Way to Meet Kwangmin

475 39 0
                                        

Youngmin menatap jijik ucapan Lay barusan. Entah kenapa mendengar Lay mengucapkan kalimat itu membuat Lay terdengar seperti seorang lelaki mesum yang sangat ingin mendapat pelukan seperti kwangmin.

"ey, aku kan tidak tau namanya" sahut Lay

"tapi aku sudah ... aw"

Lay segera menginjakn kaki Jinki sebelum ia mengatakan kalau sebenarnya Jinki sudah bercerita banyak tentang si kembar ini. Bisa bahaya kalau Youngmin mendengar nama Kwangmin. Sekarang mungkin youngmin hanya bisa duduk di kasur, tapi besok mungkin ia bisa melompat dari kamar ke lantai bawah hanya untuk mencari Kwangmin.

"ia baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir."

"aku tidak akan percaya sebelum kau menunjukkannya padaku"

Lay mencondongkan tubuhnya mendekatkan wajah menantangnya untuk melawan tatapan mata youngmin yang juga menantangnya.

"memangnya kau mau apa ? kau ini hanya makhluk lemah yang tidak berdaya" mata Youngmin membelalak lebar mendengar penghinaan yang baru saja di terimanya. Tangannya mengepal geram meremas sprei kasurnya bersiap memukul lay jika mulutnya berbicara kotor lagi seperti tadi

Lay menjauhkan tubuhnya dari Youngmin merasa puas setelah melontarkan kata-kata itu "kau hanya akan menyusahkan kwangmin jika memaksa bertemu dengannya sekarang." Lay memberikan mangkuk itu pada Jinki kemudian berjalan pergi

Youngmin menunduk, kata-kata Lay barusan membuatnya sadar. Ia hanya menyusahkan kwangmin. Ia kakaknya tapi ia ditakdirkan memiliki kekuatan golden fox yang hanya bisa menyembuhkan. Sedangkan ia sebagai kakak harusnya melindungi kwangmin dengan kekuatan silver fox.

Langkah kaki Jinki terdengar semakin menjauh. Jinki pun ikut meninggalkan Youngmin menyusul Lay dan keluar dari kamar Youngmin. Mungkin memang akan lebih baik jika ia hidup sendirian tanpa memiliki beban atau rasa bersalah pada seseorang.

Youngmin mendongak mendengar suara langkah kaki masuk ke dalam kamarnya, berharap itu adalah Kwangmin. Namun sayang, ketika ia mendongak ia hanya mendapati Jinki yang tersenyum padanya dengan semangkuk bubur yang tadi ia suapi untuk youngmin

"heish, jangan banyak merenung begitu. Bagaimana kalau kita makan dan latihan bersama ?" ajak Jinki

"eoh ?"

"apa kau senang dibilang lemah oleh Lay barusan ? kau tidak ingin menyusahkan kwangmin terus-terusan kan?"

Perlahan bibir youngmin bergerak membentuk senyum kecil. Jawabannya sudah ketemu ! ia harus berlatih agar tidak bergantung pada kwangmin. Ia harus melindungi kwangmin setelah ini.

Jinki tersenyum lebar, merasa senang bisa mempengaruhi Youngmin untuk makan. Dan hebatnya, kali in ia tidak memaksa seseorang dengan kekerasan. Terkadang otaknya bisa lebih hebat dari ototnya

...

"Aish jinjja ! bukankah tugas kita sudah selesai ?"

"belum" Jawab Donghyun "ia memberikan uang jaminan lebih dan perjanjian tambahan saat Joe menjual Kwangmin. Jadi golden dan silver fox itu masih tanggung jawab kita hingga tiga hari kedepan"

Hyunseong memilih diam untuk sementara. Tidak mau terlibat dengan adu mulut Jeongmin dan Donghyung. Dalam otaknya masih berfikir bagaimana menangkap kedua Silver fox itu dalam waktu tiga hari.

Pintu kayu itu terbuka memunculkan Daniel yang baru saja tiba. Seperti biasa dengan jas Hitam mencolok milik penyelidik kasus pembunuhan. Semua mata menoleh menatap Daniel, termasuk Hyunseong

Daniel mengangkat sebuah plastik bening berisi pisau yang terdapat bekas darah yang sudah mengering di ujungnya. Jelas pisau itu bekas menusuk seseorang

Golden FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang