menjaga batasan

476 64 6
                                    

Freen dan Becky turun dari bianglala. Setelah itu Becky mengajak Freen bermain yang lain .

Mereka melempar kaleng yang disusun lalu mendapatkan boneka, Freen melempar beberapa gelang pada botol minuman kaca lalu mendapatkan boneka juga. Memanah pun mereka lakukan tapi tidak mendapatkan apapun dari permainan itu.

Keduanya bawa boneka masing-masing sambil berpegangan tangan. Sudah seperti kakak adik yang bahagia. Jangan di tanya sebahagia apa Becky saat ini rasanya seperti tidak menginginkan apapun lagi kalau seandainya dia bisa selamanya dengan Freen.

"Beck, ayo beli es krim." Ajak Freen.

"Uang cash ku habis, ada di mobil tunggu ya biar ambil dulu."

"Ehhh.. pakai uang ku saja, lagipula kau sudah banyak sekali mentraktir ku sejak kita mulai berteman. Bahkan uang saku ku tidak berkurang Beck."

Becky tersenyum sejenak...

"Kau bilang aku orang kaya kan? Jadi wajar saja aku mentraktir mu. Lagipula tidak berpengaruh bagiku." Jawab Becky.

"Kalau boleh tahu, ayah mu bisnis di bidang ada Beck?"

"Produk kecantikan."

"Benarkah? Apa kalian punya brand sendiri??"

"Humm."

"Apa itu?"

Becky membisikkan sesuatu di telinga Freen.

"Aahh jadi kau anak dari perusahaan itu? Pantas saja uang mu mengalir seperti Sungai. Aku juga ingin pakai produk kecantikan dari mu tapi sangat mahal."

"Kau akan slalu memakainya kalau kau mau menjadi istri ku."

"Oiihhhh.. dasar Noda!!!"

"Aww awww Freen sakit ahhhggh."

"Rasakan itu."

"Aku hanya bercanda, sakit Sekali!! Kau sangat ahli dalam mencubit orang." Keluh Becky sambil mengusap-usap lengannya yang terasa berdenyut kesakitan.

"Maaf,, ngomong-ngomong kau suka boneka tidak?" Tanya Freen.

"Aku kurang menyukainya."

"Kalau begitu berikan saja boneka itu padaku."

Becky melirik boneka yang ia pegang.

"Jangankan boneka, hati ku pun akan ku beri untuk mu." Ucap Becky sambil terkekeh di dalam hatinya. 

"Boleh, ambil saja tapi ada syaratnya."

"Apa itu??"

"Cium dulu."

CUP

"Huh??"

Becky sangat terkejut karna Freen mencium pipinya sekilas. Walaupun hanya sebuah kecupan singkat tapi rasanya seperti abadi akan slalu di ingat olehnya.

"Freen, kau??"

"Hahaha berikan bonekanya padaku."

"A-ambil saja untuk mu."

"Tapi jangan bilang siapa-siapa oke? Terutama pada Flo. Dia pasti akan marah besar pada ku kalau tahu aku mencium wanita lain."

"Hmmm aku tidak bilang pada siapapun."

"Sudah, ayo beli es krim setelah itu kita pulang. Ingat jangan pergi kemanapun lagi setelah mengantar ku."

"Oke nona Freen. Aku tidak pergi lagi seperti permintaan mu."

"Bagus!!" Kata Freen mengacungkan kedua jempolnya pada Becky.

Saat ini mereka berdua sedang berada dalam perjalanan pulang. Malam ini jalanan sangat macet. Sudah hampir 30 menit mobil Becky bahkan belum maju sedikit pun.

OLD LOVE OR NEW LOVE? BECKFREEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang