Finding Youngmin

392 37 0
                                    


Tangan Minwoo bergerak-gerak menggeliat di atas kasurnya, mencari benda bergetar yang berbunyi nyaring di pagi hari. Biasanya ibunya yang melakukan ini supaya ia bangun, karena alarm tidak akan sanggup membuat Minwoo membuka matanya.

Tangan Minwoo meraih telepon genggamnya kemudian memencet tombolnya asal kemudian menempelkannya di telinga dan mengatakan kalau ia sudah bangun. Ia meletakkan sembarang telpon genggam itu dan melanjutkan tidurnya lagi

Telepon genggamnya berbunyi lagi, membuat Minwoo akhirnya terpaksa menyibak selimut putihnya dan mengangkat teleponnya

"aku sudah bangun !" ujarnya kesal, kemudian dengan keras memencet tombol merah untuk mengakhiri panggilan itu, tanpa tau siapa yang menelponnya.

Minwoo melirik jam mickey mouse di atas meja belajarnya yang menunjukkan pukul 5 pagi. Minwoo menghembuskan nafas kesal. Ini masih pagi, masih waktunya ia bergeliat dengan gulingnya, tapi ibunya sudah membangunkannya.

Minwoo melirik kasar telepon genggamnya ketika benda itu bersuara lagi. Ia meraihnya dengan kesal "aku sudah bangun eommmaaa !!"

"yak ! bocah tengik sialan !!"

Minwoo menjauhkan telepon genggamnya begitu suara teriakan itu terdengar nyaring di telinganya. Ia tidak yakin, tapi suara itu cukup berat untuk di panggil eomma. Minwoo memfokuskan pandangannya pada layar teleponnya, dan melihat tulisan Jinki terpampang jelas disana.

"hngg, kau bukan eommaku ?" tanya minwoo, memastikan ia tidak salah melihat

"aku akan jadi ibumu saat nanti bereinkarnasi nanti ! dasar bocah sialan !!" omelnya

"issh, kau juga sama sialannya hyung !"

"MWOYA !!"

Sekali lagi Minwoo menjauhkan teleponnya. Bisa rusak gendang telinganya kalau setiap pagi Jinki menelponnya seperti ini. Terkadang lelaki itu mengeluarkan suara tingginya di saat yang tidak tepat, sekarang contohnya.

''jangan buat aku mengalami penulian dini hyung. Ada apa menelponku pagi-pagi buta begini eoh ?"

"makanya angkat telpon yang benar !" sentak Jinki. Dari sebrang terdengar suara seseorang berdehem sebentar kemudian suara jinki muncul lagi "ku dengar ada golden fox baru yang akan di jual, bisakah kau tanyakan itu pada hyungmu ?" lanjutnya

Minwoo menghela nafas kecewa. Di telpon sepagi ini hanya untuk membuatnya berbicara dengan hyungnya. Lumayan sulit dan menyebalkan saat harus mendapatkan tugas seperti ini saat pagi-pagi buta . Pasalnya, sudah beberapa bulan ini ia tidak banyak berkomunikasi dengan donghyun, bahkan ia tidak mau.

"apa tidak ada hal yang lebih mudah ?"

"kumohon ... golden fox itu temanku, aku harus menolongnya !"

Minwoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal memastikan ia bisa melaksanakan tugas ini. Jinki tidak salah menyuruhnya, karena salah satu cara untuk mengetahui soal penjualan golden fox adalah dengan menghubungi kakaknya. Tangan kanan dari salah satu pengusaha penjualan golden fox.

Minwoo menghela nafas sebentar, bersiap menjawab pertanyaan jinki "baiklah" jawabnya dengan agak ragu

"bagus ! gomawoyo Minwoo-ah !!"

"ne .." jawab Minwoo lemah

...

Jeongmin membuka pintu toko kue yang kemarin di masuki Youngmin -menurut Jeongmin-. Seorang pelayan dengan topi khas pramusaiji dan baju pelayan berwarna warna biru pucat menyambut mereka. Toko ini menyuguhkan konsep cerah dengan cat berwarna kuning cerah yang menonjol dan beberapa pohon gantung sintetis di dindingnya.

Golden FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang