Hehe, lupa kalau ada cerita ini😃🙏🏻Zee mengunyah roti ambon yang berada di dalam mulutnya. Mata nya menatap ke arah aran yang masih sibuk mengaduk aduk maknan yang ada di kotak bekal itu.
"Makan ege, bentar lagi habis waktu istirahatnya"ujar zee.
Shani yang duduk di samping aran menoleh menatap ke arah pria itu yang sedang melamun.
"Aran kamu kenapa?"tanya shani.
Aran tersentak, ia menggelengkan kepalanya tersenyum ke arah shani.
"Lagi mikirin cicilan tuh bu shani"celetuk ollan.
Aran melirik sinis ke arah ollan."gue gak punya cicilan ya!"desis nya.
"Bercanda gue elah!"sahut ollan.
Shani menggelengkan kepalanya melihat perdebatan kedua pria itu.
"Em!"pekik zee membuat aran menatap heran ke arah pria itu.
"Gue baru inget!"
"Ran, lo tau gak. Tadi pagi anak pak johan dateng ke sini untuk pertama kalinya"
"Busetttttt pret pret pret pret!!!!"
"Cuantikkk benerrrrrr"ujar zee alay.
"Dih, alay bet lo ngab!"cibir ollan.
"Biarin, orang bener kata gue"ujar zee acuh.
"Secantik apa sih?"tanya aran.
"Masih cantikan cici gue, ya gak ci?"ucap aran menaik turunkan alisnya.
Shani yang medengar itu menundukkan kepalanya malu. Pipi nya bersemu merah mendengar ucapan aran.
Zee dan ollan saling pandang, melihat shani yang salah tingkah.
"Ya, bu manager kita memang paling top sih!"ujar ollan semangat.
"Nomor 2 nya anak pak johan!"ujar zee.
Ollan menoyor kepala zee pelan."masih aja!"desis ollan.
***
Di sisi lain, ashel chika dan juga marsha masih saja menatap ke arah meja aran dan teman temannya.
Tampaknya, ketiganya tak dapat mengalihkan wajah mereka ke arah lain.
"Kenapa jadi pada liatin aran semua"celeut ashel.
Marsha yang mendengar itu berdehem pelan. Ia membuang mukanya ke arah lain.
Sedangkan chika, dengan santai mengangkat kedua bahunya acuh.
"Lo pada liatin dia, ya gue ikutan lah"sahut chika.
"Dih! Aneh..."cibir ashel pelan.
"Eh, tapi kalau di liat liat aran ganteng juga ya..."ujar ashel.
Marsha yang mendengar itu menatap malas ke arah ashel. Sedangkan chika menatap ashel dengan terkejut.
"Lo suka sama ob shel?!"ujar chika terkejut.
"Emang kenapa?"tanya ashel.
"Menurut gue, aran gak jelek. Malah dia ganteng"
"Cuman dia rada mager aja deh, makanya jadi ob"jelas ashel.
"Ya kan sha?"tanya ashel.
"Lah, kok nanya gue, ya mana gue tau?!"kesal marsha.
"Lah, kan aran crush lo, masa lo gak tau sih tentang aran?"ujar ashel.
"Apaan sih, gaje"gumam ashel pelan.
***
Aran berjalan menuju kos-an nya dengan mulutnya yang berkomat kamit menyanyikan lagu yang ia dengan di irphonds nya.
Buhg!
"Aduh!"ringis aran.
Mata sipitnya menatap seorang pria paruh baya yang menatap tajam ke arahnya.
"Jalan itu liat liat"ujar aran.
Aran semakin mendelik kesal melihat pria itu tak menjawab ucapannya.
"Hei pak tua?!"
"Kau dengar aku tidak?!"desis aran.
Pria tua itu mencengkram kuat kedua bahu aran membuat aran meringis sakit.
"Kau terlalu lama bermain main aran!"bisik pria itu.
Aran terdiam mematung mendengar ucapan pria tua itu.
Aran menoleh kebelakang menatap punggung pria tua itu yang sudah menghilang di perempatan jalan.
Aran masih terdiam memikirkan siapa pria asing itu.
Mengapa ia mengucapkan hal itu pada dirinya?
"Siapa dia?"gumam aran.
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Devil
Teen Fiction[15+] Kematian, balas dendam. Itu adalah tujuannya. "Kadang suka mikir, dia itu siapa?" "Jangan di pikir, entar hidup lo malah terancam lagi" **** "Apa perkejaan mu?" "Seorang ob" "Cih, sangat rendah sekali" Ia tersenyum mendengar itu."merendah untu...