17 Lenora

879 81 14
                                    

"Bocah sinting"

Hanya dua kata itu yang di lontarkan Kyle sebelum akhirnya meninggalkan Lenora di mobilnya, Lenora yang di tinggal berdecak, mau tak mau akhirnya ia keluar dari mobil lalu berlari menyusul Kyle, mengabaikan tatapan para tamu lain yang juga mulai berdatangan.

Berpenampilan cantik dengan gaun indah tak membuat Lenora bersikap anggun sama sekali, gadis itu yang sudah dekat dengan Kyle tanpa segan lansung menggandeng tangan si calon suaminya.

Ia melirik sekitar, terlihat beberapa wanita menatap Kyle dengan tatapan lapar, huh enak saja, si duda tampan ini sebentar lagi akan menjadi milik Lenora, dan Lenora tak akan membiarkan mas dudanya di tatap oleh para wanitanya ta kurang belaian itu.

"Jangan lama ya om, besok dedek sekolah, ntar ngantuk di kelas kalo gak tidur cepat" ucap Lenora lirih namun masih di dengar oleh Kyle.

Kyle menjawab dengan deheman, lagi pula siapa juga yang mau berlama-lama? Kedatanganya kemari hanya bentuk formalitas saja dan kebetulan yang memiliki acara juga salah satu temanya.

Mereka mulai memasuki acara, beberapa kata menatap penasaran ke arah mereka, atau lebih tepatnya pada Lenora yang menggandeng tangan Kyle bak bocah takut hilang.

"Wah wah wahh, anak siapa yang lo bawa? Anak tetangga apa.... Jalang baru?"

Venzo, si pemilik acara datang menyambut salah satu tamu spesial nya.

"Saya tidak pernah memilik jalang, diamlah, Venzo, atau saya robek bibir mu itu".

Ucapan kaku Kyle sontak membuat Venzo memegangi bibirnya, Lenora yang mendengar keganasan om dudanya terkekeh pelan, apalagi saat melirik ekspresi Venzo.

"Nikmatin deh pestanya, ngeri gue dekat-dekat sama lo" ucap Venzo, lalu berlari menjauh untuk menyambut tamu lainya.

Ia memang salah satu pewaris dari perusahaan ayahnya, namun Venzo kerap kali bersikap santai, pria yang masih B Jang itu tak sekali Kyle yang memang sangat kaku, bahkan dengan temanya sekalipun memanggil menggunakan saya-kau.

Lenora masih menertawakan Venzo yang sudah berlari menjauh, Kyle juga mulai menyapa sesama rekan bisnis nya, pria itu mulai sibuk dengan dunianya, membiarkan Lenora yang bingung ingin melakukan apa.

Karna lapar, akhirnya Lenora melepaskan tangannya yang melingkar di lengan Kyle, melangkah mencari makanan yang nampak lezat di pandang. Akhinya gadis itu memilih ke stand makanan yang disana terdapat beberapa kukis yang nampak menggugah selera.

Gadis itu mulai menikmati makanan nya, mengabaikan tatapan beberapa orang yang menatap penasaran ke arahnya.

Tak puas dengan satu macam makanan, Lenora akhirnya mencari stand makanan yang lain, ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Lenora?"

Lenora sedikit kaget, gadis itu baru saja memasuki beberapa kue ke tas kecilnya, itu terasa seperti di pergoki saat maling.

"Len? Ini lo kan? Ngapain di sini?"

Lenora berbalik setelah urusan kue nya selesai, gadis itu kembali kaget saat yang menyapanya ternyata Kiky, si yang katanya sahabat.

"Ya ikut pesta lah, ngapain lagi, gak mungkin numpang berak" jawab Azella sewot, merubah raut kagetnya.

"Hahah ya tau, maksudnya Lo sama siapa di sini?" Tanya kiky, setelah tertawa canggung.

"Sama mas duda, lo?"

"Gue... Sama, maaf ya, gue sama Beno"

Lenora mengerinyit, heran melihat Kiky yang nampak bersalah, padahal biasa saja, dia juga sudah memiliki mas duda yang pastinya lebih uwu dari si Beno.

LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang