Author p.o.v
Hari ini audie memulai hidup barunya tanpa keluarganya, dia memulai bersama keluarga barunya Rio dan teman-temannya.
Audie sudah terbangun dari tidurnya, dan segera masuk ke kamar mandi.
Beberapa saat kemudian, audie selesai mandi dan sudah siap memakai baju seragam sekolahnya, Audie membawa tasnya, sepertinya audie siap sekolah hari ini.
"Waelah lo udah rapih-rapih??" Tanya rio yang masih menaruh handuknya di bahu .
"Iyaa dong, Gue cabut ya bang"
"Ehh tardulu - dulu maen cabut-cabut aja lo, Sarapan dulu, Gue anter lo yaa" Pintanya.
"Gak usah lah bang, gue bisa sendiri kok"
"Yee nih anak, Gue ketekin juga lo, Tunggu bentar gue ambil kaos dulu" katanya sambil ngeloyor pergi.
"Huufftt.. dasar batu" Dengan bete audie duduk di sofa.
"Ayok, Kita sarapan dulu yaa" Ajaknya , audie terbangun dan berjalan di belakangnya.
Merekapun memulai perjalanan sambil mencari restoran untuk sarapan pagi.
"Nah nih dia, sarapan dulu yaa"
"Aduh bang rio, Kan bisa di sekolah bang" rengeknya.
"Yee nih anak, batu banget si lo"
"Ayolah di sekolah ajah" Paksa audie. Akhirnya Rio menuruti keinginan audie, dan melanjutkan perjalanannya.
"Yaudah-yaudah besok si bibi, Gue suruh masuk kerja deh"
"Nah, itu lebih simpel bang" sahut Audie enteng.
"Hemm okelah, Udah sampe.."
"Oke thanks bang rio, gue duluan yaa" Audie membuka pintu mobil dan rio menahannya.
"Oh ya, nanti kalo nicky ngapa-ngapain lo, lo langsung calling gue" Audie mengangguk mengerti dan meninggalkan rio.
Audie segera masuk kedalam pintu gerbang sekolah.
Audie berjalan santai dan semua orang memperhatikannya dengan tajam.
"Audie? Audiee?" Terdengar suara dari arah sebrang, Dan ternyata itu farah yang sedang berdiri dengan barra, Audie terkejut kikuk.
Dengan ragu audie segera menghampiri nya.
"Heey, Audie kamu kemana ajah?" Dengan spontan farah memeluknya.
"Ada gue" Jawab audie kaku, Sambil memperhatikan barra yang sejak itu tersenyum padanya.
"Elo baik-baik aja kan auu??" Tanya barra setelah farah melepaskan pelukannya.
"Yeah..i'am fine" Jawab audie ragu.
"Tapi muka lo pucet banget auu" tanya barra lagi dan itu membuat Audie sedikit canggung.
"Heemm it's okee, Gue..engggg...duluan yah..." audie langsung pergi dengan langkah terburu-buru.
"EHH.. AUDIE TUNGGU..." teriak farah yang diacuhkannya.
"Ada yang aneh sama audie.." ucap barra sambil memperhatikannya.
"Emm semoga gak ada apa-apa yah barr" Farah.
"Iyah farr yaudah yoo" Ajak bara.
Entah, kedekatan apah Yang terjadi di antara farah dan barra, memberikan teka-teki pada audie yang baru hadir di sekolah setelah sepekan lalu dia vakum dari sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
180 Derajat!
Teen FictionHai guys cerita ini sudah berhasil author revisi hingga bab terakhir, semoga kalian lebih nyaman membacanya, dan revisinya menghasilkan hasil yang terbaik. Kalau kalian penasaran seperti apa? Yuk langsung saja. Terimakasih.
