status palsu

620 19 0
                                    

Audie P.O.V

Gue terbangun dari tidur nyenyak, rasanya seperti mimpi buruk, Pas gue buka mata gue bener - bener kaget. Ternyata gue udah ada di kamar rumah gue, langsung ajah gue siap - siap buat berangkat sekolah.

Setelah selesai semua persiapan, gue langsung berlali kemeja makan.

"Audiee?" Tiba - tiba papah manggil nama lengkap gue,Deg! Feeling gue udah gak enak nih.

"Kenapa?" Jawab gue acuh sambil merapikan kerah baju

"Semalam kamu dari mana? dan abis berbuat apah kamu?"

"Balap, Enggak ngapa - ngapain cuma ngelinting doang" Dengan enteng gue menjawab pertanyaan papah.

"Papah mau kamu di rehabilitasi" Kata papah dengan raut wajah yang marah.

"Enggak perlu, Asal papah tau yah, Rumah ini lebih buruk dari temapat rehabilitasi"

"AUDIE KAMU INI TIDAK TAU DIUNTUNG YAH, KENAPA KAMU SEPERTI INI? KENAPA KAMU BERUBAH AUDIE?" Papah mulai bangkit dari duduknya, suaranya semakin meninggi.

"KARNA KALIAN, ORANG TUA YANG GAK BECUS NGURUS ANAKNYA!"

Tamparan hangat mendarat dipipi gue.

#plllaaaaakkkkk

"Astaga mass!!" Mamah langsung meluk gue, gue merasa sakit yang amat di pipi gue

"Terus pah, Terus papah perlakuin odi kayak anak kecil, Dan asal papah tau yah, odi bisa, odi bisa hidup sendiri,
Lepasin audie mah" Gue berontak dalam pelukan mamah, dan langsung melempar kunci mobil sport pemberian papah,  gue langsung bergegas meninggalkan mereka dan pergi sekolah tanpa membawa mobil.

Gue berjalan sambil menghapus air mata dengan kasar, yang terus mengalir, sampai keluar komplek, gue  menyetop taxi.

Setelah nunggu beberapa menit, taxi berhenti di depan gue.

Sepanjang perjalanan gue terus mengontrol air mata gue, hari ini, sangat menyakitkan.

Sampainya di sekolah, Pintu gerbang sudah dikunci.

"Pak, bukain dong pak" Rengek gue.

"Aduh neng kaga bisa pan udah bell masuk" Katanya dengan logat khas betawinya.

"Buka atau saya manjat keatas pager, Terus saya jatoh dan mati, apa Bapak mau tanggung jawab?" Ancam gue sambil berkecak pinggang.

Pas gue liat tuh muka satpan mukanya panik, Dan dengan mudahnya dia bukain pintu gerbang sekolah.

"Yess, Makasih pak" Gue berjalan masuk kelingkuangan sekolah, Sepi banget Dan yaps pasti ada bu ajeng yang udah bertugas dimeja piket. Matilah gue.

Gue berusaha untuk mindik - mindik biar gak ketauan bu ajeng. Tapppppiiiiiii......

"Audie marchella? Kamu telat lagi? Oww baguss mari ikut ibuuu!" Bu ajeng narik telinga gue dan nyeret gue kelapangan.

"Aduhh ibu sakit tau,nNgapain kita kelapangan? Pasti ibu mau nyuruh saya hormat ditiang bendera kan? Hah? Basi bu, Yaelah" Grutu gue. sambil mengelus telinga yang terasa sakit.

"Ibu mau kamu lari 20 putaran, Dan pakai ini" Dengan spontan mata gue membulat dan mulut gue terbuka lebar.

"Hah?? Ibu udah gilaa?"
Ibu ajeng memberikan kardus yg diberi ikatan yang bertuliskan

"Saya sedang dihukum, karena telat kesekolah"

"Cepat pakai dan lakukan sekarang! Awas ya jangan kamu lepas sampai pulang sekolah"

180 Derajat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang