Jakarta, 2021
Rembulan telah mulai menampakkan sinarnya, ditemani oleh gemerlap bintang yang menghiasi langit malam, menciptakan pemandangan yang mempesona. Keindahan ciptaan Tuhan begitu luar biasa dan menakjubkan.Setelah beberapa jam perjalanan, Nada dan keluarganya akhirnya tiba di Jakarta. Meskipun perjalanan cukup panjang, mereka tidak merasa lelah, termasuk Nada. Semangatnya dalam perjalanan yang penuh perjuangan ini begitu tinggi, menjadi pengalaman pertama yang tak akan terlupakan baginya.
"Akhirnya aku sampai di Jakarta," gumam Nada senang sambil melihat jalanan yang padat dengan kendaraan. Kota Jakarta memang dikenal dengan kemacetannya, tercatat sebagai kota termacet nomor satu di Indonesia, dan Nada sendiri telah merasakan dampaknya beberapa kali.
Menara Monas terlihat jelas dari dalam mobil, menandakan kedatangan Nada dan keluarganya di Jakarta. Nada semakin tidak sabar untuk tiba di tempat baru mereka.
Nada membuka jendela mobilnya, angin malam yang sejuk menyapa tubuhnya. Suasana malam di Jakarta begitu berbeda dari tempat tinggalnya sebelumnya. Nada merasa bahwa mungkin dia akan betah tinggal di sini."Selamat datang, Jakarta, I'm coming," teriak Nada dari luar jendela mobilnya. Nada tidak pernah menyangka bahwa impiannya untuk ke kota ini akan terwujud begitu cepat.
Mereka berhenti di depan sebuah rumah sederhana yang kokoh berdiri di pinggir jalan. Mobil berhenti di depan rumah itu.
"Kita sudah sampai," ujar Papa Nada sambil menghentikan mobil. Nada dan Mamanya turun dari mobil.
"Ini rumah kita, Pa?" tanya Nada saat melihat rumah baru mereka."Iya sayang, maaf ya, ini yang Papa mampu beli untuk sekarang," jawab Papa Nada dengan rasa sedih.
"Iya, Pa. Nada mengerti. Apalagi kita baru saja pindah," ucap Nada sambil tersenyum memberikan dukungan pada Papanya.
Situasi saat ini menunjukkan bahwa rumah baru Nada sangat berbeda dari rumah mereka di Bandung. Namun, Nada tetap semangat meskipun harus hidup sederhana di tempat baru ini. Selama orang tuanya bersamanya, Nada yakin semuanya akan baik-baik saja.
Nada masuk ke dalam rumah bersama Papa dan Mama, melihat-lihat isi rumahnya. Rumah terlihat berantakan dengan banyak debu di mana-mana, menunjukkan bahwa sudah lama tidak ada penghuni di sana.
Papa Nada mengambil tas pakaian dari bagasi mobil dan membawanya masuk. Nada dan Mamanya bertanya-tanya melihat tindakan Papa Nada.
"Papa yakin kita akan tinggal di sini?" tanya Nada setelah melihat kondisi rumah.
"Maaf, sayang. Untuk sementara waktu, ini yang Papa mampu beli," ujar Papa Nada dengan rasa menyesal.
Nada memberikan jawaban positif meskipun sebenarnya berbohong agar tidak membuat Papanya menyesal
"Makasih ya, Nak. Kamu benar-benar putri kesayangan Papa," ucap Papa Nada sambil memeluk erat Nada.
"Papa sayang kamu, Nak!" gumam Papanya lagi. Papa berjanji akan berusaha yang terbaik untuk membahagiakan Nada dan Mamanya."Iya, Papa. Nada juga akan berjuang bersama Papa di sini. Kita mulai dari nol lagi, ya, Pa! Kita berjuang bersama-sama," ujar Nada memberikan semangat pada Papanya.
"Langkah awal adalah membersihkan rumah ini," kata Mama Nada sambil menyiapkan sapu untuk membersihkan rumah baru mereka."Siap," jawab Papa dan Nada serentak.
Mereka berdua segera membersihkan rumah dan dalam waktu setengah jam, rumah itu sudah siap untuk dihuni.
"Baiklah, sayang, cepat tidur di sana! Mama sudah menyiapkan kamarmu, besok kamu harus sekolah!" ujar Mama Aisyah menyuruh Nada untuk tidur.
"Yah, Mama, kan kita baru saja nyampek. Masuk Nada harus langsung sekolah sih," keluh Nada protes.
"Iya dong sayang, masak anak kesayangan Mama mau bolos sekolah sih?" ucap Mama Aisyah tegas menolak protes anaknya.
Nada segera masuk ke dalam kamarnya, membawa kedua tas yang sangat berat. Ia mengeluarkan pakaian dari tasnya dan memasukkannya ke dalam lemari kecil di samping kasur tidurnya.
"Oh, Allah, lemari ini tak akan cukup menampung semua pakaianku," ucap Nada, menyadari keterbatasan lemari kecilnya.
"Mama, lemari ku kecil banget, nggak ada yang lebih besar lagi apa?" teriak Nada dari dalam kamarnya.
"Pakai aja itu dulu, nanti Mama bakalan beli sepuluh lemari khusus buat kamu!" seru Mama Nada dari kejauhan. Mama Nada hanya bisa menggelengkan kepala tak mengerti pikiran anaknya.
Nada terkekeh campur kesal mendengar ucapan Mamanya, entah serius atau tidak, yang pasti Nada merasa jengkel.
Nada memasukkan pakaian ke dalam lemari kecilnya, meskipun tak muat, Nada tetap memaksakan. Tak lupa, Nada menempelkan poster BTS keseluruh dinding kamarnya.
Nada sangat menyukai segala hal tentang Korea, boy band, girl band, bahkan film Korea. Nada bermimpi akan bulan madu di Korea saat menikah nanti. Entah kapan itu terjadi, Nada hanya bisa berencana untuk masa depan, dan keputusan akhir hanya Tuhan yang tahu.
Nada memandangi poster Jimin dari BTS, idolanya yang paling disukainya. Wajah menawan dan senyumannya yang manis tak pernah lepas dari ingatan Nada, bahkan di dalam mimpinya.
"Welcome to Jakarta, Jimin. Kita akan melewati semuanya bersama-sama," ucap Nada sambil sesekali mencium poster itu.
"Selamat malam, Jimin. Besok kita berjumpa lagi di awal yang baru di kota Jakarta," gumamnya sebelum terlelap dalam tidurnya.
Dering, dering, dering!Alarm berbunyi, membangunkan Nada dari tidurnya.
"Dasar jam weker sialan!" umpat Nada kesal.
"Memang sudah jam berapa sih?" tanya Nada sambil melihat jam weker di samping kasurnya.
"What, sudah jam segini," pekik Nada kaget.
Nada segera bangun dan bergegas ke kamar mandi.
"Mama, kok gak bangunin Nada!" teriaknya kesal di kamar mandi.
"Makanya kalau sudah sholat subuh jangan molor lagi, kan kamu lihat sendiri, kuwalat kan," ujar Mama tanpa ampun.
"Ih, Mama, anaknya lagi bingung malah diomelin," cemberut Nada.
Nada segera mandi dan berpakaian."Selamat pagi, Jimin. Kenapa kamu gak bangunin aku sih, Jimin? Aku jadi telat, padahal ini hari pertama masuk sekolah baru loh," ucap Nada di depan poster BTS.
"Oke, Jimin, aku tinggalkan ke sekolah dulu ya! Nanti kita akan ketemu lagi. Sampai jumpa, Jimin," ucap Nada sebelum meninggalkan kamarnya.
"Ok, Pa, Nada sudah siap...."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BLOSSOMAD AGAIN
Teen FictionBagaimana perasaanmu jika masa lalu dan cinta monyetmu datang kembali ke dalam kehidupanmu? Bahagiakah? Sedihkah? ini yang kini dirasakan oleh gadis cantik bernama Nada Anindya Roshnia lovee, yang bertemu dengan masa lalunya Ares. bagaimana perasa...