Meet The Twins

581 45 2
                                    

"lalu kita harus bagaimana hyung ?"


Youngmin menghela nafasnya berat, ini adalah pertanyaan yang dari tadi juga berputar-putar riang di otaknya.


"hari ini ada pegawai baru namanya Joe. Kudengar rumahnya tidak jauh dari sini. Aku akan menginap di rumahnya. Dan kau, bagaimana kalau di rumah Jeongmin ? Rumahnya juga tidak jauh dari sini kan ?"


Kwangmin berfikir sebentar menatap hyungnya agak ragu. Masalahnya selama ini mereka berganti-gantian sekolah dan bekerja, tidak ada satupun teman-teman mereka yang tau kalau mereka ini kembar. Saat ini Youngmin yang bekerja dan Kwangmin yang sekolah, besok mereka harus gantian.


Youngmin memotong-motong pancake itu menjadi beberapa potong. Akhirnya, Kwangmin mengangguk menyetujui ide gila hyungnya itu. Lagipula, Jeongmin tidak mungkin mengenal Joe karena Jeongmin tidak bekerja di kafe tempat mereka bekerja.


Mereka menghabiskan pancake dan teh itu bersama lalu pergi keluar dari kafe itu. Kwangmin pergi ke rumah Jeongmin sedangkan Youngmin pergi ke rumah Joe. Youngmin merangkul tas Kwangmin yang berisi seragam sekolah. Kwangmin membawa tas Youngmin yang berisi beberapa barang berharga dan buku.


...


"maaf ya apartemenku agak berantakan di dalam." Joe mengetikkan beberapa tombol di depan pintu ruang apartemennya.


Pip pip pip


Tak berapa lama, pintu terbuka. Joe mengambil langkah awal memasuki rumahnya lalu mempersilahkan Youngmin masuk ke dalam. Mereka melepas sepatu mereka dan meletakkannya di rak sepatu yang ada di sebelah mereka lalu menaiki satu anak tangga.


Bruk.


Youngmin yang berjalan mengekor d belakang Joe menubruk badan Joe. Joe mendadak berhenti melangkah dan mematung. Sykurlah Youngmin lebih tinggi dari Joe, jadi ia mudah mencari celah untuk dapat melihat apa yang membuat Joe mendadak mematung disana


"eh, kau su.."


Jeongmin muncul dengan celemek warna putih yang terkena noda saus kimchi beserta sebuah lobak yang sudah terpotong separuh. Lobak yang digenggamnya jatuh menggelinding di lantai. Diapun tertular virus mematung Joe, hanya saja ekspresinya lebih buruk dari Joe.


Youngmin pov


Ada apa ? Kenapa Joe mendadak berhenti ?


Aku menggeser tubuhku sedikit supaya bisa tau apa yang membuat Joe mematung disana. Sialnya, saat aku akan melihat, Jeongmin datang. Oh god ! Bagus ! Aku benar-benar tidak tau apapun.


Aku mendesah ringan, namun mendadak nafasku berhenti. Tunggu ! Apa itu sungguh Jeongmin ?


Ku edarkan pandanganku bergantian kea rah Joe dan Jeongmina. Apakah ini mimpi ?? Seseorang tolong bangunkan aku sekarang ! Apa ini !! Kenapa Jeongmin bisa ada di rumah Joe !!


"Jeongmin-ah, kenapa berdiri disana ?"


Omo !! Halusinasiku mulai lagi. Ayolah, aku baru saja berpisah dengan Kwangmin. Oh, kumohon ini hanya halusinasiku.


Mendadak tubuhku lemas, sehingga terjatuh membuatku jatuh, akibatnya lututku membentur lantai kayu apartemen ini.


Bagaimana aku mengatakannya pada mereka ??


...


Normal pov


"neo ssandungi ??" Tanya Jeongmin dan Joe berbarengan


Setelah membeku berjamaah barusan, akhirnya kondisi mencair saat Jeongmin sadar dan mengajak mereka masuk lalu menonton tv bersama. Jeongmin meletakkan panci berisi kimchi itu di meja lalu duduk bersila seperti yang lainnya. Youngmin dan Kwangmin hanya mengangguk menjawabnya.

Golden FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang