khnph 18

8 0 0
                                    

Karna aku baik, jadi part ini aku kasih musik aja biar lebih menjiwai

Hai haiiii i'm comeback lagiii!!!!
Kalau bosen sama cerita aku. Yaudah GK ush dibaca ya!!! GK maksa kok, lagian ini aku buat karna gabut doang. Dan kalau masih mau nunggu ya makasih aku bkal buat demi kalian yg menunggu tpi tetap vote ya!!!!

Plisss sebelum kalian masuk baca yg ini, baca dulu yg chapter 4
Soalnya yg itu udh direvisi🙌🤭



























































































































































Happy reading!!!! Readers!!! chapter menuju end!!!
Baca semuanya ya!! Jangan yg ada yg tertinggal.

Tut
Telfon terputus begitu saja dari sebelah pihak.
Raja berhenti didepan rumah kosong yg sangat kotor, dan seperti sudah di tinggal puluhan tahun.

Klik
Raja mematikan mesin mobil dan keluar dari dalam mobil.

Baru saja raja keluar dari dalam mobil, dia sudah di sorot menggunakan lampu sorot dari atas.

"AKU DATANG! Lepaskan meta!" ucap raja.

"Ahahahahah haha" tawa jahat dua pria tersebut. Dan salah satu mereka menahan tangan win kebelakang.

Keadaan win? Matanya ditutup dengan kain hitam. Tangannya diikat kencang menggunakan tali. Sakit? Ya tentu, perih? Sangat benar. Itulah yg dirasan oleh win saat ini.

Saat mendengar suara yg sangat iya kenali dan yg pasti itu adalah raja, yg datang menyelamatkannnya, win seketika takut, takut terjadi apa apa pada raja. Dan takut kehilangan raja, sama seperti argantaranya.

"tidak raja! pergi! pergilah dari sini!" Teriak win

"Diam!" Ucap singto. Singto menodongkan senjata pada pelipis win. Dan dengan kasar menutup Mulut win dengan tangannya.

"Ayo maju! Dan lepaskan dia!" Ucap singto.

Tanpa pikir dua kali raja mulai berjalan perlahan mendekati suara tersebut. Dan masih dengan lampu yg menyorot dirinya.

Tak tak
Suara kaki raja, sesekali raja melihat lampu sorot tersebut. Dengan taktik yg cerdas, raja bersembunyi di balik besi besi besar yg ada disana. Hingga lampu sorot tersebut kehilangan jejak dirinya.

"Pak! Dia tidak ada!" Ucap orang yg memegang lampu sorot.

"Akh! Bagaimana bisa!" Ucap ren

DOR!
Singto menembakkan pistol ke atas.

"Argantara! Jika kau tidak muncul pada hitungan ke tiga maka kau akan tau akibatnya!", singto

"SATU!" ucap pria yg memengang lampu sorot.

Tanpa mereka sadari raja sudah berjalan perlahan ke arah lampu sorot.

"DU-AAAKKKK AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" pria tersebut terjatuh dari atas. Dan ya tinggi.

Bruk!
Pria tersebut terjatuh di ata seng seng yg telah uang dan kayu kayu yg sudh rapuk

"Heh" singto dan ren tertawa remeh atas tindakan raja. Yg menjatuhkan satu anak buahnya.

"Masih tidak mau keluar juga?!" Ucap singto. Singto melepaskan kain hitam penutup mata win dengan kasar.

"Panggil dia!" Ucap ren pada win.

Kaho Na Pyaar Hai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang