Fre berdiri dengan gelisah di ruang tamu rumah Fio. Tidak lama Fio muncul dengan wajah pucat dan menggunakan sweaternya.
"Lu demam dari kapan?" Kata Fre langsung menempelkan tangannya di dahi Fio.
"Kemaren malem, gak papa kok udah mendingan, tadi dah minum obat," kata Fio.
"Mba Fio gak mau makan mas," adu ART nya yang membawakan Fre minum.
"Ih boong," kata Fio membela diri.
"Gue lebih percaya si mba daripada lu," kata Fre masih berdiri disamping Fio dengan wajah khawatir.
"Duduk!" Kata Fio menarik tangan Fre untuk duduk disampingnya.
"Makan ya, gue beliin deh, mau apa? Bubur? Gue pesenin ya," kata Fre langsung membuka hp nya untuk memesan makanan online.
"Gak usah, mual kalo makan," kata Fio. Fre masih sibuk mencari makanan buat Fio.
"Fre, gak usah ya," kata Fio mengambil hp Fre.
"Kerumah sakit yuk," kata Fre makin khawatir. Fio menggeleng.
"Gue kepikiran daritadi lu sakit gini, lu sendirian," kata Fre dengan wajah khawatirnya.
"Ya udah iya, gue nurut, tapi gak pake rawat inap ya, gak ada yang nemenin kasian si mba," kata Fio.
"Gue yang nemenin kalo dirawat," kata Fre yakin. Fio tersipu salting.
"Dah sana ganti sama pamit mba, jangan lupa ngabarin ortu lu, gue siapin mobil," kata Fre. Fio hanya mengangguk dan berlalu mengganti pakaiannya.
Dirumah sakit Fre benar-benar tidak lepas dari mata Fio. Bahkan dia beranjak sedikitpun dari sisi Fio. Memang Fio punya trauma dengan rumah sakit.
Fre mengabari sang mama kalau dirinya mungkin tidak bisa segera pulang dengan alasan yang jelas dia palsukan. Kebetulan pertemuan sang mama dimajukan sehingga sore ini sang mama harus pergi ke bandung.
Fio benar-benar harus dirawat. Akhirnya setelah mengabari orang tuanya Fio menurut untuk di rawat. Fre menepati janjinya menemani Fio.
Malam itu anak-anak the crew bersama Indah dan teman-temannya datang menjenguk Fio. Saat mereka masuk Fre sedang terlelap di sebelah Fio sambil setengah badannya duduk dikursi sementara kepalanya di brankar Fio.
"Ini anak dari tadi disini?" Tanya Oniel. Fio hanya mengangguk.
"Pantes celananya masih celana seragam," jawab Atin.
"Suruh pindah aja kasian disitu nanti badannya sakit," kata Indah.
"Gak usah biar aja, daritadi gak mau disuruh pindah," kata Fio senyum.
"Minimal suruh ganti baju dulu lah," kata Zee.
Akhirnya Fre terbangun sendiri karena keributan teman-temannya. Dia menggerakan badannya dan merenggangkan badannya sambil mengembalikan kesadarannya.
"Fre lu gak mau pulang ganti baju dulu?" Tanya Indah.
"Iya bro, biar kita disini dulu nemenin Fio, lu belom pulang kan," kata Oniel menepuk pundak sahabatnya. Fre hanya mengangguk.
"Sana pulang aja, tar biar mba ku panggil buat nemenin," kata Fio.
Fre masih bengong. Sepertinya kesadarannya belum terkumpul penuh. Bahkan Zee bisa menggesernya ke sofa dikamar itu tanpa perlawanan.
"Kayaknya Fre sesayang itu ya sama lu," goda Atin pada Fio.
"Hmmm, gak tau ya, hehe," Fio hanya menjawab malu-malu.
"Dia gak pernah segitunya lho ma cewe, bahkan terkenal dingin ma cewe," kata Ashel.
"Temennya cewe ya mang cuman kita aja, itu juga karena kak Indah," kata Marsha.
Para wanita ini asik bergosip disekeliling Fio. Sementara para pria asik ngerjain Fre yang masih setengah sadar sampe Fre ngamuk sendiri. Akhirnya Fre pamit pulang buat ganti baju. Fio kekeh menolak Fre menemaninya disini namun Fre juga ngotot akan tetap balik.
"Udah Cepio, kalo orang lagi kasmaran gak bisa dilarang," goda Atin pada Fiony.
"Wkwkwk, si Fre itu gak pernah gini banget, eh kecuali ma kita ya," kata Olla.
"Iya dia itu jarang banget bisa deket ma cewe, pemalu dia sama orang baru," kata Adel.
Mereka terus asik mengobrol tentang Fre sementara orangnya sudah pulang. Memang dasar gosip, makin di gosok makin sip.
Sementara sesampainya dirumah, Jabieb baru saja akan pulang. Dirinya menyampaikan bahwa mamanya udah berangkat, dan tadi ada gadis yang datang membawakan bingkisan untuk Fre.
Saat melihat bingkisan itu Fre langsung tau kalau itu dari Flo karena terlihat dari kantungnya yang bertuliskan nama kafenya.
Fre langsung menelpon Flo dan memohon maaf karena dia tadi tidak dirumah. Flo hanya menjawab tadi karena kebetulan ke tempat temannya yang searah jadi sekalian ngabter kue karena ingat Fre suka kue itu.
Saat sedang siap-siap berangkat dia menyempatkan makan kue dari Flo. Kembali terngiang dibenaknya perkataan Adel tempo hari, bahwa Flo menyukainya. Timbul kegalauan di hatinya.
Fiony? Atau Flora?
************************************
Siapa yang akan memenangkan hati Fre?
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Fre-Fio (Ada Cinta di SMA)
FanficPerjalanan panjang kisah cinta Freza Navaro Jayawardhana dan Fiony Alveria