wilhelmina adalah ibu tirikuu, kamuu kan teman terbaikku okayy???" ujar sang Putri. Mendengar ujaran Sang putri, Pangeran Jake menggangguk saja.

Sang Putri mengacungkan jari kelingking nya pada Pangeran Jake, ia membalasnya dan mereka berjanji untuk merahasiakan rahasia satu sama lain dan menjadi teman selamanya. Hingga waktu perpisahan di antara mereka terjadi, dimana Raja Barta dan raja lainnya berpamitan kepada Raja Lancelot untuk kembali ke istana masing-masing. Pangeran Jake menghampiri Putri Valerie yang menatap sendu ke arah dirinya, ia paham bahwa sang Putri sangat membutuhkan teman dan Pangeran Jake memberikan sang Putri sebuah syal berwarna merah yang ia tenun bersama ibunya.

"Ini untukmu, jangan sampai hilang yaaa. Dengan adanya syal ini kamu akan selalu mengingatku dan aku berada disisimu" ucap Pangeran Jake, sang Putri menatap syal itu.

"Terimakasih, sampai jumpa Pangeran" balas sang Putri.

Pada akhirnya sang Pangeran dan Raja Barta lll kembali ke istana mereka, ruangan yang tadinya ramai sekarang sangatlah kosong dan hanya di isi oleh para Pelayan yang membersihkan ruangan megah itu. Ratu Wilhelmina menatap putrinya dari kejauhan, ia tersenyum melihat sang Putri terlihat lebih bahahia dari sebelumnya. Menggendong putranya yang sangat manja itu dan mendekati putrinya, ia menurunkan putarnya dan memeluk sang Putri.

"Sedang bahagia ya?" tanya sang Ratu, gadis itu berbalik menghadap ibunya itu.

"Iyaa hehe, Vale tadi diberikan syal oleh teman baru. sangat cantik bukan??" tanyanya, ia menunjukkan syal pemberian Pangeran kepada Ratu Wilhelmina.

"Sangat cantik sepertimu, mau Ibu pakai kan?? Vale akan merasa nyaman".

Mendengar ucapan sang Ratu, gadis itu mengangguk dan memberikan syalnya kepada Ratu dan Ratu membantu memakaikan syal itu untuk putrinya. Valerie benar-benar merasa hangat dan merasakan kehadiran Pangeran Jake dari aroma parfum yang menempel pada syal itu, putra dari Ratu Wilhelmina menarik tangan kakaknya.

"Kakak, aku mau coba bolehkah??" tanyanya, Valerie berjongkok dan memberikan syal itu kepada adiknya.

"Boleh, kamu boleh mencobanya" balas Valerie.

Adik laki-lakinya sangat disayang oleh dirinya, ia bersyukur mempunyai keluarga kecil itu walaupun ia belum pernah sekali bertemu ibu kandungnya namun dengan hadirnya Ratu Wilhelmina sebagai pendamping hidup ayahnya itu sudah cukup membuat dirinya merasakan kasih sayang seorang Ibu.

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

• Promises in the past '|| [Enhypen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang