3

340 35 0
                                    

"Tuan muda, apakah anda ada di dalam kamar mandi?"

Ia bisa mendengar suara Ron dari luar. Cale memikirkan jati diri Ron yang sebenarnya. Ron adalah seorang pembunuh yang menyeberang dari benua Timur melalui laut. Ia berpura-pura menjadi lelaki tua yang baik hati, tetapi Ron yang sebenarnya adalah lelaki yang kejam dan tak kenal ampun.

"Ya. Aku akan segera keluar."

Dia perlu mendorong orang tua itu ke karakter utama dan mengusirnya.

Dia tersenyum lembut, tetapi tidak ada rasa peduli terhadap Cale di dalam hatinya. Dalam novel, Ron dan putranya pergi bersama tokoh utama setelah Choi Han menghajar Cale hingga babak belur.

Ketika Cale keluar kamar mandi, Ron berdiri di sana dengan senyum di wajahnya dan sebuah nampan berisi cangkir di tangannya.

"Tuan muda, ini dia"

Cale mengambil cangkir itu dan segera meminumnya . Ia tidak ingin bertatapan mata dengan lelaki tua yang berbahaya itu.

"Terima kasih banyak"

Ekspresi Ron berubah aneh sekali lagi, tetapi Cale sudah berjalan melewatinya setelah meletakkan cangkirnya yang kosong. Cale mulai berpakaian dengan dibantu para pelayan sambil mulai berpikir.

'Ada terlalu banyak orang kuat di sini.'

Faktanya, jumlah mereka terlalu banyak. Kemana pun tokoh utama pergi, pasti ada orang-orang yang kuat atau orang-orang dengan rahasia tersembunyi. Orang-orang ini adalah manusia dan ras lain. Salah satunya ada kepala pelayan tua ini.

'Setidaknya aku butuh kekuatan untuk melindungi diriku sendiri.'

Cale memikirkan tentang berbagai kekuatan yang memperkuat karakter utama dan anggota kelompoknya. Ia hanya perlu memilih salah satunya. Tentu saja, ia tidak boleh terlalu kuat, agar hal-hal yang rumit tidak akan terjadi.

Setelah lama berpikir, dia pun mengalihkan dirinya untuk melihat cermin.

'Dia sungguh tampan dan membuat pakaian apa pun terlihat bagus'

Dia membetulkan lengan bajunya sebelum berbalik untuk melihat Ron. Ron sekali lagi tersenyum seperti lelaki tua yang lembut.

"Ron, ayo pergi."

"Ya, tuan muda."

Ketika diperjalanan menuju ruang makan, semua pelayan yang dilihat Cale tersentak dan membungkuk sebelum mereka tampak melarikan diri.

'Mengapa mereka begitu takut? Cale tidak pernah memukul orang.'

Dia hanya suka minum. Terkadang, saat dia mabuk, dia memang merusak barang, tetapi dia tidak pernah memukul orang. Dia juga hanya melempar botol ke arah gangster. Dan karena itulah dia menjadi sampah keluarga. Dia juga hanya memperlakukan orang yang disukainya sebagaimana mestinya.

"Saya akan membuka pintunya sekarang"

"Tentu"

Buku itu menyebutkan bahwa Cale memperlakukan Ron, seseorang yang membesarkannya seeprti cucunya sendiri, sebaik dia memperlakukan ayahnya sendiri. Disebutkan bahwa dia selalu menanggapi Ron dan memperlakukannya seperti manusia. Meskipun Ron tidak berpikir seperti itu. Itulah sebabnya mudah bagi Cale untuk berbicara dengan Ron.

"Saya harap Anda menikmati sarapan Anda."

"Pastikan kamu makan yang enak juga, Ron"

Cale berjalan melewati Ron dan masuk ke ruang makan. Ia dapat melihat keluarganya duduk di sana. Ayahnya dan kepala keluarga Henituse saat ini, Deruth. Di sebelahnya ada ibu tiri Cale, sang Countess, serta putra dan putrinya. Keempat orang itu menoleh ke arah Cale.

"Kamu terlambat lagi"

Pandangan Cale beralih ke ayahnya yang berbicara. [The Birth Of a Hero] menggambarkan perasaan Cale terhadap ayahnya seperti ini.

"Ayahnya adalah satu-satunya orang yang didengarkan Cale. Ayahnya, Count Henituse adalah alasan mengapa sampah itu tidak pergi dari wilayah ini dan mendapatkan semua yang dia inginkan."

Namun, Ayah Cale tidak seperti ayah-ayah kuat lainnya dalam novel. Ia hanya memiliki banyak uang. Namun, Cale sangat menyukai hal itu, karena merupakan cara yang sempurna untuk hidupnya yang damai.

Lalu tiga lainnya...

Ada ibu tirinya yang tau bahwa dia tidak menyukainya dan menghindarinya.

Anak pertamanya yang cerdas, tetapi merasa kesulitan berhadapan dengan kakaknya, Cale.

Dan si bungsu yang lucu di keluarga ini juga menghindari kakak laki-lakinya, Cale.

Namun, Cale tidak mengganggu mereka atau mereka mengganggu Cale. Mereka hanya memperlakukan satu sama lain seperti orang asing.

"Silahkan duduk"

"Ya, ayah"

Cale menatap makanan yang terlihat mewah dan enak. Lalu mengangkat kepalanya untuk melihat mereka menatapnya. Ketika Cale melakukan kontak mata satu persatu dengan mereka, mereka segera mengalihkan pandangan mereka dan melanjutkan makan.

'Saya kira mereka menganggap saya sangat sulit untuk ditangani'

Cale menoleh ke arah meja makan yang penuh dengan makanan mewah. Ia mulai memotong sosis menjadi dua bagian.

'sangat lezat,' batin Cale yang tanpa ia sadari ia mulai tersenyum.

Clang!

Dia mendengar sesuatu jatuh dan menatap Basen. Basen telah menjatuhkan garpunya.

"Maafkan saya"

Basen dengan tenang meminta maaf seperti kepribadian yang digambarkan dalam novel. Lalu pelayan segera memberikan Basen garpu baru dan mengambil garpu yang ada di lantai. Melihat itu, Cale berpikir bahwa menjadi bangsawan itu menyenangkan, sebelum dia kembali fokus pada makanannya. Makanan ini sangat mewah dan enak sehingga dia tidak berhenti tersenyum. Oleh karena itu, dia tidak menyadari keterkejutan di wajah keluarganya.

Trash Count Meets With Noblesse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang