Murid Baru

80 10 0
                                    

  🍃  HAPPY READING 🍃

Kini libur telah usai dan sekolah di mulai kembali tepatnya hari ini adalah hari Senin dimana banyak sekali murid yg malas untuk hari pertama karena disebabkan upacara yg membuat sedikit bosan tapi apalah daya sebagai murid harus tetap jalanin kan

"Dar, Vi ayok ke lapangan bentar lagi upacara. Ucap Naura

"E-eh Dar kok muka Lo pucat gitu,  Lo sakit ya. Ucap Vio, pertanyaan vio membuat Naura Melihat ke arah Adara

"Lo sakit ya Dar, kalau gitu Lo ke UKS aja buat istirahat entar gue izinin deh

"Gak Gayssss, gue gak apa-apa kok, ini lagi datang bulan gue jadi wajar. Ucap Adara

"Oh,,, tapi kalau Lo gak kuat jangan dipaksa ya. Ucap Naura khawatir

Kini seluruh murid telah berkumpul di lapangan upacara, kini upacara telah di mulai, Adara yg terus berusaha menahan tubuhnya agar tak tumbang karena sekarang dirinya sudah sangat pusing akibat paparan sinar matahari yg begitu panas. Dari jarak yg tak jauh Gibran terus menatap lekat wajah Adara dirinya sedikit bingung melihat Adara yg berdiri seperti org yang tak punya kekuatan untuk berdiri.

"Ya Allah, kok makin pusing sih. Mbatin Adara

"Itu Adara kenapa ya, kok kayak lemes gitu, apa dia sakit." Mbatin Gibran. Gibran yg terus menatap Adara dia tak ingin melepaskan pandangannya itu dari wajah Adara, di detik berikutnya Gibran kaget melihat Adara yg mulai perlahan tidak kuat berdiri dirinya pun langsung berlari dari tempatnya dan

Bughhh

Adara jatuh ke pelukan Gibran, sontak semua murid berbalik menatap mereka Rasya, Naura, dan  vio di buat terkejut. Dengan cepat Gibran menggendong Adara ala bridal style secepat kilat membawanya ke UKS

Kini di UKS

"Gimana keadaannya. Tanya Gibran

" Dia tidak apa-apa ini cuman karena efek terlalu lama berdiri dan terkena panas. Ucap perawat

"Oh iya makasih ya. Ucap Gibran

"Ya udah saya tinggal dulu. Ucap perawat. Perawat itu pun meninggalkan Gidara

"Lo kenapa sih, kalau sakit jangan di paksa buat ikut upacara napa, jadi gini kan. Ucap Gibran. Gibran pun memengang tangan Adara dan mengelus lembut pergelangan tangan Adara

"Gue gak mau Lo kenapa-napa, gue takut walaupun Lo bukan siapa-siapanya gue entah kenapa gue se khawatir ini sama Lo. Ucap Gibran lagi. Gibran terus saja memegang tangan Adara dia sungguh enggan untuk melepaskannya

Kini manik mata Gibran tertuju pada sebuah gelang yg di pakai sama Adara. Dirinya terus sj menatap lekat gelang itu dan kembali menatap Adara

"Gelang ini kok mirip ya Sama gelang..." Ucap Gibran memikirkan kejadian yg terjadi beberapa tahun lalu

"Tapi gak mungkinlah siapa tau cuman sama aja, kan gelangnya bukan cuman satu di dunia, tapi bentar yg gue kasih ke dia kan punya huruf inisial nama gue. Gibran kembali menatap gelang itu dan

"Inisialnya sama, apa jangan-jangan." Ucap Gibran lagi

Kini pintu UKS terbuka

"Gib adik gue gak kenapa-napa kan. Tanya Rasya

"Adara gak apa-apa kan. Tanya NauVi kompak

"Dia gak apa-apa kok, cuman belum sadar aja. Ucap Gibran

"Ya udah karena kalian udah disini jaga Adara ya gue mau ke kelas dulu. Ucap Gibran dan berjalan keluar. Rasya pun mendekati adara dan mengusap lembut pucuk kepala Adara

kisahcintagidaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang