BAB III🍇 🍇new school🍇🍇

26 8 1
                                    

Terlihat sebuah sekolah megah yang sangat besar, disinilah Nada sekarang, berada di depan sekolah barunya, SMA Garuda Jakarta yang sangat terkenal.
Bagaimana tidak terkenal coba! Banyak murid berprestasi di sekolah ini, bahkan banyak alumni dari sekolah ini yang berhasil menembus luar negeri dan menerima beasiswa ke London, Amerika, dan Korea.
Sekarang Nada pindah ke sekolah ini, dan mungkin akan sulit bagi Nada untuk beradaptasi di sekolah ini.
Nada berangkat bersama papanya menggunakan mobil Avanza miliknya. Papa sengaja mengantar Nada, meskipun hanya sampai di luar sekolah saja.
"Pa, Nada masuk dulu ya!" ujar Nada lalu mencium tangan papanya.
"Iya sayang, kamu yang baik ya di sini, jangan bandel. Rajin belajarnya," ucap Papa memberi nasihat.
"Siap, komandan! Laksanakan!" seru Delta penuh semangat, membuat papanya terkekeh melihatnya. Ternyata putri kecilnya itu belum juga berubah.
"Ok sayang, papa berangkat dulu ya," pamit Papa Nada, lalu menyalakan mesin mobilnya dan segera berangkat ke kantornya.

"Papa juga semangat ya!" teriak Nada saat mobil papanya semakin menjauh, sementara Papa hanya memberi kode jempol atas jawabannya.
Nada tersenyum, sambil menunggu mobil Papanya yang kini sudah menghilang dari pandangannya. Nada menatap sekolahnya, sekolah yang sangat besar dan bercat putih biru di seluruh sudut tembok sekolah itu. Nada menghembuskan napasnya sebelum melangkah ke sekolahnya.
"Semangat, Nada, kamu pasti bisa! Ini adalah awal hidupmu, jangan sampai kau menyia-nyiakannya," gumam Nada di dalam hatinya. "Bismillahirrahmanirrahim."
Nada mulai masuk ke sekolah itu, bukan hanya luarnya yang besar, tapi dalamnya juga sangat luas, pasti di ruangan seluas ini dia bisa menampung semua orang di kotanya.
Nada melihat sekeliling isi dalam sekolah itu, mencari ruangan kepala sekolah. Setelah bertanya pada seorang gadis berkacamata bulat dan kuncir kuda, Nada akhirnya menemukan ruangan kepala sekolah.
"Assalamu'alaikum," ucap Nada memberi salam saat masuk ke ruangan.
"Waalaikumsalam, silahkan masuk," ucap seseorang dari dalam ruangan.
Nada masuk ke ruangan itu.
"Selamat pagi, Pak, Bu!" sapa Nada kepada semua orang.
"Kamu Nada bukan, murid pindahan itu," tanya seorang bapak yang Nada duga adalah kepala sekolah di SMA itu.
"Iya, benar Pak, saya Nada," kata Nada dengan sopan.
"Oke Nada, kamu sekarang ikut Ibu Sri, Ibu Sri yang akan mengantarkanmu ke kelasmu."
"Ibu Sri, tolong antarkan Nada ke kelasnya, ya."
"Baik Pak, ayo Nada, kamu sekarang ikut saya," ucap Ibu Sri.
Nada mengikuti langkah Ibu Sri dari belakang, hatinya terasa deg-degan. Ini seperti mimpi bagi Nada bisa bersekolah di SMA favorit ini.
Terlihat seorang siswa tengah mengintip dari luar pintu kelasnya, siswa itu langsung masuk saat melihat Ibu Sri. Nada menduga itu adalah kelas Ibu Sri dan juga kelas barunya. Benar saja, Ibu Sri memasuki kelas dengan semua murid yang telah dudukruanga
"Hey, siapa itu?"
"Murid baru mungkin."
"Cantik banget Neng."
"Mau dong jadi pacarnya," bisik beberapa murid, membuat suasana kelas ricuh dengan kedatangan Nada. Nada hanya melemparkan senyuman, membuat semua kaum Adam di sana hampir pingsan.
"Bisa diam, murid-murid," teriak Ibu Sri berusaha menenangkan kelas yang ricuh.
Semua murid langsung diam mendengarkan instruksi dari Ibu Sri, hening itulah yang terjadi saat ini.
"Baiklah anak-anak, hari ini kalian semua kedatangan teman baru. Silakan perkenalkan diri kalian dulu," ucap Ibu Sri memberikan kesempatan pada Nada untuk memperkenalkan dirinya.
"Baik, Bu!"
"Selamat pagi teman-teman, perkenalkan namaku Nada Anindya Roshnia Lovee, aku pindahan dari Bandung," ujar Nada memperkenalkan dirinya.
"Wih, namanya cantik, secantik orangnya," ucap seorang laki-laki berambut keriting di bangku depan.
"Jangan, Nada, jangan dengarkan pujian dari dia! Lebih baik dengarkan puisi cinta ciptaan Abang khusus untukmu," ucap pria bermata sipit di sebelahnya.
"Jangan..." serentak penghuni kelas itu.
"Sudah, sudah jangan ribut. Baiklah, Nada, sekarang kamu duduk di bangku kosong di depan Tania," ujar Ibu Sri menunjukkan bangku kosong di barisan tengah nomor dua dari belakang.
Nada berjalan menuju bangku yang ditunjukkan Ibu Sri. Alangkah terkejutnya Nada saat tahu siapa teman sebangkunya.
"Tiara," pekik Nada yang langsung duduk di sampingnya.
"Hai," sapa gadis bernama Tiara sambil melambaikan tangannya.
"Kamu ada di kelas ini," tanya Nada antusias bertemu dengan gadis baik hati yang telah menunjukkan jalan kepadanya.
"Iya, emang lo nggak tahu kamu masuk kelas apa?"
"Nggak, tadi aku lupa yang mau tanya," jawab Nada sambil menggaruk rambutnya.
"Tapi itu tidak masalah, karena kabar baiknya aku bisa sekelas sama kamu," gumam Nada sambil tersenyum, membuat siapapun yang melihatnya langsung terpesona.
"Eh, btw, kayaknya bentar lagi lo bakalan famous di sekolah ini, mengalahkan prices alay yang sok cantik Tania," tebak Tiara.
"Enggak bakalan lah, masak aku baru masuk di sini langsung famous, kan gak mungkin," elak Nada tidak percaya.
"Masak lo nggak sadar-sadar sih, Nad. Lo itu cantik, manis, dan gua jamin semua laki-laki di sekolah ini bakalan tergila-gila sama lo. Gua yakin 100% lo bakalan jadi idola dadakan di sekolah ini, dan juga gua dengar-dengar lo pernah juara olimpiade matematika dan IPA kan?" tanya Tiara lagi memastikan.
Nada mengangguk mengiyakan.
"Kan feeling gue benar, kalau lo itu bakalan jadi idola, percayalah sama gua," ucap Tiara lagi penuh keyakinan. Entah kenapa Nada tidak percaya itu, mana bisa cewek seperti dia bakalan jadi idola di sekolah favorit ini. Nada benar-benar tidak yakin.
"Oh iya, btw, Tania itu siapa?" tanya Nada ketika mengingat Tiara menyebutkan nama Tania tadi.
"Tania cewek sombong yang sangat menyebalkan di sekolah. Dia itu princess di sekolah ini, dia cantik dan juga anak orang kaya, karena itu dia menjadi sombong dan angkuh. Gue harap lo bisa menurunkan dia dari gelar most wanted di sekolah. Biar dia tidak sombong lagi," ujar Tiara.
Nada mengangguk paham, semakin penasaran dengan sosok Tania yang diceritakan oleh Tiara.

LOVE BLOSSOMAD AGAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang