bagian 8 - Masa Lalu

60 15 6
                                    

Serang, 06 September 2024

Hubungan Juhyun dengan laki-laki tidak pernah berujung baik. Ada saja pertikaiannya. Entah itu Juhyun yang dibilang cuek, prianya selingkuh atau mereka sepakat berpisah karena tidak cocok. Setelah In Woo dan kisahnya yang cukup mengerikan, Juhyun beberapa kali berkencan dengan pria asing di kampus. Namun semua kandas begitu saja.

Tetapi hubungannya dengan Kyuhyun justru makin erat, walaupun mereka dipisahkan jurusan pendidikan. Juhyun mantap memilih fashion design dan meneruskan cita-citanya memiliki brand pakaian sendiri yang ternama, sedangkan Kyuhyun menelan mimpinya menjadi seorang atlet olahraga dan memilih teknik sipil, mereka masih kerap bersama.

Gedung fakultas mereka berdekatan, apalagi Juhyun masih satu gedung dengan anak jurusan arsitektur, jurusan yang akan selalu bersinggungan dengan teknik sipil. Mau tidak mau, Kyuhyun akan sering mampir ke gedungnya. Numpang makan di kantin depan yang super mewah, jelas untuk membeli susu stroberi kesukaanya, kemudian sekadar melihat Juhyun bersama teman-temannya.

Walau Kyuhyun banyak bersyukur, Juhyun sudah ceria seperti sewaktu pertama bertemu. Perempuan itu sangat bahagia dipertemukan dengan teman kuliah yang menyenangkan.

"Yena cantik 'kan? Tapi hobinya koleksi kipas."

Kyuhyun selalu heran dengan jenis teman yang Juhyun temukan.

"Dal Mi itu mirip sama karakter loli-loli Jepang, kesukaanmu. Tapi dia anaknya super manis, dan cukup galak. Dia pernah marah ke anak arsi yang merokok di tempat umum."

Kyuhyun merasa itu wajar dilakukan, ada peraturan larangan merokok di tempat umum.

Juhyun menggandeng Kyuhyun erat, mereka tengah mencari makan malam berdua di sekitar kampus. Baru pulang kuliah, tapi perut mereka lapar.

"Pojangmacha?" tawar Kyuhyun.

Juhyun melirik, berpikir dahulu. Kemudian mengangguk, paling tidak dia bisa makan kimbab di sana. Gurita pedas manis disajikan.

"Bagaimana denganmu, Kyu?"

Kyuhyun menuangkan soju perlahan. "Apa?" tanyanya.

Juhyun mendecakan lidah. "Teman kuliah. Masa tidak ada teman kuliahmu yang spesial."

Kyuhyun berpikir dulu, mengingat-ingat teman kuliahnya. Tidak ada yang spesial sekali. Semua laki-laki, dan mereka tidak banyak bicara seperti saat sekolah dulu. Bahkan beberapa sudah bekerja sampingan, setelah kelas semua bubar balik jalan. Kemudian ingatannya bergulir.

"Ah, ada satu."

Juhyun bersemangat, memeluk sumpit di dadanya. "Siapa?"

"Naeun."

Alis Juhyun terangkat.

"Hong Naeun, dia perempuan satu-satunya di kelasku."

Juhyun tidak menjawab, hanya diam membiarkan Kyuhyun menaruh gurita itu ke atas piringnya.

"Itu saja?"

"Oh dia bilang, dia kerja jadi barista di kafe. Dia mengundangku minum kopi di sana."

Juhyun mulai makan guritanya, enak. Tapi entah kenapa rasa gurinya berubah menjadi sedikit pahit, apa gosong ya?

"Sudah?"

Kyuhyun menegak sojunya, bingung. "Sudah. Apa lagi?"

"Media sosial, nomor telepon?"

Kyuhyun menggeleng.

Juhyun mendecakan lidah, menjatuhkan sumpitnya ke atas meja. "Kau itu dapat kesempatan malah disia-siakan. Harusnya tanya media sosialnya, minta nomor teleponnya."

[END] Friendzone: Sequel Akulah Dia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang