Berteman??

419 55 8
                                    

Becky pov:

Sinar mentari pagi menerobos celah gorden tipis, menyapa wajahku dengan lembut. Jam di nakas menunjukkan pukul 07.10, dan aku sudah terbangun dari tidurku. Mataku perlahan terbuka, menelusuri langit-langit kamar yang putih bersih, lalu tertuju pada ranjang di sebelahku. Di sana, tertidur pulas seorang gadis dengan wajah yang sangat cantik. Ya, itu Freen, gadis yang sering kujahili di kampus.

Bibirnya sedikit terbuka, memperlihatkan deretan gigi putih yang rapi. Rambutnya yang panjang terurai di bantal, seperti air terjun sutra berwarna hitam. Kelopak matanya yang lentik terpejam, bulu matanya yang panjang seperti sapuan kuas halus, terukir indah di wajahnya.

Hatiku berdesir aneh, sebuah perasaan yang tak biasa. Aku mendekat, perlahan-lahan, tak ingin membangunkannya. Jariku menyentuh pipinya dengan lembut, merasakan kulitnya yang halus dan lembut seperti beludru.

Suasana kamar terasa sunyi, hanya diiringi suara detak jantungku yang berdebar kencang. Aroma tubuhnya yang wangi, seperti bunga melati, memenuhi indra penciumanku.

Aku terpesona. Di balik canda tawa dan sifatnya yang suka marah-marah dan berteriak padaku, Freen ternyata menyimpan kecantikan yang memikat.

"Maafkan aku, mulai sekarang aku janji tidak akan menyimpan perasaan apapun lagi untuk mu Freen. Karna aku tahu kalau aku punya prasaan lebih, itu artinya aku siap untuk melukai diriku sendiri. Kau terlihat begitu mencintai Flo. Lebih baik kita berteman baik saja dan tidak melibatkan perasaan."

CUP

Aku mencium pelan kening nya, sangat pelan aku takut kalau tiba-tiba dia terbangun. Sudah pasti aku akan di terkam hidup-hidup olehnya.

"Hoii pemalas!! Bangun!!!!!" Teriak ku.

"Ahhh.. tuan rumah ini sangat kejam, kenapa membangunkan tamu seperti itu? Apa kau lupa bahwa tamu adalah raja?" Ucapnya lalu mulai duduk.

"Tidak! Kalau tamu raja berarti pemilik rumah adalah babu?"

"Iyaa, jadilah babu kalau ada tamu."

"Ihh! Tidak mau. Aku tidak mau jadi babu dan tidak akan pernah jadi babu."

"Kalau gitu ayo rubah peraturannya. Tamu adalah babu." Saran ku, dan dia langsung melotot seolah tidak setuju dengan ku.

"Tidak ada peraturan seperti itu! Dasar Noda Farang."

"Dasar kau orang lokal." Balasku dengan sombong.

"Ohh kau sangat sombong ya! Rasakan ini." Tiba-tiba saja dia menyerang ku, dia menggelitik perutku. Tapi aku bukan tipe orang yang penggeli.

"Hohh?? Apa-apaan ini? Kau tidak tertawa?" Dia tampak kebingungan lalu menggaruk kepalanya.

"Sekarang rasakan ini!!"

"Hahahahahahahhhahahaha."

"Hahahahahahahhhahahaha."

Dia tertawa kencang saat aku menggelitik perutnya dengan brutal. Dia terus memohon agar aku berhenti tapi tetap saja ku lanjutkan aku suka sekali melihat dia tersiksa seperti itu.

"Beck! Stop hahahahahah Beck!!"

"Berhenti tidak?!!!"

Dengan tenaga dalam yang dia miliki akhirnya dia bisa menjatuhkan aku ke bawah dan terjadilah pergulatan antara kami berdua. Kaki kami saling menendang keras dan tangan saling menahan.

"Sialan!! Kau kuat sekali Becky!" Keluh nya saat aku menahan tangannya.

"Makanya jangan melawan ku."

"I give up Becky."

OLD LOVE OR NEW LOVE? BECKFREEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang