8

169 30 0
                                    

Tuk..tuk..

Suara langkah kaki yang ringan terdengar di gang sepi membuat pria berjubah yang berada di sudut tanpa cahaya mengalihkan sedikit pandangannya. Pria berjubah tersebut mengerutkan keningnya heran.

'Apa yang akan dilakukan pemabuk itu-hah?'

Dia tidak percaya dengan apa yang dilakukan pemabuk berambut merah itu. Dia mengedipkan matanya berkali-kali, berpikir bahwa dia melihat ilusi. Namun, usahanya sia-sia karena apa yang ia lihat sungguh kenyataan.

'...Aku akan mengamatinya dulu'

Setelah beberapa menit berlalu, dia merasakan sesuatu yang membuatnya merinding.

'Apa itu tadi? Sungguh kuat. Apakah itu sihir? Aku merasakannya meski samar, tapi dimana? Tidak ada orang lain selain pria berambut merah itu. Dan dia bukan penyihir, aku tidak merasakan mana darinya...dan...dia...cukup lemah'

Choi Han bingung dengan apa yang terjadi. Dia juga tidak mendengar pria berambut merah berbicara ketika dia sibuk berpikir. Namun, dia tidak dibiarkan berlama-lama dengan pikirannya ketika dia mendengar sebuah desahan dari pria berambut merah.

"Hah...Apakah kamu tidak akan mengatakan apa-apa?”

“… Kenapa kamu berbicara denganku?”

__________________________________

Kita kembali lagi ke Cale...

Setelah Cale bertanya banyak pertanyaan kepada Choi Han, sambil memberi makan pada dua kucing kecil, tetapi tidak menerima jawaban apapun, dengan desahan panjang, Cale akhirnya berdiri dan menatap Choi Han sambil berkata,

"Apakah kamu tidak akan mengatakan apa-apa?”

“… Kenapa kamu berbicara denganku?”

Choi Han akhirnya tampaknya memutuskan bahwa Cale lemah.

Cale cukup lemah sehingga dia bisa dengan mudah membunuhnya meskipun dia berada di batas kemampuannya. Itulah mengapa Choi Han merasa tidak apa-apa untuk menerima niat baik Cale meskipun dia tidak tahu mengapa Cale bersikap baik padanya.

Cale berjalan menuju Choi Han. Para penjaga akan segera berpatroli di lokasi ini.

“Hei.”

Dia bisa melihat situasi Choi Han lebih baik begitu dia mendekat. Dia berantakan. Namun, mungkin itu karena dia adalah karakter utama, tetapi matanya jernih. Rambut hitam dan pupil hitam yang menunjukkan bahwa Choi Han adalah orang Korea sebenarnya cukup baik untuk dilihat. Itulah sebabnya Cale tersenyum ketika dia dengan santai berbicara kepada Choi Han.

“Ikuti aku. Aku akan memberimu makan.”

"..."

Meskipun ragu sedikit, Choi Han akhirnya memutuskan untuk mengikuti pria berambut merah tersebut. Ia berhenti bersandar di dinding dan mendorong tubuhnya ke atas.

Tubuhnya bersandar ke kiri mungkin karena pergelangan kaki kanannya tidak nyaman, tetapi Cale tidak membantunya atau mengatakan apa pun tentangnya. Tidak ada alasan untuk bersikap lebih baik padanya daripada sebelumnya.

_____________________________________

"Apa kamu sudah selesai melakukanya?"

"Sudah, kakek."

"Kalau begitu, ayo pergi. Kita sudah ketahuan."

Terkejut dengan kata-kata Eruhaben, Raizel kembali melihat pria berjubah yang kini telah mengikuti di belakang Cale. Namun, perasaan itu hanya muncul sekilas, karena dia bisa menyadari betapa kuatnya pria itu, jadi tidak heran dia bisa merasakan sihirnya.

Trash Count Meets With Noblesse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang