Bab 9 Pengagum rahasia

22 8 51
                                    


"Idih, jelaslah gue gak suka Lo ada disini. Lo itu mengganggu pemandangan gue disini, "ucap Airin.

Airin berjalan mencari
tempat yang letaknya disudut ruangan. Dimana disitu hanya ada satu kursi saja. Saat itu Keyza tanpa sengaja melihat Airin.

"Lo, kebetulan banget kita ketemu lagi. Gue mau tanya sama Lo. "Keyza mengambil kursi didekatnya dan duduk di depan Airin.

Ezra memerhatikan mereka dari kejauhan.

"Dimana anak-anak geng gue? "tanya Keyza.
"Gue gak tahu. Kenapa Lo tiba-tiba dateng dan tanya pasukan Lo sama gue?"
"Gue ke basecamp tapi mereka gak ada ditempat. Gue curiga jangan-jangan mereka datang ke tempat atau ke rumah Lo, "ucap Keyza.

Airin menyemburkan air ke wajah Keyza dan saat itu juga Ezra menahan tawanya.

"Mana mungkin mereka datang ke rumah gue. Kalo mereka datang ke rumahku. Yang jelas mereka diusir oleh mama dan papaku. Lagi pula mereka gak tau dimana rumahku. Jadi, Lo jangan nuduh gue sembarangan ya."

Airin keluar dari kafe setelah bertengkar dengan Keyza. Ia tidak mau membuat keributan di tempat itu. Saat itu juga Ezra terus mengikuti Airin secara diam-diam dan selain itu orang misterius lainnya juga mengikuti Airin. Sebagai pelindung misterius dan penggemar rahasia.

"Gue pergi. Lagi pula gue gak ada urusan sama Lo. "Airin mendorong kursinya seraya membawa makanannya pergi dari kafe.
"Eh tunggu! Gue mau tanya lagi sama Lo! "teriak Keyza.

Di sepanjang jalan Airin diberikan setangkai bunga mawar putih saat ia melalui jalan setapak. Airin lebih memilih untuk berjalan kaki. Sebab motor yang ia bawa berada jauh di seberang jalan.

"Kakak, ada bunga untuk kakak. "anak kecil yang sempat ditemui Ezra saat itu memberikan setangkai bunga pada Airin.
"Eh tunggu! Siapa yang memintamu untuk memberikan bunga ini padaku? "tanya Airin.
"Kenapa bisa ada pakaian di atas motorku? "gumam Airin.
"Siapa yang meninggalkan baju ini diatas motorku? "

Ezra membelikan beberapa baju yang memiliki model seperti baju yang dipakai Airin Ezra juga memberikan buket bunga dan kopi diatas motornya. Tidak lupa ia juga menuliskan sebuah surat pertemuan untuk Airin. Akan tetapi, Airin membuang semua barang-barang itu dan meninggalkannya di bawah pohon.

"Sialan, sebenarnya apa sih yang dia sukai? "Ezra mengambil pakaian yang ia letakkan diatas motor.
"Bunga, pakaian mewah, cokelat, semuanya dia gak suka. Apa sih yang dia sukai sebenarnya? "
"Gue harus bisa dapetin hati Airin. Kalo gue gak bisa dapetin hatinya. Bisa-bisa anak-anak lain bisa dapetin Airin.

Ezra kembali membuang barang branded yang sudah ia beli begitu saja. Namun, disisi lain ada gadis yang menyukai pakaian itu. Lantas ia memungutnya dari kotak sampah dan menyimpannya dengan baik.

"Orang kaya tidak tahu betapa berharganya barang mahal dan mewah seperti ini. Mereka hanya membuat barang seperti ini terbuang sia-sia. "Keyza memungut pakaian itu dari tong sampah.
"Pakaian ini, dia memberikan dua jenis pakaian. Gaun dan juga pakaian yang sama seperti ia pakai. Aku akan memakai gaun ini saat hari tertentu. "Keyza kembali ke basecamp dengan membawa tas yang berisi dua pakaian itu.
"Sayang sekali, barang mahal seperti ini dibuang begitu saja. "
"Dari mana aja Lo, Za? "tanya Fey.
"Lo yang seharusnya gue tanya kayak gitu. Gue nyari kalian semua. Basecamp kosong gak ada orang sama sekali. "Gertak Keyza.
"Gue beli ini buat makan kita semua dan anak-anak lainnya pergi entah kemana. Gue juga gak tau, "jelas Fey.
"Apa yang Lo bawa, Za? "tanya Fey
"Gue mungut dari tempat sampah. Lumayan barang branded barang mahal yang dibuang sama orang kaya, "jelas Keyza.
"Nih, gue bawa makanan kesukaan buat Lo. "Fey meletakkan sebuah makanan diatas meja.
Saat itu juga mereka memikirkan sesuatu. Satu hal yang sama. Yaitu pindah dari tempat itu.

Saat itu Keyza merasa diikuti oleh seseorang. Ia takut orang itu akan membongkar tempat rahasianya dan saat itu juga keberadaan mereka bisa saja terancam. Pria yang sempat bertemu dengan Airin dan pria itu juga ingin mengetahui alasan Airin kenal dengan anak geng motor.

"Gue pengen ngomong sesuatu sama Lo, Za."
"Gue juga. Gue rasa tempat ini udah gak nyaman buat kita. Kita harus pindah dan cari tempat lain untuk jadi basecamp kita. "
"Gue setuju. Semenjak Lo Deket sama anak orang kaya itu. Gue ngerasa gak aman ada di tempat ini."
"Jadi, Lo setuju kalo gue nolak tawaran dari Airin? "tanya Keyza.
"Gak! Gue tetep berharap Lo berubah pikiran! "gertaj Fey
"Ssssttt... Kayaknya ada orang yang menguping pembicaraan kita. "Keyza menutup mulut Fey dengan jari telunjuknya.
"Dia bukan anak geng motor, Za. "ucap Fey.

Mereka terus saja menatap kearah tong sampah yang menjadi tempat persembunyian pria misterius itu. Entah apa tujuan dari pria misterius itu memata-matai mereka. Tidak ada yang tahu. Hingga akhirnya ia hampir saja tertangkap basah.

Fey berbisik pada Keyza. "Kita tangkap saja dia. "
Keyza mengangguk. "Jangan sampai dia lolos. "

Mereka berjalan
mengendap-endap menghampiri pria misterius itu. Akan tetapi, saat mereka sudah dekat dengan tong sampah itu pria misterius itu sudah tidak ada .

"Sial, lagi-lagi kita gagal. Lain kali kita harus lebih berhati-hati agar dia tidak memata-matai kita lagi. Aku khawatir jika dia adalah Intel."

Sesuatu yang disembunyikan oleh Fey dan teman-teman lainnya berhasil menemukan fakta mencengangkan tentang alasan Keyza yang menolak ajakan Airin. Seperti rahasia dibalik rahasia. Antara rahasia Fey dan Keyza yang saling berhubungan.

"Aku harap Keyza tidak mencurigai ku. Jika dia mengetahui rahasia ini mungkin saja dia akan membenciku, "ucap Fey dalam hati kecilnya.
"Apa yang sedang kau pikirkan? "tanya Keyza sembari menatap wajahnya.
"Tidak ada. Hanya saja kenapa mereka lama sekali. Mungkin tidak, jika Airin mengundang kita ke pesta kelulusan anak pejabat di sekolahnya? "tanya Fey.
"Jangan mimpi Lo. Yang ada kita Cuma jadi bahan ejekan mereka. Kita tidak punya pakaian yang layak untuk kita pakai ke acara pesta. Kita juga bukan bagian dari high school. "ungkap Keyza.

Disisi lain hari sudah mendekati waktu Olimpiade yang akan diikuti oleh Airin dan juga anak lainnya. Akhir-akhir ini Airin lebih memilih tinggal di perpustakaan kota dibandingkan dengan di rumahnya. Wali kelas Airin memberikan hak istimewa untuk tidak mengikuti jam pelajaran pada Airin. Di kesempatan itu Airin hanya belajar dan belajar. Dari peristiwa itu seseorang diam-diam menyiapkan makanan, minuman dan pakaiannya.

"Airin, karena kamu termasuk siswi berprestasi ibu kasih cuti sekolah untuk mempersiapkan Olimpiade selama 1 Minggu. "
"Berarti kami juga dapat cuti, Bu? "Tanya Clayton.
"Tidak! Cuti hanya untuk satu murid saja. Yaitu Airin. "
"Bu guru gak Adil. Kami juga ikut Olimpiade. Tapi kenapa hanya Airin yang dapat cuti, Bu? "ucap Ashana.
"Bagus, sekarang anak itu jadi murid kesayangan Bu guru. Tunggu saja pembalasanku, Airin, "ucap Ashana dalam hati kecilnya.

Pink Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang