Walaupun Selvi merupakan seorang selir, yang juga di sebut sebagai wanita simpanan raja. Dia tetaplah seseorang yang memiliki status tinggi, dalam segala hal dia nyaris mampu menyaingi kedudukan ratu.
Bahkan Carel hampir menjadikan Selvi sebagai permaisuri nya. Hanya saja, hal itu tidak terjadi karena Violin hamil anak keduanya raja. Dan otomatis anaknya lah yang akan menjadi penerus berikutnya.
Kasih sayang dan cinta Carel yang begitu besar pada Selvi tidak bisa di anggap penting. Karena bagaimanapun dia harus memiliki seorang penerus, setelah mendapatkannya Carel hanya perlu memberikan segala-galanya. Karena penerus dalam hidupnya itu sangatlah penting, apalagi dia merupakan seorang raja.
Casaen yang merupakan anak pertama bahkan tidak bisa di jadikan kandidat putra mahkota. Dia juga tidak diberikan gelar seorang pangeran. Carel langsung memberikan gelar count padanya, dan tidak memberikan wilayah kekuasaan apapun.
Meskipun begitu Selvi masih di anggap sebagai orang terpandang. Dia merupakan seseorang yang mampu mengendalikan raja, dan membuat raja masih mempertahankannya.
Namun, sangat disayangkan. Karena raja tidak mencintai anaknya. Dia memberikan perlakuan terburuknya pada Casaen, yang merupakan anak pertamanya itu. Mungkin karena Casaen anak haram, seorang anak yang tidak di akui oleh gereja. Dia tetaplah anak haram, dan tidak ada yang mau memperlakukannya dengan baik. Selayaknya dia anak dari raja.
"Besok ibu akan mengadakan pesta teh. Kau lebih baik jangan ada di rumah. Terserah kau mau pergi kemana. Biasanya kau berburu kan? Ibu tidak mau para bangsawan nanti membicarakanmu," ucap Selvi sambil menyisir rambutnya.
Dia sengaja memanggil Casaen untuk datang ke kamarnya untuk membicarakan hal seperti itu. Sebenarnya tidak terlalu penting, dia hanya merasa takut akan tanggapan beberapa bangsawan yang akan datang nantinya.
Mengingat bahwa Casaen merupakan anak haram, mereka pasti akan menghinanya secara terang-terangan. Sebenarnya aneh, karena mereka hanya menghina Casaen saja. Tapi mereka tetap menghormati Selvi sebagai orang terhormat itu.
"Kenapa ibu harus mengadakan pesta teh. Di kalangan kelas atas, mereka terkadang melupakan tata krama. Mereka pasti akan membicarakan hal-hal yang tidak seharusnya. Bahkan akan membicarakan keburukan tentang ratu," sahut Casaen yang sudah sangat mengetahui hal seperti itu.
Kemudian Selvi berdiri dari duduknya, dia mengelus pundak Casaen dan membisikkan sesuatu di telinganya. "Kau pikir ibu harus dia saja? Untuk di akui sebagai orang yang paling terhormat. Adakalanya ibu melakukan banyak pengorbanan."
Casaen tersentak kaget, dia tidak menyangka jika ibunya benar-benar sengaja melakukannya. Dia sengaja untuk membuat reputasi sang ratu buruk, dan dia juga sengaja membuat Casaen di anggap paling hina karena merupakan anak haram.
Apakah ini layak untuk dilakukannya? Kenapa ibunya melakukan banyak hal hanya untuk sebuah impian tak terhormat itu.
"Bu, aku tidak masalah jika hanya aku yang direndahkan. Tapi jangan membuat nama baik ratu jadi buruk. Dia orang yang baik, jangan mengatakan hal yang tidak sesuai dengan kenyataannya."
Plak!
Sebuah tamparan dilayangkan pada Casaen. Putra satu-satunya itu hanya berdiam diri. Tidak mengatakan sepatah katapun, dan sekadar menatapnya dengan tatapan yang teduh.
"Kau pikir untuk apa aku melakukan semua ini? Semua ini untukmu bodoh!"
Casaen tidak ingin mengatakan sepatah katapun lagi. Dia memang salah jika berani menjawab perkataan dari ibunya. Wanita baya itu akan menyalahkannya, dan dia tidak akan segan-segan untuk memberikan tamparanya pada Casaen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Ibu [✓]
Roman pour AdolescentsCasaen terlahir dari seorang selir, dia tidak di anggap sebagai anak dari raja. Tidak peduli jika dia merupakan anak kandungnya sendiri, jika dia bukan putra mahkota maka dia tidak akan mendapatkan kehormatan. Dia merupakan anak haram, anak dari wan...