BAB VIII Hati Ares hanya untuk Nada

16 1 0
                                    

"Ya Allah , kenapa kau kirimkan orang seperti ini ke dalam hidupku lagi ,"ujar Nada dibatinnya .

Ares tersenyum dan mendekatkan kearah Nada .

Nada memutar bola matanya malas .

Sungguh kalau iya tahu datang sepagi ini hanya akan menambahkan masalah , pasti ia sudah berangkat sama papanya ke sekolah .

Tapi , apalah dayanya yang tidak bisa berbuat apa-apa . Ini sudah terjadi . dan harus ia jalani mau tak mau , suka tak suka.

"Eh Nada , berangkat pagi juga ,"tanya Ares yang sudah ada di dekat Nada .

Nada menjauhkan langkah dari , ia berusaha menghindari Ares yang selalu mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Menurut kamu ,"kata Nada sambil melihat kelain arah berharap ada satu manusia selain mereka di sekolah ini .

Tapi Nihil ....

Tak ada seorangpun yang muncul . Mungkin Nada memang datang terlalu pagi , dan itu satu kesalahan terbesar yang sangat ia sesali . Andai ia bersedia menunggu papanya mungkin ia tak akan bertemu Ares sepagi ini .

"Lo lihat apaan?"tanya Ares yang melihat pandangan Nada yang selalu melihat keluar .

"Bukan urusan kamu !"jawab ketus Nada .
Membuat Ares terkekeh geli , mungkin Ares memerlukan beberapa waktu untuk mengembalikan Nadanya itu .

"Kok ketus gitu sih , nanti cantiknya hilang loh,"

"Biarin , ini muka-muka aku , kenapa kamu yang sewot ,"ucap Nada yang semakin ketus .

"Ya bagus dong , kalau aku jadi jellek , kamu bisa segera menjauh dari kehidupanku ,"sambung Nada lagi .

"Gua gak bakalan ninggalin kamu Nada , walau kamu jellek , cacat , atau berubah jadi nenek sihirpun , gua siap kok untuk selalu mengganggu lo , menggoda lo , bahkan mencintai lo . Gua akan selalu siap untuk menunggu lo walaupun tak ada celah sedikitpun di hati lo yang masih terbuka untuk gua ,gua siap dengan segala keadaan yang datang , walaupun bahkan buruk pun akan gua terima dengan senang hati ."

"Karena hati gua selalu untuk lo,"ujar Ares panjang lebar .

Hati dan jantung Nada seakan berdebar-debar mendengar kalimat indah yang baru saja Ares katakan . Sungguh hatinya berbunga-bunga . Ia ingin lagi mendengar kalimat itu dari mulut Ares .

"Ares, tolong hentikan . Jangan buat hatiku semakin luluh dengan kalimat manismu itu . Karena itu akan membuatku susah untuk segera melupakanmu,"gumam Nada di batinnya . Nada memejamkan matanya , mencoba menghilangkan perasaan yang kini kembali merasukinya . Sungguh Nada seakan ingin lari dari tempat itu segera . Ia takut kalau lama-lama di samping membuat hatinya semakin tidak terkendalikan . tapi ia tahan itu rapat-rapat ,ia tak angin Ares menyadari itu , kalau sampai kapanpun itu Ares tidak akan pernah menyerah . karena Nada sudah mengenal Ares sejak lama . Ia tahu kemana arah jalan pikirannya itu.
Yang pasti Nada akan semakin merasa terganggu .

Nada menghembuskan Napasnya , mencoba menghilangkan perasaan yang masih menempel dihatinya.

"Tenang Nada , kamu relax aja biarkan orang disampingmu itu ngomong sesukanya . Satu , yang harus kamu lakukan jangan pernah biarkan Ares masuk lagi ke dalam hatimu ,"ujar Nada lagi dihatinya.

"Nada , gua tahu kok , lo sebenarnya dengarkan apa yang gua omongin kan ! , Please Nada Listen to me, please give me a chance to fix it all Because I still love you ,"gumam Ares lagi dan Nada masih tidak peduli .

"I don't care, even if you want to tell the truth whatever I don't care, because I'm not the person you mean ,"elak Nada lagi masih tidak mengaku.

""Please Nada don't you hide anything from me, because I know all about you. I memorize everything about you, your likes and even the things you hate I know everything because you are my Nada ,"gumam Ares lagi .

Nada tertegun , ia tak menyangka bahwa Ares akan senotot ini , sungguh kali ini Nada benar-benar bingung harus berkata apa lagi.  Karena semua pikirannya telah menjadi buntu , dan bisa yang menyelamatkannya hanya Tuhan . Nada berharap semoga penghuni sekolah ini akan segera datang dan membantunya untuk segera menjauh dari Ares , dan Alhamdulillah harapannya menjadi nyata , satu dua siswa sudah mulai berdatangan dari pintu gerbang membuat Nada bisa bernapas lega .

Nada segera menghindari Ares , ini adalah kesempatan yang bagus bagi Nada .

"Sekeras apapun lo ngehindari gua Nada , sekeras itu juga gua berusaha untuk mendapatkan hati lo lagi ,"gumam Ares yang memperhatikan Nada yang kini menjahuinya.

"Nada gua gak bakalan menyerah untuk mendapatkan lo , gua Ingin menebus semua kesalahanku yang dulu telah meninggalkan lo , tapi sumpah Nada , gua gak ada niatan untuk pergi dan ngilang begitu saja . Gua punya alasan yang kuat, dan gua tidak bisa menceritakan itu kepada lo.,"gumam Ares yang kini Nada benar-benar menghilang dari pandangannya .

Satu persatu siswa sudah berdatangan , membuat Ares yang masih ada di tempat tadi kini harus masuk ke kelasnya karena bel masuk sebentar lagi akan dibunyikan .

Semua siswa yang merasa telat mereka semua segera berhamburan ke area sekolah sebelum bel masuk benar-benar dibunyikan . mereka takut jika telat satu detik pun gerbang sekolah sudah tertutup rapat .

Sementara ia sibuk dengan bukunya , ia ingin menyibukkan dirinya agar pikirannya tentang Ares segera menjauh darinya , tapi seberusaha apapun dirinya untuk melupakan Ares, se kokoh itu juga perasaannya itu untuk menetap .

"Woyyy ...."
"Nada...."seseorang dengan sengaja mengagetkan Nada membuat dirinya terpelonjat kaget .

"Astaghfirullah Tiara!"
"Bikin orang jantungan aja ,"keluh Nada yang mengusap-usap dadanya yang terkejut .

Tiara hanya terkekeh melihat sahabatnya itu yang kesal kepadanya .

"Lo sih bengong aja , makanya gua sengaja kagetin lo , agar lo smile , happy gitu."

"Happy dari Hongkong , kalau serangan jantung, ya Iya !"seru Nada lagi .

Tiara terkekeh lagi .

Ia tak menyangka bahwa Nada akan sekesal ini kepadanya .

"Ya Sorry Nad , gua gak bermaksud begitu , sumpah deh!"

"Tapi sebenarnya apa yang lo pikirin sih , jangan jangan Kak Ares ya ?"tebak Tiara curiga .

Nada terkejut mendengar tebakan Tiara yang sangat tepat . Kok Tiara bisa tahu sungguh itu adalah misteri yang tidak akan dapat dipecahkan sampai kapanpun.

"Maksud lo apaan sih ! Aku gak ngerti , Ares siapa sih yang kamu maksudkan ,"elak Nada berusaha menghancurkan kecurigaan Tiara kepadanya.

"Eh nih Anak , orang lagi nanya malah balik tanya ,"ucap Tiara protes.

"Ya emang aku tidak tahu orang yang kamu maksudkan itu. "

"Sudah lah Nad , gua tahu kok semuanya ."ungkap Tiara yang sungguh membuat hati Nada langsung berdetak kencang takut rahasianya terbongkar , dan Kalau sampai hal terjadi maka akan sangat sulit bagi Nada untuk membuat Ares jauh darinya .

"Se....mu...anya.... Tenntangggg aaapa ?"tanya Nada gagap .

"Kalau sebenarnya apa yang kak Ares bilang waktu itu semuanya benar apa adanya. Kak Ares adalah masalalu lo , cinta monyet lo , dan sekarang lo gak bisa mengelak lagi dari gua . Karena sudah ada buktinya ,"ujar Ares yang memberikan sebuah album foto kehadapan Nada .

"Looo daaapattt iiinnnn...iii dari mana....,"tanya Nada lagi dengan gagap. Nada sangat terkejut dengan apa yang ia lihat ini sekarang . Sebuah Album berisi foto gadis manis dengan seorang Anak laki-laki yang tak kalah manis tengah tersenyum di depan kamera . Kedua anak itu tak lain dan tak bukan adalah Nada dan Ares saat masih kecil , dan Nada sangat bingung kenapa Tiara bisa memiliki album itu . Karena album foto hanya ada dua orang saja . Yang pertama dirinya dan yang kedua adalah Ares dan itupun kalau ia masih menyimpan itu.

"Kak Ares yang menunjukkan ini kepada gua ,"jawab Tiara lagi dan Nada sudah menebak itu , dan tebakannya sangat tepat .
"Ares masih menyimpan itu ,"ujar Ares di batinnya .Nada tak menyangka bahwa Ares masih menyimpan Album foto itu Sampai sekarang , dan itu sangat membuat Nada sedikit terharu.









The most pleasant thing is to see your sweet smile. I'd like to see one more time, and if I can as long as it's okay I'd love to. stay in my heart ya Nada stay with me Nada

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE BLOSSOMAD AGAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang