[J A K A R T A 29 A P R I L 2021]
Mata hitam itu menyipit menatap geduang yang menjulang tinggi di hadapannya. Otaknya tengah berfikir keras tentang apa yang akan terjadi saat dirinya masuk kedalam gedung ini.Di tangan kirinya menggengam erat berkas dan beberapa surat surat lamaran untuk berkeja di sana.
Konon katanya, untuk berkeja di PT Jahrya group sangat lah susah. Terkecuali dengan bantuan orang dalam.
Biasalah, itu kebisaan di negri ini kalau ingin berkerja bukan?
Dengan perasan yang sedikit gugup, ia melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung itu.
Tak ada yang ia pikirkan lagi, orang orang di sana sangat ramah, terkecuali resepsionis.
Ayolah, gadis yang tengah menatapnya begitu sinis. Seakan ingin menerkamnya hidup hidup.
"Ada apa?"
"Saya ingin melamar kerja, apa di sini membuka lowongan?"
"Hm, dan siapa yang membawa mu ke sini?"
Ia menoleh ke kanan dan kekiri membuat sang resepsionis mengikuti arah pandangannya.
"Tidak ada"
"Aku sendiri"
"Mana berkas mu"ucap resepsionis itu.
Ia langsung memberikan beberapa bekas lamaranya kepada resepsionis itu.
Matanya mentap resepsionis itu tengah membaca isi berkas lamaranya.
Tak lama dari itu gelak tawanya membuat si pelamar mengerutkan dahinya bingung.
"Apa yang lucu?"
"Tidak ada, hanya saja..."
"Dari sekian banyaknya posisi di kantor ini, kenapa kau memilih menjadi seorang OB?"ujarnya menekan di akhir kata.
Ia terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepalanya cepat."hanya itu perkejaan yang mudah kan?"
"Ya, memang"
"Tampilan mu sangat cocok untuk menjadi OB"ucapnya.
Ia melepar berkas lanaran kerja itu kapada si pelamar. Dengan sigab ia menangkap berkas bekasnya.
"Gak perlu nunggu bos, kau di terima"ucapnya.
"Kapan aku saya boleh berkeja?"tanyanya.
"Besok, jam setengah tujuh kau harus ada di sini!"
Ia menganggukkan kepalanya mengerti, saat ingin melangkahkan kakinya untuk keluar dari gedung ini, sang resepsionis memanggilnya kembali.
"Hei kau!"
Ia membalikan tubuhnya."apa?"
"Mau kemana?"
"Pulang, kan besok saya akan mulai berkeja"ujarnya.
Resepsionis berdecak mendengar ucapanya OB baru tersebut.
"Sini kau!"
Ia berjalan kembali mendekat, subgguh dirinya tersentak kaget dengan apa yang di berikan oleh resepsionis tersebut.
"Ambil ini, dan atar ke belakang"ucapnya memberikan piring kotor dan beberapa gelas bekas kopi.
"Apa?"
"Saya bahkan tidak tau di mana tempatnya?!"ujarnya sedikit protes.
"Pantes kau memilih bekerja sebagai ob"ucapnya.
"Gunakan mulutnya untuk bertanya, cepat pergi!"ucapnya.
Ia menghela nafasnya sedikit kasar, ia berjalan membawa beberapa piring dan gelas kotor tersebut.
Bermodalkan bertanya kepada kariawan yang ada di sana, ia berjalan cepat menuju dapur yang ada di kantor ini.
"Kau, anak baru di sini?"ucap seseorang membuat dirinya tersentak kaget.
"M-maaf membuatmu kaget"lanjutnya lagi.
Ia hanya menganggukkan kepalanya saja, mata hitamnya menatap gadis yang baru saja membuat dirinya terkejut dengan kehadirannya.
Berpakaian rapih, memiliki rambut panjang bergelombang, mamakai baju rapih di balut dengan jas hitam dan rok pendek di bawah lutut.
Satu kesimpulan di dalam benaknya...
Gadis yang berada di hadapannya ini sangat cantik.
"Kamu belum menjawab pertanyaan ku"ucap nya.
"Yang mana?"mendadak dirinya menjadi lupa karena terlalu menikmati pesona gadis di hadapannya ini.
Gadis itu tertawa kecil, hal itu tentu tambah membuat dirinya mengagumi gadis ini.
"Kamu anak baru di sini?"tanyanya lagi.
"I-iya, dan besok saya mulai berkeja di sini"sahutnya.
Ia mengerutkan dahinya."besok? Lalu apa yang kamu lakukan di sini?"
"Tidak ada"
"Hanya mengantar piring dan gelas kotor"ucapnya.
Gadis itu menganggukkan kepalanya, ia tersenyum tipis."semoga betah berkerja di sini"
T B C
![](https://img.wattpad.com/cover/373623429-288-k677904.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Devil
Teen Fiction[15+] Kematian, balas dendam. Itu adalah tujuannya. "Kadang suka mikir, dia itu siapa?" "Jangan di pikir, entar hidup lo malah terancam lagi" **** "Apa perkejaan mu?" "Seorang ob" "Cih, sangat rendah sekali" Ia tersenyum mendengar itu."merendah untu...